Chapter 28 : KAKAK IPAR pt.2

1.6K 234 9
                                    

Author pov

Dawon mengerjapkan kedua matanya.

"Hah?! Tunanganmu?!", tanya Dawon bingung.

"Benar. Tunanganku", dengan bangga Hoseok mengatakan kalau Yonna adalah tunangannya.

Yonna membungkukkan badannya di depan Dawon. "Annyeong haseyo unnie. Kang Yonna imnida". Dawon ikut membungkuk sambil memperkenalkan dirinya. Kemudian dia kembali menatap Hoseok dengan bingung.

"A-apakah ini karena perjanjian itu?", tanya Dawon. Air mukanya menjadi sedih. Dia menggerakkan kepalanya ke arah Yonna.

"M-maafkan aku, tapi aku ingin berbicara berdua sebentar dengan adikku. Mungkin kau bisa melihat-lihat terlebih dahulu", ujar Dawon sambil tersenyum kecil. "Tenang saja kau akan kuberikan diskon kok", sambungnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Entah kenapa mereka berdua terlihat berbeda dan serupa di saat yang bersamaan", pikir Yonna dalam hati. Dia mengangguk kemudian jarinya mulai bermain di antara helai-helaian baju. Matanya mulai mencari baju yang pas untuknya.

Sementara itu Dawon mengajak Hoseok untuk duduk di salah satu kursi yang ada di dekat mereka.

Dawon mengambil tangan Hoseok dan mulai mengusapnya. "Maafkan aku Hoseok. Aku sungguh meminta maaf. K-karena aku jadinya kau yang mengalami ini semua", ujar Dawon.

Hoseok menarik tangannya dan menggenggam kedua tangan Dawon. "Nuna, bukan salahmu kau terlahir perempuan dan kakaknya Yonna juga perempuan. Ditambah lagi. Bukan salah nuna kalau appa membuat janji seperti itu", ujar Hoseok sambil menatap Dawon dalam-dalam.

"L-lagi pula aku sama sekali tidak terbebani dengan pernikahan ini", sambung Hoseok. Dia melihat ke arah Yonna yang sedang memilah-milah pakaian. Bibirnya mulai melengkung ke atas. Kemudian dia memutar kepalanya ke arah Dawon kembali. "Karena itu jangan terbebani dengan ini, okay?".

Dawon menatap Yonna sejenak lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah Hoseok lagi. Perlahan-lahan ia tersenyum lalu berkata, "Kau menyukainya bukan?".

Hoseok mengerjap-ngerjap kan matanya. Ia membuang mukanya lalu berdiri membelakangi Dawon. "A-aku? Tidak kok", ujarnya sambil mengipas-ngipas mukanya.

Dawon tertawa kecil melihat tingkah adiknya yang tersipu. Mendengar tawa Dawon, Hoseok berdehem, "S-sebaiknya nuna membantu dia memilih baju".

Dawon mengalihkan pandangannya ke arah Yonna lalu ia tertawa melihat Yonna yang sedang frustasi sambil mengangkat dua helai baju. Dia berdiri kemudian menepuk bahu Hoseok. "Tenang saja. Aku akan memilihkan baju yang terbagus untuknya".

.
.
.

Yonna berhasil memilih beberapa helai baju berkat bantuan Dawon.

"Bukankah ini tidak cocok untukku?", tanya Yonna ragu. Dia memegang sebuah gaun putih yang diberikan Dawon dan mulai mengamatinya.

Dawon mendorongnya ke kamar ganti. "Sudah. Percaya saja padaku. Cobalah beberapa baju ini. Nanti aku dan Hoseok akan memberikan pendapat", ujar Dawon sambil menyodorkan beberapa helai baju.

Dengan ragu-ragu Yonna mengambil baju-baju tersebut dan mulai mencoba baju-baju itu.

Sementara itu Hoseok mulai berulang kali mengetukkan jarinya di kakinya. "Aigoo.. Kenapa perempuan kalau berbelanja itu lama sekali", gerutu Hoseok sambil berulang kali melirik ke arah jam tangannya.

Dawon duduk di sebelah Hoseok lalu memutar matanya, "Kau baru disini selama 15 menit".

"Tetap saja itu lama untukku", ujar Hoseok.

Baru saja Dawon ingin membalas adiknya, ucapannya di sela dengan bunyi pintu yang terbuka.

Dengan malu Yonna berjalan keluar sambil menyilangkan tangannya di depannya. "A-apakah aku terlihat aneh?", ujar Yonna dengan gugup.

Rasanya rahang Hoseok bisa jatuh begitu saja. Yonna terlihat sangat cantik dengan gaun putih dengan model potongan halter. Tanpa disadarinya Hoseok jadi terbungkam melihatnya.

"Astaga Yonna!!! Kau terlihat sangat cantik dengan baju itu", seru Dawon sambil menyatukan kedua telapak tangannya, merasa bangga dengan pilihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Astaga Yonna!!! Kau terlihat sangat cantik dengan baju itu", seru Dawon sambil menyatukan kedua telapak tangannya, merasa bangga dengan pilihannya.

Yonna tersenyum dengan malu. Ia menggeser rambutnya ke belakang telinganya. "Terima kasih eonni", ujarnya.

"Pilihanku tepat bukan? Bagaimana menurutmu Hoseok?", tanya Dawon sambil menyenggol Hoseok.

Hoseok tidak menjawab apa pun. Dirinya masih sibuk menatap Yonna yang terlihat sangat cantik. Dia sangat terpesona bahkan dia tidak sadar kalau Yonna dan Dawon sedang menatap ke arahnya.

Pipi Yonna menjadi semakin merah karena tatapan Hoseok yang begitu dalam.

Akhirnya Dawon menjentikan tangannya di depan Hoseok. "Hey, aku tahu kalau dia itu cantik sekali. Tapi sadarlah!".

Hoseok menjadi kocar kacir. "Eh? A-ada apa?", tanya Hoseok bingung.

Yonna tertawa kecil melihat Hoseok sementara Dawon hanya menggelengkan kepalanya.

"Bajunyaaa. Apa bajunya bagus?", tanya Dawon.

Mata Hoseok kembali menelusuri Yonna dari atas sampai bawah. Yonna memainkan tangannya dengan canggung.

Matanya bertemu dengan mata Yonna. Setelah beberapa detik pandangan mereka bertautan, Hoseok membuang mukanya. "T-tidak. Dia tidak boleh beli baju ini", ujarnya sedikit tergagap.

Mendengar komentar Hoseok, Yonna menundukkan kepalanya. Ingin rasanya ia menggali lobang dan mengubur dirinya sendiri. Dia pasti terlihat sangat aneh di baju ini.

"Lah?! Kan baju ini sangat cocok untuknya! Dia terlihat sangat cantik dengan baju ini", balas Dawon.

"J-justru karena itu dia gak boleh beli", ujar Hoseok. Setelah mengatakan itu Hoseok berdiri dan membelakangi mereka berdua.

Yonna mengangkat wajahnya. Wajah Hoseok benar-benar merah padam, bahkan telinga nya pun ikut memerah. Melihat itu Yonna menjadi malu dan mulai salah tingkah.

Dawon melihat kedua pasangan itu kemudian menggelengkan kepalanya. "Dasar anak muda", ujarnya.

.
.
.

Yonna memegang dengan erat plastik-plastik baju yang ada di pangkuannya.

"Katanya cuman mau beli 1 baju, tuh liat kamu malah beli 10 baju", goda Hoseok. Pandangannya masih melekat pada jalan di depannya.

Yonna tersenyum lebar. "Hushh sunbae. Dawon eonnie baik sekali padaku. Mumpung ada diskon besar dan bajunya juga bagus-bagus. Jadi kenapa tidak?", ujarnya.

Sekali-kali Hoseok melirik ke arah Yonna. Ia tersenyum melihat Yonna yang terus menerus melihat ke arah belanjaannya dan tertawa. Dia jadi senang melihat Yonna dan Dawon menjadi akrab. Selain itu dia juga sudah lama tidak bertemu dengan Dawon. Melihatnya dan tokonya yang sudah sukses pun membuat Hoseok menjadi lega.

Ia menghela nafasnya pelan. "Andaikata appa mau mendukung nuna", gumamnya.

Fake Marriage j.h.s✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang