Musim gugur telah tiba, jika biasanya keluarga kecil Jimin akan pergi berlibur ke taman sakura, musim gugur kali ini hanya bisa mereka lewati dengan bergelung di rumah sakit.
Semakin cepat waktu berjalan maka cepat pula penyakit ganas itu menggerogoti tubuh mungil Haeun. Gadis kecil tak bersalah itu harus berjuang melawan penyakit langka yang hanya di derita oleh 3 dari 10 anak di dunia.
Tepat pukul 12.00 KST nanti, Park Haeun berulang tahun yang ketujuh. Ulang tahun yang sangat ia tunggu-tunggu karena Haeun menyukai angka tujuh. Haeun tidak menginginkan apapun dalam wish list-nya kali ini. Park Haeun hanya ingin sembuh, itu saja sudah cukup baginya.
"Haeun, kau yakin ibumu akan datang?" ucap wanita yang tengah hamil besar itu.
"Tentu saja, mamaku pasti akan datang," ucap Haeun dengan serius.
Perlu di ketahui, lagi-lagi Seulgi pergi menghilang dari hidup Haeun. Meski terbilang baru satu bulan setelah kepergiannya, namun bagi Haeun waktu sebulan itu terasa lama dan menjijikan.
"Sebenarnya ibumu kemana? apa dia tidak kasihan melihat anaknya terbaring lemah. Bukankah dia seorang dokter yang sudah seharusnya merawat dan menjaga pasiennya?" ungkap Elsa dengan jera. Haeun terdiam memikirkan ucapan Elsa. Ucapan yang keluar dari mulut Elsa ada benarnya juga, pikir Haeun.
"Aku tidak mau membenci mama, aku sudah berjanji tidak akan marah lagi padanya," ujar Haeun merasa kesepian.
"Tenanglah, sebentar lagi Haeun akan memiliki adik bayi yang lucu."
"Adik bayi?"
"Tentu saja, bayi yang ada dalam perutku adalah adikmu."
"Benarkah?"
"Tentu saja, Sayang. Aku adalah calon ibumu."
"Aku tidak mau, ibuku tetaplah Seulgi-mama, memangnya kau siapa?"
"Jadi? kau tidak mengakuiku setelah beberapa hari aku menemanimu, eoh?"
"Terserah saja, memangnya aku menyuruhmu untuk datang menjengukku, tidakkan?"
"Astaga, benar-benar anak yang tidak tahu diri."
"Berhenti mengganggu papa, kau hanya pengganggu."
"What the hell? kau sudah berani rupanya!"
"Tentu saja, kau pikir kau siapa?"
"Astaga, Tuhan ... "
Ucapan wanita itu terhenti kala seseorang membuka pintu dengan pelan, orang itu adalah Jimin.
"Selamat malam, peri cantik." Jimin menghampiri ranjang Haeun.
"Selamat malam," ucap Haeun dengan lesu.
"Kim Elsa, bisakah kau keluar sebentar?" ucap Jimin
"Hei, kau tidak tau terima kasih? aku sudah menjaga anakmu dengan sesuka hati, lalu dengan mudahnya kau mengusirku. Ckㅡsungguh tidak sopan," gumam Elsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCHISM• | Seulmin [COMPLETE]
Romance"Ketika cinta datang untuk waktu yang lama, saat itu pula kepercayaan yang selalu menggelayut mulai luntur seiring dengan arah jarum jam yang berdenting terus menerus." Published on Mei, 12th 2017 Revisi on Juni, 2th 2020 Revisi meliputi perbaikan t...