Part 2 - Flashback

3.1K 197 4
                                    



Flashback

Jingga sedang berada dalam masa-masa yang penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak, akhirnya setelah sekian tahun menjadi seorang gadis ia bisa merasakan indahnya mempunyai seseorang yang selalu berada disampingnya. Seorang kekasih yang tulus menyayanginya dan mengaguminya dengan sepenuh hati.

Sudah berjalan 8 bulan sejak pertemuan pertama mereka disebuah kepanitiaan acara kampus yang diadakan oleh himpunan jurusannya. Dan disitulah ia bertemu dengan seseorang yang sekarang ia sebut kekasih. Saat itu mereka berdua sedang berada ditengah-tengah tahun masa studinya. Dengan anggapan kisah cintanya akan terus berlanjut walau topi toga telah dikenakan.

Dan sebentar lagi masa-masa kejayaan sebagai orang yang menyandang status mahasiswa lepas sudah. Masa-masa bahagia dengan berbagai diskon kala memegang kartu mahasiswa akan segera berakhir seiring dengan berakhirnya mata kuliah yang harus diikutinya. Skripsinya sudah selesai dan sekarang menunggu sidang untuk memastikan kelulusannya.

Jingga dimabuk cinta oleh Pria itu. Pria yang selalu berada disampingnya ketika mengerjakan skripsi hingga malam menjemput. Pria yang selalu penuh kejutan kecilnya. Pria yang selalu bisa membuat suasana hatinya menjadi lebih baik. Pria yang bisa membuat ia jatuh cinta. Jatuh cinta berkali-kali setiap memandang tatapan matanya.

Pria itu orang yang romantis. Tak jarang Jingga menemukan setangkai bunga mawar dimejanya ketika kelas akan dimulai atau cokelat yang akan diberikannya ketika mereka berdua sedang bersantai. Telepon cintanya setiap malam akan menemaninya hingga matanya terpejam. Lalu pagi harinya ia akan mendapatkan ucapan selamat pagi dengan kalimat penuh kata sayang.

Semua itu dilaluinya hampir satu tahun lamanya. Hari demi hari yang berat telah terlewati tanpa terasa berkat pria itu. Kenangan penuh kebahagiaan akan mengisi rongga hatinya setaip hari. mengukir mimpi-mimpi bersama sebagai sepasang kekasih. Namun ternyata takdir mempermainkannya. Ternyata mimpi yang dirajut hanyalah asa untuk menemani sampah-sampah mengapung di samudera hindia.

Dan orang itu juga yang membawa asanya pergi menjauh. Membuat ia menjadi wanita yang berhati-hati dengan sebuah hubungan antara pria dan wanita. Membuat ia enggan menoleh ke masa lalu. Masa yang diharapkan menjadi masa emasnya namun runtuh begitu saja.

*

Hari itu Jingga ingin sekali membuat kejutan untuk pria itu. Karena seringnya pria itu yang membuat kejutan dibanding dirinya. Dan ia ingin sekali menyenangkan pria itu sebagai balasan akan kebahagian yang terus didapatkannya.

Dengan langkah mantap ia menuju ruang kelas kekasihnya. Namun yang dicari tidak ada dikelasnya. Dan tujuan selanjutnya Jingga akan pergi ke taman tempat kesukaan pria itu mencari angin selagi bercucuran keringat setelah bermain basket bersama teman-temannya.

Dan yang dilihatnya dikursi taman itu memang kekasihnya. Namun ia tidak sendiri, ada seorang wanita disampingnya. Perlahan ia mendekat kearah mereka tanpa menimbulkan suara. Namun hal yang didengar oleh telinganya membuat wajahnya pias.

"Kapan kamu putusin Jingga?" ucap wanita dengan rambut panjang itu.

"Iya nanti sayang, kamu sabar ya sebentar lagi kok." Itu suara kekasihnya, lalu ia melihat kekasihnya mencium tangan wanita itu yang berada dalam genggamannya.

"Skripsi kamu sudah selesai kan?"

"Sudah sayang..."

Jingga sudah tak sanggup berlama-lama berada disana. Ia tak menyangka kekasihnya yang tampak sempurna dimatanya ternyata tidak benar-benar mencintainya. Semua mimpinya buyar hanya dalam sekejap mata. Dan dengan langkah yang berani Jingga menghampiri dua orang itu untuk membuktikan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Hai Ham!"Jingga berdiri kaki didepan Hamid, pria yang masih kekasihnya beberapa menit yang lalu dan sekarang menjadi pria yang paling amat ia benci.

"Loh, Jingga?!" Hamid terkejut mendapati Jingga berdiri didepannya. Bukan karena sikap Jingga yang membuat Hamid terkejut melainkan sekarang ia sedang mendekap erat Gina, kekasih Hamid sesungguhnya.

"Skripsi kamu udah selesai kan? Bagus deh, sekarang kamu bisa putusin aku, aku bisa jadi wanita single lagi dan kamu bisa dengan leluasa bermesraan sama pacar kamu itu! Jangan pernah ganggu hidupku lagi Ham, kamu adalah sebuah kesalahan dan aku akan terus mengingatnya sampai kapanpun juga!" Jingga mengucapkan kalimat itu dengan kobaran kemarahan dan bendungan air mata yang sedari tadi ditahannya. Tidak. Hamid tidak boleh melihatnya menangis dan terpuruk. Ia tidak boleh tau bahwa Hamid telah mencuri sebagian hatinya.

"Jingga..." Hamid melepas pelukannya pada Gina, dan berusaha memperbaiki suasana yang sudah sangat keruh ini. Jingga dengan luapan kemarahannya dan Gina dengan wajahnya mengejeknya.

"Jangan pernah panggil namaku lagi Ham." Jingga berbalik memunggungi Hamida dan Gina. Berjalan menjauhi mereka dengan segenap tenaga yang tersisa dan linangan air mata dipelupuk matanya.

Hamid tidak mengejarnya. Tidak menarik tangannya, tidak mencoba memberi kejelasan. Bodoh. Memang apalagi yang harus dijelaskan Hamid? Rasa cintanya yang pura-pura atau sikap romantisnya yang ternyata dilakukan dengan pamrih. Sama saja, semunya malah membuat hati Jingga menjadi lebih sakit. Dan dengan fakta bahwa Hamid tidak berusaha memberikan penjelasan pun sudah menjadi pukulan telak bagi Jingga. Bahwa semua yang ia dengan memang benar adanya dan Hamid tidak perlu menjelaskan kepura-puraan lagi.

Setelah kejadian hari ini, Jingga menangis seharian dikamarnya. Bukan menangisi Hamid, melainkan menangisi sikap bodohnya yang tertipu oleh bujuk rayu lelaki. Batapa bodohnya ia soal cinta. Betapa bodohnya ia bisa ditipu dengan sikap pura-pura. Hamid hanya perlu dirinya untuk membantu pria itu menyelesaikan skripsinya. Dan setelah itu ia akan dibuang begitu saja.

*

Sejak saat itu Jingga selalu bersikap hati-hati untuk seorang pria. Jingga tak mau kesalahannya terulang kembali untuk yang kedua kalinya. Ia tidak mau dibodoh-bodohi oleh cinta lagi.


"Hai." Sebuah suara pria membuyarkan lamunannya. Ia tersentak kaget saat melihat siapa pria didepannya. 


Thankyou for reading guys! 

Jangan lupa comment dan vote-nya yaa. Enjoy my story! Hug and Kisses :*

Langit Jingga (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang