Hari yang ditunggu pun tiba, kini saatnya Park Haeun dioperasi. Sanak keluarga dari pihak Jimin telah lama menunggu. Perlu diketahui, Seulgi tidak memiliki keluarga satupun. Ia hidup sebatang kara setelah kepergian ayahnya ke pangkuan Tuhan. Selama ini, Seulgi hidup bersama keluarga Jimin dan keluarga Taehyung. Bahkan sejak kelas tiga sekolah menengah, Seulgi sudah tinggal bersama Ayah dan Ibu Taehyung.
Menit demi menit berjalan, hingga tiba saatnya Haeun masuk kedalam ruang operasi. Sebelumnya Jimin mencium seluruh wajah putri semata wayangnya itu dengan cepat seolah ia tidak rela jika harus di operasi. Sementara Seulgi, wanita itu hanya melihat dari kejauhan bagaimana Jimin memperlakukan putri mereka. Ingatlah, Haeun tetap bersikeras untuk tidak menyapa Seulgi.
"Astaga! kau tidak ikut Dokter Seulgi?"
Kepalanya terangkat, dilihatnya Ibu mertuanya tengah menatap dengan tatapan tak suka.
"Aku menyesal telah membiarkan Jimin menikah dengan ... "
Belum sempat Ibu Jimin melanjutkan, seorang pria paruh baya menghampiri kedua wanita berbeda usia itu.
"Sudahlah, Istriku. Aku tahu bagaimana perasaan Seulgi saat ini, kau jangan memperumit masalah."
"Sayang, kau ingat bagaimana dulu Jimin menyayanginya? Jimin rela membiayai sekolah kedokteran yang harganya sampai milyaran won itu, hanya untuk pendidikan Seulgi, namun apa sekarang?!"
Seulgi hanya terdiam, ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak menitihkan air mata yang siap terjun kapan saja.
"Maafkan aku," lirihnya hampir tidak terdengar.
Ibu Jimin pergi meninggalkan Seulgi. Wanita itu hanya terdiam, ingin sekali ia berteriak sekeras mungkin. Namun apa daya, suaranya sudah hampir terkuras.
"Maafkan aku," lirihnya lagi.
Suasana ruangan operasi begitu mencekam. Sorot lampu bersinar terang, Seokjin dan kawan-kawannya sudah bersiap untuk melakukan tindakan medis kepada Haeun.
"PAPA!" suara Haeun terdengar nyaring dari dalam ruangan operasi.
Terdengar teriakan, isak tangis juga kata-kata yang menyiratkan kesakitan dari bibir kecil Haeun.
"PAPA MAMA! I-INI SUNGGUH MENYAKITKAN!! AKU TIDAK MAU!" teriaknya lagi.
Seulgi dan Jimin hanya terdiam, keduanya sama-sama bingung. Posisi mereka pun sangatlah berjauhan. Jika Jimin memilih berdiri didepan pintu operasi, maka Seulgi hanya diam merenung di pojok kursi rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCHISM• | Seulmin [COMPLETE]
Romance"Ketika cinta datang untuk waktu yang lama, saat itu pula kepercayaan yang selalu menggelayut mulai luntur seiring dengan arah jarum jam yang berdenting terus menerus." Published on Mei, 12th 2017 Revisi on Juni, 2th 2020 Revisi meliputi perbaikan t...