Chapter 13 : HAMIL

3.1K 311 13
                                    

Yonna pov

Hari ini Hyomin Eonni datang mengunjungi kami bersama tunangannya. Aku ingin semuanya menjadi sempurna. Sudah lama kali aku tidak bertemu dengan Hyomin Eonni.

"Sunbae, tolong letakkin ini di meja dong. Letaknya yang rapi ya", ujarku sambil menyodorkan beberapa buah piring.

"Kenapa kamu heboh banget sih. Emangnya ada apa dengan eonni mu?", gerutu Hoseok sunbae sambal mengambil piring-piring tersebut dari tanganku.

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan. Nanti sunbae lihat saja sendiri. Apakah pesanan kita sudah datang?"

.
.

Author pov

"Bapmeokosseo (apakah kau sudah makan , sapaan yang biasa digunakan untuk orang yg sangat akrab sebagai pengganti annyeong) , Yonna-ah", ujar Hyomin sambal memeluk adiknya.

"Ne... eonni. Sudah lama tidak berjumpa", jawab Yonna sambil memeluk Hyomin.
Hoseok hanya berdiri di belakang Yonna sambil tersenyum.

"Annyeong, Hyunki maehyung (kakak ipar laki-laki)", ujar Yonna sambil menyalam tangan Hyunki.

"Annyeong, Yonna", jawabnya sambil tersenyum.

"Kau pasti Hoseok, calon suami adikku", ujar Hyomin sambil memeluk Hoseok.
Hoseok yang sedikit kaget karena tidak menduga akan dipeluk, dia mengira hanya akan disalami, hanya tersenyum canggung, "Ne.. Hyomin maebhu (kakak ipar perempuan)"

Setelh Hyomin melepaskan pelukannya, Hyunki bersalaman dengan Hoseok.

"Tidak perlu menggunakan kata seperti maehyung atau maebhu. Panggil saja oppa dan noona. Bukankah aku sudah pernah mengatakan ini Yonna", ujar Hyomin sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya ingin bersikap sopan", ujar Yonna membela diri.

Hyomin tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Ya sudah ayo kita masuk terlebih dahulu".

Mereka semua berjalan menuju ruang makan.

"Whoaa... Makanannya harum sekali", seru Hyomin. Hyomin duduk dekat dengan tunangannya Hyomin sementara Hoseok dan Yonna masih sibuk menata meja.

"Nee.. Aku harap kalian lapar", ujar Yonna.

"Apakah kamu yang memasak ini, Yonna?", tanya Hyonki kagum.

"Yonna sudah sibuk memasak dari pagi. Dia terus menerus mengomel. Hahaha", gurau Hoseok,

Yonna menyikut Hoseok sementara Hoseok mengeluh kesakitan. "Yak... Appooo (sakit)", gerutu Hoseok.

Hyomin dan Hyonki tersenyum melihat mereka berdua.

"Kalian seperti pengantin baru saja", celetuk Hyomin.

"Aku jadi teringat ketika pertama kali kita tinggal bersama", Hyonki mengenggam tangan Hyomin dan menatapnya dengan lembut.

Hyomin mulai tertawa. "Aku hampir saja memutuskannya waktu itu. Bayangkan saja dia terus menerus membuat rumah kotor", ujar Hyomin.

"Aigo.. You love me and you know it", ujar Hyonki sambil mencubit hidung Hyomin.

Hyomi tertawa cekikikan. Kali ini giliran Yonna dan Hoseok yang tersenyum sambil menatap mereka berdua

.
.

Setelah selesai makan mereka berbincang-bincang di ruang tamu

"Kenapa eonni sudah lama tidak berkunjung", tanya Yonna sambil cemberut.

"Mianhae Yonna.. Sekarang perusahaan sedang sibuk sekali karena akan membuka cabang baru. Kami baru saja pulang dari perjalanan bisnis di Jepang. Kami baru saja mengunjungi Appa dan Eomma", jawab Hyomin.

"Appa dan Eomma bagaimana kabarnya?", tanya Yonna.

"Ahh untung saja kau mengingatkanku. Aku akan menikah 3 bulan lagi. Appa dan Eomma baik-baik saja kok", ujar Hyomin.

"Jinja? Chukae eonni", pekik Yonna.

"Kami rasa sebaiknya tidak menunda-nunda lagi", ujar Hyunki.

"Kami sudah memberitahu Eomma, tapi belum memberitahu Appa".

"Memberitahu apa?", tanya Yonna tidak sabaran.

Hyomin tersenyum menatap calon suami nya lalu menggenggam erat kedua tangan Hyunki." Aku hamil!", seru Hyomin.

Yonna langsung tercengang mendengarnya. Saking kagetnya dia tidak sadar kalau air yang dituangnya sudah tumpah.

"Yonna.. Gelasnya sudah penuh", bisik Hoseok sambil menarik gelas dari tangan Yonna.

"Eh... Mianhae. Aku akan pergi mengambil kain lap", ujar Yonna.
Mereka bertiga menatap punggung Yonna yang menjauh.

"Bagaimana dengan hubungan kalian berdua?", celetuk Hyomin.

Hoseok hampir saja tersedak dengan minumannya.

"Tolong jaga Yonna ya, Hoseok. Dia memang kadang keras kepala dan kurang peka dengan situasi di sekitarnya. Oleh karena itu tolong jaga dia", ujar Hyomin.

Hoseok melap mulutnya kemudian dengan penuh kepastian dia menjawab, "Pasti noona. Aku pasti akan menjaganya dengan baik"

.
.

Hoseok menuju ke ruang tamu setelah ia mengantar Hyomin dan Hyunki keluar. Dia melihat Yonna yang sedang duduk termenung di sofa sambil memegang segelas cokelat panas.

"Apakah kau sesedih itu eonni mu akan menikah?", tanya Hoseok sambil duduk di sebelah Yonna sambil mengambil gelas ditangannya dan meletakkannya di atas meja.

"Bukan begitu. Hyunki oppa adalah orang yang baik. Aku percaya Eonni akan bahagia bersamanya", ujar Yonna.

"Kalau begitu kenapa chagiya?", tanya Hoseok lembut sambil merangkul bahu Yonna.

"Aku hanya sedikit shock saja... Eonni akan segera menjadi seorang eomma..."

"Bukankah itu bagus? Atau jangan-jangan kamu juga ingin punya anak?", tanya Hoseok sambil tersenyum nakal.

Yonna menatap Hoseok sinis, "Aishh.. Dasar byuntae (mesum). Maksudku itu berarti Eonni akan semakin jauh dariku. Rasanya baru saja kemarin kami bermain bersama, dan kini dia terasa makin jauh", ujar Yonna lirih.

"Sepertinya Yonna sangat menyayangi kakaknya", pikir Hoseok. Hoseok mengusap kepala Yonna kemudian mengangguk pelan.

"Sunbaee..."

"Ne?"

"Lepaskan tanganmu yang ini", protes Yonna sambil menarik tangan Hoseok yang pelan-pelan sudah merayap ke pinggangnya.

"Wae... Hahaha"

Fake Marriage j.h.s✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang