Dito: Hari ini jadi Sal?
Dito memastikan kembali ke Salma perihal menonton. Dito lupa kalau hari ini ada latihan band untuk lomba besok. Dito juga tidak mungkin membatalkan seenaknya ke Salma. Karena ia tidak ingin Salma kecewa dan tahu betul kalau Salma akan marah jika tidak jadi nonton.
Salma: Jadi kok. Jemput gue jam 4 ya.
Kemudian pesan Salma tidak dibalas lagi oleh Dito.
"Sal, nanti pulang sekolah main yuk ke rumah Dini." Ajak Nina.
"Yah gue mau pergi. Eh btw hari ini pulang jam berapa?
"Ih tuh kan gak ngajak gue. Jam 2. Mau kemana sih?" tanya Nina penasaran.
"Kepo. Yes 10 menit lagi pulang."
"Ih kasih tau gue dulu. Hmm mau jalan ya lo sama pacar?"
"Heh. Dia bukan pacar. Tapi cuma temen." ucap Salma yang menoleh ke arah Nina. Lalu kembali melanjutkan tugas essaynya.
"OMG Salmaaa!! Dia itu siapa?! Kasih tau gue namanya!!!" tanya Nina semakin penasaran seraya menggoyang - goyangkan pundak Salma.
Merasa terganggu dengan tingkah Nina, Salma pun membentaknya. "Nina!! Diam. Gue lagi nulis." Salma menggebrak meja pelan. "Maaf." Ucap Nina merasa bersalah.
Kringg.. Kringg.. Suara bel pulang pun berbunyi. Semua murid termasuk Salma langsung menghentikan aktivitasnya dan membereskan perlengkapan untuk dimasukkan ke tas.
"Soal yang tadi maaf ya gue keceplosan. Hehe. Pulang duluan ya. Bye Nina." Salma memeletkan lidah ke arah Nina. Pertanda meledek. Kemudian Salma lari keluar kelas.
"Ihhh. Awas ya lo Sal."
Di koridor sekolah, Salma melihat Chandra. Ia sedang mengobrol dengan temannya, yang juga teman Salma. "Woi duluan ya." Sapanya ke Chandra. Lalu Salma berjalan buru - buru.
"Sal. Buru - buru banget. Mau kemana lo?" tanya Chandra.
"Mau pergi. Bye." Teriak Salma dari kejauhan.
***
Salma membuka lemari. Ia mengobrak - abrik semua baju dalam lemari. Ia mencari baju yang cocok dipakainya. "Duh yang mana ya?" tanya Salma sendirian. Semua baju dicocokkan didepan cermin. Baju yang tidak cocok kemudian dilemparnya ke kasur. Membuat kasurnya penuh tertutup baju.
"Nah. Ini Bagus." pilihan Salma jatuh pada kaos polos lengan panjang berwarna biru dongker. Dengan celana jeans putih. Ditambah aksesoris kalung dengan perpaduan warna coklat dan merah.
Dilihatnya jam dinding, menunjukkan pukul 15.30. Salma mengambil hp untuk mengecek pesan dari Dito. Ternyata tidak ada pesan masuk. "Tumben gak ada kabar. Atau mungkin lagi siap - siap kali ya."
Salma menghampiri meja riasnya. Rambutnya disisir rapih. Ia membiarkan rambut panjangnya terurai. Lalu diambilnya lipbalm dan dioleskan ke bibir. Selanjutnya mengambil liptint sebagai tambahan. Tidak lupa memakai body lotion dan parfum. Salma tidak suka memakai beda. "Selesai."
Ia lalu keluar kamar menuruni tangga. Diambilnya sneakers putih kesukaannya. Setelah itu berpamitan kepada ibunya yang sedang memasak.
"Jangan lewat dari jam 8 ya." pesan ibunya. "Iya bu."
Sesekali ia melirik layar hp nya memastikan kabar dari Dito. Namun tak ada satu pesan pun yang masuk dari Dito. "Dito kemana sih. Udah jam 4 padahal." Gerutunya.
Sudah jam 4 lewat 10 menit. Dito masih belum ada kabar. "Ngeselin. Awas aja kalo gak jadi." Salma lalu memutuskan untuk menunggu Dito di Taman dekat rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rainbow is Over
Teen Fiction"Jika ingin bermain, maka keduanya harus bahagia. Tapi, jika salah satunya tidak merasakan bahagia, bagaimana bisa dikatakan bermain?" Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang gadis remaja si kutu buku bertemu dengan seorang pria yang ta...