Lentera

4.9K 208 1
                                    

Lisa megusap keringat yang mengalir di keningnya. Ia dan Mamanya Fauzan sedang mendekor toko roti mereka yang mereka namakan 'Lily cake'karna yang punya memang Mamanya Fauzan.

Dekorasi yang sangat cerah bahkan Lisa juga membikin perpustakaan kecil kecilan yang bisa di manfaatkan oleh pengunjung.

Lisa tersenyum ketika Lili membawakan ia segelas air dingin.

"Kamu pintar dekor ya?"Lily tersenyum melihat sekeliling tokonya yang sudah lumayan cantik dan bernuansa alam.

"Tante suka?,syukur deh.."Lisa tersenyum lalu menatap lelaki tampan yang memakai kaca mata hitam dan sweter putih yang di padukan dengan celana jins hitam serta snekers putih membuat penampilannya sangat perfeck.

"Za--n kamu kok pakai baju gitu?"tanya Lisa terpelonggoh menatap sang pacar dengan kagum.

"Baru pemotretan tadi,dekorasinya bagus kamu yang buat?"Tanya Fauzan menatap Lisa yang masih memandanginya takjub dengan mata yang berseri.

"Sayang kamu liatin aku kenapa?"tanya Fauzan dengan mata jahilnya.

"Hah!!!,enggak kok. Itu...---anu.."Lily dan Fauzan tertawa ketika Lisa ketangkap basah karna Fauzan sangan tampan hari ini.

Lisa menangkup wajahnya sendiri yang sudah memerah. Fauzan berjalan lalu meraih tangan Lisa yang menutupi wajahnya.

"Jangan di tutupi muka kamu cantik kalau lagi blussing gitu"Lisa mencubit pinggang Fauzan yang mengoloknya. Fauzan terbahak ketika Lisa mengerucut bibirnya.

"Kamu ngapain sih ke sini?"tanya Lisa jengkel karna dari tadi Fauzan hanya menatap dirinya tanpa melihat ke arah yang lain. Tentu saja efeknya sangat besar untuk kerjaan yang Lisa bereskan.

"Ya mau lihat Mama aku sama kamu lah"Fauzan tersenyum menampakkan giginya ke arah Lisa yang menghela nafas.

Setelah tiga puluh menit dekorasi siap. Lili keluar dari dapur membawa senampan kue yang sangat lezat serta kaleng soda.

"Wahhhh....enak pasti ini..."Lisa langsung berbinar menatap kue yang di bawakan Lili.

"Ayo di coba...ini khusus buat calon menantu yang udah bantuin"Lisa menangkup pipinya yang kembali memerah.

"Tante apaan sih!"Fauzan dan Lili tertawa melihat Lisa yang malu.

"Besok kita buka tokonya sore aja,malamnya kita bikin syukuran disini undang anak panti asuhan buat makan kue"ucap Fauzan dan Lisa serta Lili sangat setuju dengan apa yang di bilang Fauzan.

"Panti dari mana?"tanya Lisa.

"Ada,aku sering ke sana"Lili tersenyum menatap putranya yang sudah mulai dewasa ternyata.

"Kamu gak pernah cerita?!"Lisa menatap Fauzan cemberut.

Fauzan terkekeh melihat tingkah sang pacar.

"Iya nanti kita ke sana"Fauzan mengelus pucuk kepala Lisa.

***

Lisa mengempaskan badannya ke tempat tidurnya. Ia rasa badannya sangat lelah dan juga lengket karna Lisa berkeringat dan tak sempat mandi.

"Lis,makan luar yuk"Varo masuk ke kamar Lisa lalu menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur Lisa sehingga badan sang kembarannya yang sedang tiduran bergoyang.

Lisa membalikkan badannya menghadap Varo. Menatap wajah sang kembaran yang terbilang ganteng. Lisa tak boleh munafik karna wajah Varo itu memang idaman para remaja saat ini.

"Gue tau kalau gue ganteng. Di tanyaain malah liatin guenya aja"Varo menoyor kepala Lisa dengan cukup keras.

"Ish...,sok ganteng!muka kayak monyet papu aja sok banget!"cibir Lisa.

Ketua Osis Vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang