masalah 2

8.2K 372 1
                                    

Betapa terkejut nya gue ngeliat orang yang di depan Riski itu si
Fauzan.
-----------------------------------------------------

Gue langsung membulatkan mata gue melihat si Fuazan yang agak berantakan karna berantam sama si Riski.

Gue angkat bicara karna gue ketua osis."kalian berdua ikut gue ke ruang osis kita bicarin disana". Sambil melangkah gue meninggal kan kerumunan itu dan di ikuti sama dua orang peak itu.

Rio membuka pintu dan gue masuk dan duduk di meja bulat yang biasanya sebagai ruang rapat.

"Duduk "ucap ku dingin. Di ruangan itu hanya ada kami berenam.

"Ceritain sama gue apa yang terjadi"ucapku menatap Fauzan.

"Well, tadi gue di hukum di lapangan  lo gak bakalan lupa kan karna lo yang ngaduin itu gue terima kalau soal itu, tapi anak ini datang dan ngetawain gue di depan orang banyak ya, gue gak bakalan diem lah gue pasti bertindak gue langsung aja nonjok dia"ucapnya panjang lebar.

Gue mengarahkan pandangan tajam ke Riski

"Ya, gue yang salah kalau aja ni anak tadi pagi gak ngengol kereta gue. Gue gak bakalan ngetawain dia"ucapnya sambil tersenyum miring.

Kepalaku agak sedikit mau pecah karna masalah  ternyata berbelit belit.

"Udah kita bawa aja ke BK biar kapok preman dua ini!"ucap Grace yang agak menyadari kepalaku  serasa mau pecah.

Rio langsung berdiri"yaudah, lo berdua ikut gue".

:::::

"Si Varo kok lama banget sih"gerutuku.

Yah, varo  atau alvaro ada kembaran gue. Dia lain sekolah karna dia gak mau satu sekolah sama gue kampret!!!anak itu.

Tak berapa lama mobil Rush putih datang. Dengan santai dia membuka kaca dan berkata"maaf".

Rasanya pengen gue tonjok aja tuh muka yang mirip banget sama gue. Udah di sekolah gue di hadapan sama anak peak itu sekarang sama kk peak kayak dia . lengkap penderitaan gue!!!.

Gue baringkan badan gue ke tempat tidur Karna bosen gue memainkan kaki gue ke kanan dan kekiri.

"Tumben gak bising biasanya anak idiot itu nyanyi2 kayak orang gilak"ucapku sambil berdiri dari kamarku dan menuju ke kamar Varo.

"Pantesan diam orang main ps rupanya"ucap ku berkacak pingang.
Dia memutar bola mata nya mungkin sebel gue ganguin terus.

Gue mendatangi nya dan duduk di samping nya dan menyederkan kepala ku ke bahu nya.

Dia melirik sekilas tapi fokus lagi sama yg di depan.

"Kenapa??tumben, ada masalah??"tanya Varo dengan datar.

Ku hembus nafas panjang dan kumulai cerita masalah ku.
"Iya, tadi ada anak baru di sekolah dia di DO dari sekolah nya dan dia keponakan kepsek kami"

"Bagus lah lo ada gebetan baru.ganteng gak?"potong nya se enak jidad.

"Issssh, var lo gak niat bantuin gue ya?!"sambil memajukan ujung bibirku.

"Gak"balas Varo kemudian tersenyum lagi.

"Yaudah cerita"ucapnya sambil memainkan rambut gue.

"Dan dia itu BAD BOY yang super parah!!!!pak kepsek sengaja satu kelasin gue sama dia dan suruh jaga dia. Dalam satu hari aja dia udah 2 kali masuk BK dan mungkin besok dia akan cemari reputasi kelas gue di sekolah"gue hampir nangis gara gara nyeriatain itu karena kalau sempat itu terjadi gue malu banget.
Varo mematikan ps nya dan melihat gue dengan serius.

"Gini, yang lo fikirkan jangan cuma reputasi lo juga harus fikirin jalan keluar dari masalah nya Lisa cantik!!,Ni ya kalau lo bantuan dia keluar dari masalah dia, mungkin dia bisa tobat".

  "Yang namanya Bad boy kalau mau di ceramahi panjang lebar pun dia gak bakalan denger apalagi langsung  tobat. Jadi, coba lo cari tau apa yang membuat dia kayak gitu dan perbaiki kesalahan di diri nya mungkin aja dia bisa tobat"sambil tersenyum Varo membawaku ke pelukan nya .

  Kami ini walaupun sering berantam tapi kalau masalah kayak gini kami saling suport satu sama lain.

Thanks jangan lupa vote nya

Hati"typo berserakan.

Ketua Osis Vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang