#12

1.4K 115 20
                                    

Sana P.O.V

jika ditanya perasaanku sekarang. maka aku akan menjawab dengan pasti. sekarang aku merasa bagaikan seorang tersangka kejahatan berat yang sedang dalam masa introgasi.

kulirik Jinyoung yang duduk di sebelahku hanya menggaruk tengkuknya yang kutahu dengan sangat jelas tidak gatal itu.

"Jadi apa penjelasan kalian?" ujar Nayeon datar.

sepertinya ia cemburu dengan ku. kakakku yang satu itu benar-benar menggemaskan. tiba-tiba terbesit dikepalaku ide untuk menjailinya.

perlahan aku merapatkan tubuhku dengan jinyoung lalu memeluk lengan jinyoung. kusandarkan kepalaku pada lengannya. aku melirik sekilas kearah nayeon. mukanya mulai memerah karena cemburu. entah sejak kapan aku menjadi sejail ini.

"jinyoung.. kenapa gak kasih tau mereka aja hubungan kita?. sana udah capek ngumpet mulu. jinyoung  sayang kan sama sana?" ujarku manja pada jinyoung.

jinyoung menatapku heran sekaligus geli. aku memberi kode padanya untuk melirik kearah nayeon. ia mengangguk mengerti lalu tersenyum kepadaku. sepertinya ia ingin tertawa melihat ekspresi cemburu nayeon.

"Ya pasti lah aku sayang sama kamu my squirrel" ujar jinyoung sambil mengelus rambutku. aku rasanya ingin muntah mendengar kata-katanya.bahkan ia memanggilku dengan nama menjijikan itu lagi. aku kembali melirik kearah nayeon.

aku nyaris saja tertawa saat melihat wajahnya. mukanya semakin memerah dan matanya mulai berair. ia seperti kelinci yang wortelnya diambil.

aku tidak kuat lagi menahan tawaku. akhirnya aku tertawa terbahak-bahak bahkan perutku sampai sakit sekarang. jinyoung ikut tertawa bersamaku. sepertinya ia puas melihat nayeonnya nyaris menangis karena cemburu.

semua yang ada diruangan itu menatapku dan jinyoung heran.

"jinyoung.. lo jahat sama gue. gue benci sama lo" kesal Nayeon yang maju dan langsung memukuli jinyoung.

jinyoung menatapku meminta bantuan. aku hanya mengangkat bahu. bodo amat dengan dirinya. tadi dia sudah membuatku seperti ku kucing yang ketahuan mencuri ikan. kujulurkan lidahku pada jinyoung. lalu melemparkan wink padanya.

"Sana mending lo jelasin ke kita deh. sebenernya hubungan lo sama jinyoung itu apa?. gue masih pengen idup nih" Yugyeom menunjuk kearah Mark yang berdiri disampingnya.

"Napa?" tanya mark dengan nada dingin. sepertinya aku membangunkan beruang kutub dari hibernasinya.

aku menarik nafas lalu mengusap air mata disudut mataku karena tertawa tadi.

"oke...jadi... gue sama jinyoung itu..." aku sengaja menggantungkan kata-kataku. semua mata menatapku penasaran.

niat jailku kembali muncul melihat wajah-wajah penasaran mereka. bahkan Nayeon yang tadinya sibuk memukuli Jinyoung berhenti dan menaruh antesi penuh pada kata-kataku.

"Gue sama Jinyoung itu..." ujarku mengulangi kata-kataku.

mereka semakin menampakkan wajah penasaran mereka. kali ini aku harus tahan untuk tidak tertawa melihat wajah penasaran mereka.

"gue sama jinyoung itu..."

"SANA!!!" teriak member twice kesal. beberapa dari mereka melemparkan bantal kursi ruang tamu kearahku. sedangkan member Got7 menghela nafas kesal.

"lo tuh ya, gak berubah kalo jailnya kambuh" ujar jinyoung sambil menjitak kepalaku.

kuusap kepalaku pelan. apa ia tidak berfikir dapat membuatku semakin lemot. padahalkan aku sudah sangat-sangat lemot.

May I? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang