#25

864 57 7
                                    

SANA P. O. V

aku merebahkan tubuhku pada kasur. Entah apa yang kufikirkan kemarin. Satu hal yang kutau adalah, aku tidak ingin berada di dorm ataupun bertemu mark dulu. Aku terlalu takut karena mimpi itu.

Anggap saja aku pengecut karena memang begitu nyatanya.

"Sana makan.. gue bawain makanan favorite lo nih..." panggil jinyoung.

Dengan semangat aku langsung berlari menuju ruang tengah.

"Kak jinyoung..." panggilku sambil berlari kearah jinyoung dan melingkarkan lenganku pada lehernya dari belakang.

"Kakak gue baik banget sih.. kerasukan apa nih..." godaku pada jinyoung. Aku terus berjinjit dibelakangnya. Bagaimanapun kakakku memang lebih tinggi dariku.

"Lo ngapain na?" Tanya sebuah suara dari arah belakangku.

Tunggu dulu.. bukannya itu suara jinyoung??!!!

Lalu siapa yang ku peluk sekarang??!!!!

Dengan cepat aku melepaskan pelukanku dan berbalik. Benar saja kutemukan jinyoung berdiri di belakangku sambil tertawa.

"Bego lo gak ngurang-ngurang ya na" ejek jinyoung.

Kugembungkan pipiku kesal karena ucapannya. Dia benar-benar kakak yang sangat laknat sekali. Rasanya aku ingin membungkusnya dan mengirimnya ke tengah samudra pasifik. Lebih tepatnya, aku ingin membuangnya ke hiu-hiu kelaparan disana.

Kurakan sepasang tangan melingkar pada pinggangku dan menarikku mendekat kearahnya..

"Apa gue semirip itu sama kak jinyoung nyampe lo gak bisa bedain" bisik orang yang tadi kupeluk tepat di telingaku.

Tubuhku menegang seketika.

PLETAK!

PLETAK!

Aku mengusap kepalaku pelan karena jitakan jinyoung. Kuberikan death glare gratisku padanya. Padahal tadi dia yang mengatakan aku bodoh dan sekarang ia malah membuat otakku mengalami cedera lagi. Dasar kakak laknat.

"Sialan lo kak. Kalo bukan kakaknya kak sana udah gue giling lo" runtuk jungkook yang juga mendapat jitakan cinta dari jinyoung.

Ya, jungkook lah yang tadi ku peluk dan juga yang tadi memelukku. Aku sedikit heran mengapa ia disini. Setauku hanya aku dan kak jinyoung yang ada di sini.

"Berani lo sama gue?" Tantang jinyoung.

Sedangkan jungkook hanya menggumamkam sumpah serapahnya untuk jinyoung.

Rasanya aku ingin tertawa melihat mereka berdua. Mereka benar-benar bisa mengembalikan moodku.

KRUYUK!!!! KRUYUK!!!!

Aku menunduk menyembunyikan wajahku yang sudah memerah sempurna. Apa cacing-cacing di perutku tidak bisa melihat kondisi saat ingin berdemo. Ini benar-benar memalukan.

"HWAAHAHAHAHAHA!!!" Tawa jinyoung dan jungkook menggema di apartemen jinyoung. Bahkan sekarang jungkook sudah berjongkok dan memegangi perutnya sambil terus tertawa.

"Udah ah ayok makan.. gue abisin nih makanannya lama-lama" rengekku kesal pada mereka dan berjalan menuju kotak makanan yang ada di meja makan.

Kubuka kotak itu dan langsung memakan isinya. Jinyoung benar-benar tau apa yang bisa menaikkan moodku. Tapi dia juga benar-benar tau cara menurunkan moodku secara drastis.

"Kak Na...jangan ngambek dong.." goda jungkook sambil mencolek-colek pipiku.

Aku mengabaikannya dan tetap fokus pada makananku. Aku benar-benar kesal karena tawa nistanya tadi.

May I? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang