Sebulan berlalu, Salma tak lagi memikirkan tentang Dito, ia sudah melupakannya. Namun kejadian yang akan datang tidak ada yang tahu. Dito menyapa Salma melalui pesan singkatnya di media sosial itu.
Dito: Hei.
Tulisan itu terlihat jelas di layar ponselnya Salma meskipun ia belum membukanya. Pesan itu sontak membuat Salma kaget. Tak ada angin dan tak ada badai, mengapa Dito menyapanya? Mulanya Salma kegirangan, tapi ia redupkan kembali rasa itu. Ia tidak ingin terlalu percaya diri. Toh Dito pun sudah punya pacar.
"HAAAA?!?!" teriak Salma kaget."Kenapasih Sal? Kayak ngeliat hantu aja lo." Ucap Desi yang sedang duduk disebelahnya.
"Iniiii liat deh. Si Dito ngapain coba line gue?"
"Hahahaha cieee tuhkan apa yamg gue bilang pasti bener dia mau deketin lo Sal."
"Udah gila ya lo? Dia punya pacar woi."
"Udah putus kali Sal hahaha."
"Parah lo Des. Hahaha." balas Salma sambil menyenggol badan Desi.
Merasa penasaran dengan Dito, Salma pun memutuskan untuk membalasnya.
Salma: Iya kenapa ya?
*sepuluh menit kemudian*
Dito: Lo yang dateng waktu pensi kan? Ini gue temen bandnya Alfa. Salam kenal ya. Hehe.
"Wah mulai gak beres nih." ucap Salma.
Salma belum membalas pesan dari Dito. Ia ingin memberitahu Alfa dan Chandra, tapi takut kalau ia malah diledek habis - habisan. Karena rasa penasarannya yang tinggi, akhirnya ia mengatakannya kepada salah satu dari mereka.
"Fa, fa liat deh. Dia ngapain ya?" Ucap Salma sambil menunjukkan pesan Dito.
"Hahaha bales lah. Mau kenalan kan katanya tuh." Ledek Alfa.
"Gue nanya serius ih."
"Mana gue tau. Ada perlu kali sama lo. Coba aja bales."
"Ya perlu apaan?"
"Gatau gue. Udah ah bye." Seru Alfa sambil meninggalkan Salma.
"Ihhhh rese." Gerutu Salma kepada Alfa.Setelah bertanya kepada Alfa, Salma pun membalas pesan dari Dito itu. "Yaudah deh gue bales aja. Siapa tau penting." Pikirnya.
Salma: Iya okey. Kenapa ya?
Lagi - lagi Salma kembali bertanya 'kenapa' kepada Dito.
*lima jam kemudian*
Dito: Oh iya gue mau nanya tugas pkn dong. Kebetulan guru kita kan sama hehe. Gue gak ngerti.
"Loh aneh banget sih nih cowo. Nanya tugas jauh - jauh ke gue, padahal ke temen sekelasnya juga bisa." Ucap Salma sendirian.
Salma benar, padahal bertanya kepada teman sekelasnya juga bisa. Tidak mungkin kalau salah satu dari teman sekelasnya tidak ada yang mengerti. Salma berpikir itu hanya akal - akalan Dito saja. Biasa cowo memang suka begitu.Salma: Oh yaudah boleh kok.
Dito: Yeay makasih ya Sal.
Salma: Iya sama - sama.
Setelah Salma menjelaskan semua tugas yang diberikan gurunya kepada Dito, percakapan itu pun tak berhenti disitu. Dito terus memulai topik baru kepada Salma. Mungkin agar terus bisa chat kepada Salma. Salma pun terus membalasnya. Awalnya Salma agak risih dan aneh dengan Dito. Tapi lama kelamaan ia tidak keberatan dengan percakapan yang dimulai Dito. Mereka terus chatting tiada henti. Saling bertukar cerita dan pengalaman pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rainbow is Over
Teen Fiction"Jika ingin bermain, maka keduanya harus bahagia. Tapi, jika salah satunya tidak merasakan bahagia, bagaimana bisa dikatakan bermain?" Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang gadis remaja si kutu buku bertemu dengan seorang pria yang ta...