BAB 12

25 1 0
                                    

Keesokan harinya Dito membawa kabar baik kepada Salma. Dito menemukan novel yang dicari Salma.

Dito: Sal, ada kabar baik buat lo.

Salma: apa?

Dito: Gue nemu novelnya. Nih buat bukti. (Dito mengirimkan foto novel tersebut kepada Salma)

Salma: Yeayyy. Terimakasih Dito. Makasih pokoknya udah mau luangin waktu buat cari itu hehe.

Dito: Gak masalah kok Sal. Terus gue kasihnya gimana?

Salma: Hmm. Anterin kerumah gue hehe.

Dito: Tapi kan gue gak tahu rumah lo.

Salma: Atau mau ketemuan aja di jalan? Atau lo minta anterin Alfa aja. Dia tau rumah gue kok.

Dito: Emangnya butuh sekarang banget ya Sal?

Salma: Iyaaa. Gue mau ngerjain itu sekarang biar gak keteteran tugas.

*lima belas menit kemudian*

Salma: Dit? Jadi lo mau gimana buat anterin novel itu?

Setelah itu, Dito langsung tidak membalas pesan Salma. "Dih gimana sih lagi dibutuhin malah ngilang. Dasar payah." ucap Salma. Ia langsung meninggalkan hp nya dikasur dan menuju ke dapur untuk makan malam.

Setengah jam kemudian setelah makan, ia kembali menuju ke kamar dan mengambil hpnya. Salma kaget karena ada pemberitahuan panggilan tak terjawab dari Dito.

"Loh loh? Ngapain nih anak telepon gue?" ucapnya dengan tatapan heran. "Eh ternyata daritadi Dito bales. Banyak juga dia kirim pesan."

Belum sempat ia membuka pesan tersebut, pemberitahuan panggilan muncul lagi dilayar hp Salma. Telepon itu dari Dito. Dengan cepat Salma langsung mengangkat telepon itu.

"Halo Dit? Kenapa telepon?" tanya Salma dengan heran.

"Gue udah di deket rumah lo nih. Gue gak tahu rumah lo yang mana." jawab Dito.

"Hah? Ngapain lo?" Salma tercengang mendengar perkataan Dito. Ia lupa bahwa Dito mengantarkan novel pinjamannya.

"Ini novelnya gak mau ya? Yaudah gue balik lagi deh." Ledek Dito.

"Oh iya gue lupa hehe. Oke. Tunggu sebentar ya."

Ternyata Dito benar - benar ke rumah Salma tanpa kesepakatan terlebih dahulu ke Salma. Dito langsung memutuskannya secara sepihak. Salma pikir Dito tidak akan mengantarkan novel itu ke rumahnya.

"Salma cepetan woi gue pegel nih." Kata Alfa yang merebut hp Dito.

"Gue dianterin Alfa, Sal. Cepet ya. Gak enak sama Alfa." Dito kembali merebut hpnya.

"Iya Dit. Tunggu." Salma langsung menutup telepon dari Dito.

Ia langsung bergegas mengambil sweaternya untuk menutupi pakaian tidurnya yang pendek. Tidak enak kalau dilihat oleh Alfa dan Dito. Rasanya tidak sopan. Setelah itu Salma langsung keluar rumah menuju tempat Dito dan Alfa.

"Eh lama banget sih lo kayak putri solo." celetuk Alfa ke Salma yang baru datang.

"Ih apaansi ngapain coba ada lo disini." jawab Salma.

"Loh gue nemenin Dito buat kasih novel ini. Demi lo nih Sal, Dito bela - belain malam - malam ke rumah gue." kata Alfa.

"Apaansih lo fa. Bawel banget."

Salma terus - terusan berdebat dengan Alfa. Ia geregetan kalau tidak membalas omongan Alfa itu. Meskipun tidak penting, Salma terus meladeninya. Dito yang melihat Salma dan Alfa berdebat hanya bisa tertawa kecil saja dan menunggu sampai mereka puas untuk berdebat.

The Rainbow is OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang