Lisa merebah kan badannya di tempat tidur. Ia meraih iphon miliknya dan membuka grub line kelasnya.
Gracela :woiii sunyi bener ni grub kelas gue.
Aulia : iya ni kayak kuburan aja.
Enggar :apa sayang kamu nyariin aku??.
Gracela : jijay gue .
Geofani :kalian dari pada chatan gak penting belajar besok ada ujian biolagi.
Enggar :buset dah ni anak gak di sekolah di grup pun bahas soal pelajaran.
Dio :memang itu tujuan dari grup ini enggar.
Enggar : ampun dio😜😜😜.
Lisa menaruh kembali iphonnya
Dan sedikit memejamkan mata."So baby pull me closer "Lisa terbangun gara gara suara cempreng Varo.
"Varo .......bising"teriaknya dari dari dalam kamar.
"Suka gue lah kok lo yg sewot!"Lisa menutup telinganya dengan bantal.
"KALIAN JANGAN TERIAK MAMA LAGI PUSING NI....."teriak mama super toak.
Kami berdua tak ada yang menyahut melainkan sibuk mengintip dari pintu kamar.
Setelah tidak ada keganjalan lagi, Lisa mengambil novel yg ada di meja belajar dan membaca nya.
Sudah jam setengah lima lebih dan sudah setengah jam Lisa membaca Novel. Segera saja ia mandi dan memakai dres selutut dan di balut sama jaket lee di bagian atas dress, Lisa memoles sediki bedak di wajahnya dan memakai liptin berwarna pink.Lisa memakai sepatu kesukaannya, rambutnya di biarkan tergerai dan Lisa mengecek kembali penampilannya dari kaca 'i‘m ready'.
Lisa menuruni tangga dan melihat mama lagi bicara sama Dio ntah kapan datang nya.
"Udah siap"tanya nya. Lisa dan Dio memang janjian tadi siang untuk makan malam.
Lumayan juga lagi bokek soalnya jadi makan di luar gak ada yang salah kan?.
"Gak liat apa aku udah cantik gini?"Lisa sedikit mengibarkan rambutnya membuat Mama dan Dio terkekeh geli.
"Cantik sih,tapi mirip pok nori"ejek Varo pada Lisa.
"Kalau gue pok nori lo pasti mirip gue lah"balas Lisa menjulurkan lidahnya. Vrao memuta bola matanya lalu menandaskan susu vanilla kesukaannya.
"Yaudah Tante pinjem Lisa bentar ya?"Mama mengangguk setuju.
"Jangan lama lama pulang nya"jawab mama.Lisa dan Dio mencium tangan Mama Lisa sebelum meninggalkan rumah.
"Lisa pergi ma..".
***
"Dio, kita mau ke mall mana?"tanya Lisa
"Ke carefur aja deket" jawab Dio masih fokus dengan jalanan di depannya.
Keheningan kembali menyerpa Lisa dan Dio. Tanpa di sadari mereka telah memasuki kawasan tenpat yang mereka tuju.
"Kita makan di mana??"Lisa memegangi perutnya yang dari tadi meronta ronta mintak jatah harian.
"Ya di dalam lah gak mungkin kita makan di luar kan!!"jawab Dio sewot.
"Ihhhh,bocah kalau di tanya juga tau jawaban nya kalau gitu"Lisa mengerutu menekuk bibirnya.
Dio terkekeh geli menatap Lisa yang menekuk hibirnya.
"Kita di city ice crime aja" Dio langsung menari Lisa ke resto yg di sebutnya.
Lisa agak terkejut karna Dio mengengam tangannya erat tapi ia menepis pikiran negative mungkin aja Dio takut Lisa hilang makanya ia pegang tangannya.
"Mau pesan apa?"tanya Dio memandangi Lisa.
"Nasi goreng sapi sama cafucino late 1"jawab Lisa lancar karna ia memang lapar.
"Denger makan mata lo jadi berbinar" sewot Dio terkekeh sambil memesan makanan mereka.
"Hehehe" cengir Lisa hingga gigi rata nan cantik terpampang jelas.
"Lis lo sama Fauzan memang pacaran?"tanya Dio yg sukses membulatkan mata Lisa.
Kenapa Dio langsung ke intinya sih?,apa kurang jelas kalau dari kedekatan Lisa dan Fausan kalau mereka itu memang pacaran.
"Hmmm,iya"balas Lisa.
Dio memangut lalu megalihkan pandanganya ke arah lain.
Keheningan kembali menguasai mereka berdua. Ada sedikit rasa kecewa di benat Lisa kenapa Dio bisa suka sama Lisa.
Padahal masih banyak orang lain yang lebih cantik dibandingkan Lisa.
Tak lama kemudian makanan pesan mereka datang. Mereka makan tanpa sepatah kata ataupun canda tawa yang menemani makan mereka. Hanya suara garpu dan sendok yang beraduk di piring.
Setelah Siap dengan makanan Lisa tak bisa lagi menahan dirinya untuk bertanya apa yang Dio pikirkan.
"Dio lo kenapa kok diem?"tanya Lisa heran dan sedikit sedih.
"Ehh,enggak kok"Dio tersenyum menatap tepat di mata Lisa.
Dio sedikit berdeham,"Lo gak keberatan kan kalau gue tanya sesuatu sama lo?"Lisa mengangguk pelan menjawab petanyaan Dio.
"Gue gak tau dia datang entah dari mana. Dari dulu gue cukup menepis rasa ini dengan kuat untuk persahabatan kita. Tapi akhirnya gue nyerah gue harus bilang sama lo,kalau suka sama lo melebihi rasa suka seorang sahabat" Dio menunduk kan kepalanya tak berani melihat Lisa yang tercekat mendengar penjelasannya.
"Maaf lis,tapi ini lah gue. Gue kalah sama rasa ini. Gue harap lo jangan ngehindari gue. Anggap ini hanya sebuah mimpi buruk untuk kita berdua"Lisa tak bisa menahannya lagi. Lisa meraih tubuh Dio dan mendekapnya erat.
"Makasih Dio,tapi hapus rasa ini. Gak seharusnya kita seperti ini. Lo tetap sahabat gue yang paling ganteng"Dio sedikit lega mendengar jawaban Lisa ia tersenyum,beban yang ia pikul lenyap sudah.
Ia harus menyari orang yang tepat untuknya. Dan menghapus rasa ia ke Lisa secepatnya.
"Menilai orang jangan dari omongan orang lain. Bisa saja yang mereka omongkan hanyalah kebohongan belaka".
Hai gus vote terus ya...
Salam penulis...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Vs Bad Boy
Fanfic{Revisi} Typo bertebaran. Harap teliti. Akibat pertaruhan yang menyatukan si KETUA OSIS dengan BAD BOY. membuat seluruh warga sekolah heboh. Dari benci berubah menjadi cinta ada hal yg lumrah. Lisa akan seberusaha membuat Fauzan berubah. Namun halan...