Chapter 11 : KENCAN BUTA pt.3

2.3K 313 18
                                    

Yoona pov

Sepertinya itu kodeku untuk pergi meninggalkan mereka.

"Aku sih tidak begitu masalah. Bagaimana dengan sunbae?", tanyaku.

"Yaudah kalau begitu kita pisah saja naiknya", jawab Jaehwa sunbae.

Mendengar itupun Eunha tersenyum bahagia. Mataku tertuju pada tangannya. Dia merangkul tangan Hoseok sunbae layaknya kekasih dan sunbae pun terlihat tidak merasa terganggu.

Dadaku terasa sedikit nyeri. Sepertinya mereka berdua akan segera menjadi kekasih. Aku pun langsung membuang muka dan menghadap ke depan.

Seharusnya aku gembira karena akan terlepas dari pernikahan ini dan aku pun bisa menikmati momen bersama Jaehwa sunbae.

Tapi entah kenapa, dadaku terasa nyeri sekali. Rasanya seperti ada yang menusuk-nusuk hatiku.

"Oppa... Katanya kalau berciuman di bianglala ini maka akan ditakdirkan bersama", bisik Eunha. Well, kalau berbisik itu artinya sama dengan berbicara keras di telinga seseorang. Spontan aku langsung tersentak dengan perkataanya. Aku pun melirik ke belakang.

Kulirik ekspresi wajah Hoseok sunbae. Tidak ada ekspresi. Dia hanya terdiam. Sepertinya mereka MEMANG akan menjadi kekasih sebentar lagi.

Tanpa kusadari kini kami sudah diujung antrian.

"Kami masuk berdua saja", ujar Jaehwa sunbae sambil menunjuk ke arahku.

Jaehwa sunbae mengulurkan tangannya kepada. Kutatap tangan itu kemudian kutelan ludahku.

"Positive Thinking! Walau Hoseok sunbae dan Eunha akan segera bersama, begitu juga aku dengan Jaehwa sunbae", pikirku dalam hati.

Aku pun menyambut tangan itu dan mulai melangkah memasuki bianglala itu.

Tetapi tiba-tiba sebuah tangan menepis tangan Jaehwa sunbae dan menarikku masuk ke bianglala. Aku terlalu kaget untuk bereaksi.

"Maafkan aku, tetapi aku pinjam dongsaengku dulu", ujar Hoseok sunbae.

Jaehwa sunbae dan Eunha hanya menatap kami bingung sementara petugasnya menutup pintu kami dan bianglala nya pun mulai berputar.

.

.

.

Author pov


Yonna hanya terduduk bingung menatap Hoseok yang sedang mengatur nafasnya.

"Jadi bianglala ini berputar berapa lama?", tanya Hoseok.

"Ermm.. Sekitar 60 menit", jawab Yonna canggung.

"60 menit?! Siapa orang bodoh yang mau menghabiskan waktunya selama 1 jam hanya untuk naik bianglala?".

"Orang bodoh itu kita sunbae", Yonna memutar bola matanya.

Hoseok menghela nafasnya pelan, sementara Yonna tidak bisa melepaskan pandangannya dari Hoseok.

Yonna berdehem kemudian ia pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Kenapa sunbae melakukan itu?", tanya Yonna.

"Melakukan apa?"

"Menarik tanganku. Kenapa sunbae melakukannya", ujar Yonna sedikit membentak.

"Kenapa dia malah menarik tanganku. Nanti Eunha bisa salah paham", pikir Yonna.

Hoseok terkejut dengan bentakan Yonna.

"Jadi kamu malah lebih memilih dia?", ujar Hoseok lirih. "Oh ya, kau kan menyukai Jaehwa sunbae-mu".

Hoseok menatap Yonna lekat-lekat kemudian dia duduk di sebelah Yonna. Melihat tatapan Hoseok yang tajam, Yonna mulai merasa gugup dan secara pelan-pelan dia mundur ke belakang sementara Hoseok terus menerus memajukan badannya mendekati Yonna.

"Seperti yang kau dengar kan? Bila berciuman di bianglala ini kita akan ditakdirkan bersama. Apakah kau sebenarnya ingin berciuman dengan Jaehwa sunbae mu itu?", tanya Hoseok.

"Apa yang sunbae katakan hah. M-menjauhlah dariku", ujar Yonna sambil terus mundur.

Namun jarak di antara mereka semakin mengecil sementara punggungnya sudah bertemu dengan dinding. Wajah Hoseok semakin dekat dengan wajah Yonna. Bahkan Yonna bisa merasakan nafas hangat Hoseok menyentuh pipinya.

Yonna menutup matanya rapat-rapat. Entah apa yang dia harapkan.

Hoseok menatap wajah Yonna dengan lembut. Melihat reaksi Yonna Hoseok tersenyum kecil.


"Apa yang kau harapkan, pabo yeoja? (perempuan bodoh)", ujar Hoseok sambil menjetik jidat Yonna.

Yonna pun langsung membuka matanya dan memegang jidatnya. Hoseok tersenyum menatapnya. Merasa malu karena sudah dibodohi Yonna pun memukul Hoseok berkali-kali.

"Dasar byuntae (mesum)", seru Yonna.

"Yakk... Aku kan tidak melakukan apa pun", ujar Hoseok sambil tertawa.

Yonna memukul Hoseok terus menerus sampai Hoseok menangkap tangannya lalu menariknya. Kini Yonna sudah berada di dalam pelukan Hoseok.

"Ingat, kau itu istriku. Jangan mencium pria lain", ujar Hoseok dengan wajah datar. Kemudian dia mengelus pipi Yonna.

Yonna tertegun mendengarnya. Hoseok mendorong badan Yonna menjauh dan dia menatap kedua bola mata Yonna dalam-dalam.

Yonna larut dalam bola mata Hoseok dengan matahari terbenam sebagai latar belakangnya.

Tanpa disadarinya Yonna menepis tangan Hoseok lalu segera berdiri menatap keluar jendela. "Wahh!!! Indah sekali", seru Yonna.

Yonna terlihat seperti anak-anak yang baru pertama kali melihat matahari terbenam.

Hoseok sedikit tercengang melihat Yonna yang tidak bisa membaca suasana. Namun bibirnya tersenyum melihat senyuman Yonna yang terlihat sangat menawan.

"Senyuman mu memang manis sekali, Yonna-ah", gumam Hoseok.

Tiba-tiba bianglalanya sedikit berguncang dan Yonna pun hampir jatuh. Hoseok segera menarik Yonna dan mendudukannya di sebelahnya.

"Lebih baik kau duduk saja atau kau bisa jatuh", ujar Hoseok.

"Ahh... Gomawo sunbae (terima kasih)", Yonna menunduk, menyembunyikan wajah tersipunya.

Keheningan pun melanda mereka. Suasana canggung ini seperti sedang mencekik Yonna.

"Jadi bagaimana sekolahmu?", tanya Hoseok.

"Sekolahku? Ahh... Guru MTK ku terus menerus memberi tugas yang banyak".

"Guru mu yang botak itu ya?", tanya Hoseok sambil tertawa.

"Haishh.. Sunbae jahat sekali. Dia bukan botak. Hanya saja rambutnya belum tumbuh", timpal Yonna.

Hoseok pun mengeratkan genggaman tangannya dan Yonna tidak merasa terganggu dengan itu.

Yonna terus menerus bercerita, mulai dari sekolah, teman-temannya, bahkan kisahnya ketika masih kecil sementara Hoseok mendengarkannya sambil tersenyum.

Didalam hatinya Hoseok berharap agar waktu terhenti dan mereka bisa seperti ini lebih lama.

Fake Marriage j.h.s✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang