#35

914 68 8
                                    

Author P.O.V.

Seorang pria paruh baya dengan kursi rodanya perlahan membuka pintu kamar rawat Sana.

Memang setiap malam di saat gadis jepang itu telah tertidur, dia akan mengendap-endap bagaikan maling ke kamar gadis jepang itu.

"Om dateng lagi.." sapa jungkook senang saat melihat pria paruh baya itu. Jungkook mendekat kearah pria itu lalu membantunya mendorong kursi roda mendekati Sana yang terlelap dalam dunia mimpinya.

"Terima kasih jungkook. Bagaimana kabarnya?. Apa dia sudah lebih baik. Sudah lebih dari seminggu dia dirawat disini.." pria itu menatap khawatir pada sana.

"Kak sana udah mendingan om. Kata dokter dia besok udah boleh pulang..."

Jungkook menatap sedih dua orang dihadapannya. Tapi apa yang bisa dia lakukan selain diam?. Dia tidak bisa ikut campur begitu saja bukan dalam masalah keluarga mereka?.

"Om masih tidak percaya. Malaikat kecil om sudah sebesar ini. Seingat om dulu dia masih sangat kecil bahkan sering merengek minta digendong waktu om pulang kerja.."

Ucapan pria paruh baya itu benar-benar tulus namun tersirat jelas kesedihan dalam ucapannya.

Pria itu kembali membayangkan masa-masa bahagianya bersama gadis kecilnya itu. Gadis manja, manis, ceria, dan sangat ceroboh.

"Rasanya baru kemarin Sana ngadu ke om kalo kamu nakut-nakutin dia.." pria itu tertawa kecil mengingat kenangan itu.

Jungkook tersenyum kecil. Pria itu sudah seperti ayah baginya.

Pria itu mengusap kepala Sana penuh rasa sayang. Penyesalan terpancar jelas dari kedua mata pria itu.

"Maafin Papa ya sayang. Papa terlalu pengecut. Papa belum punya keberanian buat nemuin kanu langsung disaat kamu sadar. Papa cuma bisa ngeliatin kamu waktu kamu tidur dan ngebayangin masa-masa bahagia kita.."

Jungkook mengusap punggung Papa kandung sana lembut. Setiap malam, hanya inilah yang dapat dia lakukan. Mencoba memberi kekuatan pada Papa sana sambil meruntuki betapa tidak bergunanya dirinya untuk mereka. Untuk dua orang yang sangat disayangnya.

"Papa kangen sama kamu sayang. Tapi papa bisa apa?. Papa sadar, papa tidak pantas mendapatkan maaf darimu. Papa sudah membuat masa kecilmu jadi mimpi buruk. Papa benar-benar bodoh. Papa sudah melukai malaikat sepertimu dan juga mamamu.."

Jungkook menahan dirinya untuk tidak menangis mendengar ucapan papa sana itu. Walaupun setiap malam dia mendengar kata-kata yang sama. Tapi kata-kata itu tetap membuat jungkook harus berusaha keras menahan air matanya.

"Jungkook, apa mark sudah menjenguk Sana?" Tanya papa sana.

Jungkook menggeleng.

"Om harap dia tidak membuat kesalahan yang sama seperti Om. Om tau dia sangat mencintai Sana. Dia laki-laki baik. Sana juga keliatannya sangat mencintai mark.." ujar pria itu sambil tersenyum miris.

"Kak Sana sudah terlalu sering menangis karena dia Om. Aku gak tega ngeliat kak Sana gini terus.." sahut jungkook.

"Om tau... Om cuma berharap ada yang bisa menjaga malaikat kecil Om. Om ingin melihat malaikat om bahagia. Om sangat khawatir.. waktu om sudah tidak banyak lagi jungkook.."

Jungkook terdiam saat mendengar papa sana.

"Om gak boleh ngomong gitu. Jungkook janji, jungkook bakal jagain kak Sana.." ujar jungkook seyakin mungkin.

Papa Sana tersenyum. "Om tau kamu pasti bisa jagain Sana. Om titip malaikat om. Om percaya sama kamu jungkook. Tolong jaga malaikat om.."

Jungkook membalas senyum itu lalu mengangguk.

May I? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang