Derit roda berputar dan berpacu dengan dentingan alat pendeteksi jantung. Disanalah Seulgi berjuang untuk menyelematkan hidupnya sendiri. Darah pekat bercampur air mata terus menerus keluar dari pelupuk. Bibirnya bergetar hebat menahan sakit, wanita itu ingin berucap namun sulit. Hingga detik berikutnya, tangan mungil itu memegang pergelangan tangan Dokter Oh yang sedang bertugas.
"Ada apa? Nyonya?" tanya Dokter bernama Oh Haneul itu.
Bibir Seulgi bergetar kembali, jelas sekali bahwa wanita ini ingin mengucapkan sesuatu.
"Perawat! Tolong dengarkan apa yang ingin ia katakan," ucap Oh Haneul.
"Anda ingin berucap sesuatu, Nona?"
"T-to-lon-ng ka-takan bah-w-wa a-ku lu-p-pa i-nga-tan hh," ucap Seulgi dengan terbata-bata.
"Tolong katakan bahwa aku lupa ingatan?" ulang sang perawat. Seulgi mengangguk dengan cepat.
"Baiklah, jangan ditanyakan lagi apa alasannya. Sekarang kita lakukan operasi pada bagian otak kiri karena di khawatirkan akan terjadi pembekuan otak. Tolong siapkan alat-alat medis yang akan digunakan!"
"Baik, Dokter!"
Operasi pun berjalan. Dokter Oh hanya memberikan interupsi dan mulai membedah isi kepala Seulgi. Pria berusia 56 Tahun itu sudah tahu tentang alasan mengapa pasiennya ingin melupakan. Bukan tidak taat pada sumpah dokter, sebagai seorang dokter, Oh Haneul juga harus memiliki indra perasa untuk mengetahui keadaan jiwa pasien-pasiennya.
***
"Ini sudah hari ke empat, Taehyung."
Pria dengan hoodie warna hitam itu menyandarkan bahunya dibawah pohon yang melindungi tubuh keduanya.
"Kau menyerah?"
Pria dengan setelan kaos kebesaran itu memandang sahabatnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Terlihat seperti meremehkan namun memberi semangat pula.
"Aku takut Seulgi benar-benar melupakanku."
Taehyung berjengit saat Jimin berbicara demikian padanya. Dengan satu langkah, Taehyung bangkit lalu memberi sesuatu pada Jimin.
Sebuah photo saat mereka sedang menempuh pendidikan menengah pertama. Disana terlihat Jimin dan Taehyung remaja sedang merangkul Seulgi.
"Kau yakin?"
Pria dengan setelan hoodie hitam itu seolah tidak percaya dengan saran yang diberikan sahabatnya. Pasalnya, sudah puluhan kali Jimin mengikuti saran yang Taehyung lontarkan. Namun, tidak satupun yang berhasil. Seulgi tetap tidak mengenalinya.
"Yakinlah, kali ini berhasil, sebentar lagi Seulgi akan kemari membawakan makanan, bersiaplah!" pekik Taehyung lalu mengambil posisi.
"Mmm, wanginya segar sekali!" ucap Taehyung. Harus diketahui, Taehyung memang tipikal pria dengan sejuta humor yang menggelarkan tawa. Jadi jangan heran bila Taehyung bertingkah konyol seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCHISM• | Seulmin [COMPLETE]
Romance"Ketika cinta datang untuk waktu yang lama, saat itu pula kepercayaan yang selalu menggelayut mulai luntur seiring dengan arah jarum jam yang berdenting terus menerus." Published on Mei, 12th 2017 Revisi on Juni, 2th 2020 Revisi meliputi perbaikan t...