#2

2.6K 169 5
                                    

Sana P.O.V.

kutatap bayanganku dicermin hotel. sepertinya semua sudah siap. kunetralkan detak jantungku yang sedari tadi tidak bisa diajak berkompromi. ayolah jantung, berkompromilah sedikit.

aku sedikit heran mengapa PD nim sampai menyuruhku melakukan ini. ia bahkan mengancamku. dan sekarang kelangsugan hidupku sebagai seorang trainee berada pada pembuatan Mv dan teaser ini.

TOK..TOK..TOK..

"ya tunggu sebentar" jawabku mendengar suara ketukan pintu. kubuka pintu kamarku lalu menatap jackson dan Yugyeom yang berdiri dibaliknya. dari mana aku tau nama mereka?. tentu saja aku tau. mereka itu senior-senior kami.

"udah siap sana? ayo sarapan bersama" ajak jackson dengan senyum mautnya.

"maaf sepertinya aku terlalu lama bersiap-siap. perutku juga sudah lapar" jawabku.

"gak usah terlalu formal san. santai aja sama kita" ujar Yugyeom.

aku mengangguk lalu tersenyum. "Ayo kita sarapan kalau begitu". kulangkahkan kakiku keluar kamar lalu mengunci pintu kamarku.

aku menoleh saat mendengar suara tawa tertahan dari Jackson dan Yugyeom. kali ini apa lagi salahku?.

"Ada apa?" tanyaku sambil menelengkan kepala.

"lo imut banget sih san. lo yakin mau make sendal pikachu lo kerestauran hotel?" Jackson tertawa sambil memegangi perutnya. sedangkan yugyeom tertawa sambil bersandar pada dinding.

aku menoleh kearah kakiku dan mendapati sepasang sendal pikachu disana. sendal tidur kesayanganku. wajahku tiba-tiba memanas karena malu. 

dengan cepat aku berlari kedalam kamar lagi lalu mengganti sendal pikachu kesayanganku dengan sebuah wedges senada dengan bajuku.

saat sampai di restauran hotel. aku mengambil makanan lalu berjalan kearah meja para staff. aku mengambil semangkuk sereal dan juga jus.

"Sana" panggil seseorang.

aku menoleh kekanan-kiri mencari asal suara itu. sampai kutemukan tangan melambai-lambai kearahku.

"Kenapa kak Bambam?" tanyaku.

Bambam mendekat kearahku lalu menuntunku duduk di bangu diantara anggota GOT7. kupandangi Bambam heran.

"Makan sama kita aja" terang bambam.

aku mengangguk dan menurut untuk makan diantara mereka. saat mereka sedang sibuk dengan pembicaraannya. mataku menangkap seorang diantara mereka yang lebih sering mendengarkan dari pada berbicara. ia terlihat manis. terkadang ia terseyum saat mendengar lelucon dari anggota lain membuatnya semakin manis.

"Sana" 

"Hwa...iya" aku terkejut sehingga tanpa sengaja menyenggol gelas air putih bambam yang ada didekatku sehingga sekarang bajuku basah.

"Aish.. selalu saja" gerutuku kesal. ya ini bukan pertama kalinya aku menumpahkan sesuatu kebajuku saat makan. namun apa kecerobohanku bisa ingat tempat sedikit. ini benar-benar memalukan.


Mark P.O.V

aku duduk di sebuah kursi yang telah disediakan para staf. kami sedang mengambil video untuk teaser. sekarang masih giliran JB.

kuamati gadis yang duduk disamping cameramen. gadis bodoh. itulah kata yang cocok untuknya. entah apa yang membuat member lain menyukainya padahal dia sangat bodoh dan ceroboh.

"KAK MARK!!"

kututup telingaku yang tiba-tiba mendapat serangan dari Si Toa Youngjae. 

"lo kenapa sih liatin sana mulu?. bahkan gua panggilin gak nengok lu" ujar Youngjae.

"siapa yang liatin tuh cewek. gue cuma penasaran kenapa sih kalian pada suka sama cewek bodoh kayak dia" ujarku pada youngjae.

youngjae tertawa karena perkataanku.

"Sana itu unik kalo menurut gua. tapi emang cerobohnya itu gak karuan. tapi ngeliat dia kayak gitu gue ngerasa pengen ngelindungin dia. dia imut banget nyampe kadang gua gak kuat liatnya" terang youngjae sambil menatap sana yang sibuk tertawa dengan JB ditengah-tengah pembuatan teasernya.

"sekali bodoh ya tetep bodoh" sahutku.

tak lama akupun di panggil untuk take video. dalam video teaserku masih ada JB. ceritanya aku sedang duduk diatas sketboardku dan JB mengajak sana untuk bermain bola basket dan nanti aku akan menarik tangan sana menjauh dari JB.

"TAKE 1" 

pengambilan video pertama pun dibuat. aku mulai menuduk sambil menunggu waktuku. setelelah JB mengajak Sana. akupun berdiri lalu berjalan kearah sana. kuamati tangan putih sana. sepertinya tangannya sangat lembut. sana menatapku dengan senyumnya. ia memang sedikit manis.

saat aku mendekati sana. ia mengulurkan tangannya untuk ku tarik. namun tiba-tiba fikiran seberapa lembutnya tangan itu membatalkan niatku untuk menarik tangan putih mulus itu.

aku berteriak kesal. mengapa aku malah terlihat seperti ABG sekarang. aku meminta maaf lalu mengulang adegan itu.

entah sudah keberapa kali aku tidak sanggup untuk mengambil tangan sana. padahal ia telah mengulurkan tangannya. saking kesalnya bahkan aku hampir melempar sketboard yang kududuki.

dan akhirnya aku berhasil menarik tangan sana. tangannya bahkan lebih mulus dari yang kuperkirakan. tangannya lembut baikan kulit bayi. ah.. sepertinya aku sudah mulai gila karena gadis bodoh ini.

May I? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang