#7

1.4K 134 3
                                    

 Sana P.O.V.

aku berlari sekuat tenagaku. aku benar-benar merasa malu dengan ucapanku tadi. kenapa aku malah tanpa sadar mengatakan hal itu sih. aku tidak tau lagi harus bagaimana jika bertemu dengan Mark.

aku berhenti berlari lalu melihat sekelilingku. tempat ini sangat-sangat sepi. bahkan aku tak melihat siapapun di tempat ini. sepertinya aku berlari terlalu jauh dan malah mengambil jalan ini tanpa sadar. kukeluarkan handphone dari sakuku lalu menelfon jihyo.

percuma saja jika aku menelpon momo dan mina. mereka juga baru pertama kalinya ketempat ini sama sepertiku. dan juga seharian ini aku sudah mengganggu mereka. aku sedikit merasa bersalah pada mereka.

kutempelkan benda itu ditelingaku sambil menunggu jihyo mengangkat telfonku.

"cantik, main sama abang yuk"

aku menoleh kebelakang dan menatap 2 orang bertubuh kekar yang berdiri dibelakangku. aku mundur perlahan saat orang-orang berjalan semakin mendekat kearahku.

sekarang kamu benar-benar dalam masalah besar Minatozaki Sana!.

"jangan takut, sini sama abang aja" salah seorang dari preman itu menarik tanganku. aku berusaha memberontak namun tenagaku masih kalah jauh dari 2 orang itu. aku berusaha teriak namun sepertinya tak ada seorangpun yang mendengarnya.

tak ada cara lain jika begini!. dengan cepat kugigit tangan salah satu preman itu lalu mendendang kemaluan salah satunya lagi. tanpa buang waktu lagi aku berlari meniggalkan kedua orang itu.

setelah kurasa cukup jauh aku berhenti lalu menoleh kebelakang. sepertinya orang-orang itu sudah tidak mengejarku lagi. kuatur nafasku yang sedikit tersenggal-senggal. untung saja aku masih hidup.

kulihat sekitarku. sepertinya ini sudah bukan daerah taman bermain lagi. mengapa sifat bodohku itu tidak tau tempat sekali sih. jika begini sama saja aku keluar kandang harimau masuk kadang buaya. sebaiknya aku menelfon jihyo sekarang.

aku mencari benda kotak itu dalam sakuku. namun, aku tak dapat menemukannya. sepertinya tanpa sadar tadi aku menjatuhkan benda itu. ah, sekarang bagaimana caranya aku pulang?. aku bahkan tak mengetahui tempat ini dan sejak tadi aku tidak melihat satu taksipun yang melintas.

aku bersembunyi di sela antar toko lalu duduk disana. aku benar-benar merasa lelah hari ini. kulihat langit yang sudah mulai menggelap. bahkan angin sejak tadi berhembus sangat kencang. sepertinya akan ada hujan lebat.

kupeluk diriku untuk meringankan rasa dingin yang terasa menusuk hingga tulangku. Aku benar-benar dalam masalah sekarang. pasti mereka mulai panik karenaku sekarang. aku benar-benar merepotkan orang lain. aku benar-benar bodoh.

air hujan mulai turun. aku hanya menunduk sambil memeluk kedua kakiku. Mama, Mina, Momo, tolong Sana.. Sana takut...Mark.. tolong..


Mark P.O.V

aku benar-benar merasa kacau saat mendengar sana hilang. Jihyo bilang sana sempat menghubunginya namun yang terdengar hanya suara 2 orang pria yang sepertinya sedang menggoda sana.

mereka menemukan hp sana digang kecil tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran sana di gang itu. anak twice yang lain sudah kembali ke dorm ditemani jinyoung dan yugyeom. hanya tersisa jackson, bambam, JB, yugyeom, aku, mina dan momo.

perasaan khawatir terus menggerogotiku. aku bahkan tidak dapat berfikir dengan kepala dingin sekarang. seharusnya tadi aku mengejar sana. harusnya aku menahannya. seharusnya aku tidak membiarkannya pergi begitu saja.

"Mark, berhenti nyalahin diri lo sendiri. mending kita nyari sana make kepala dingin sekarang. hujan udah mulai turun. kita harus cepet" ujar JB.

kami semua berpencar mencari sana. entah mengapa aku dari tadi merasa sana sudah tidak berada di tempat ini lagi. akupun berlari keluar dari area taman bermain dan mulai mencari disekitar area pertokoan.

hujan turun semakin lebat. tiba-tiba kudengar suara isak tangis pelan. aku menengok kedalam sebuah sela yang lumayan besar antara 2 toko.dan kulihat seorang gadis yang duduk sambil memeluk kakinya. tubuhnya menggigil karena angin malam dan juga terguyur air hujan.

aku berjalan mendekati gadis itu perlahan. perasaan lega langsung memenuhi diriku saat melihat gadis itu. tanpa pikir panjang, kupeluk gadis itu erat. entah mengapa aku merasa jika aku melepaskannya, ia akan berlari lagi dan menghilang.

kurasakan sana balas memelukku. tubuhnya bergetar hebat. sepertinya ia benar-benar ketakutan. perasaan bersalah menghampiriku. harusnya aku tadi mengejarnya bukan malah meruntuki diriku sendiri.

"kita balik ya, yang lain pasti pada udah nungguin lo balik" ujarku.

sana mengangguk pelan dalam pelukanku. kami melepaskan pelukan kami. setelah itu kulepaskan jaket yang kupakai dan kusampirkan pada pundak sana. setidaknya mungkin itu bisa sedikit menghangatkannya.

kutatap wajahnya yang terlihat sangat kelelahan. bibirnya bahkan sangat pucat. sepertinya kami harus cepat-cepat kembali ke dorm. kuusap sisa air mata di pipinya. bahkan pipinya terasa sangat dingin sekarang.

aku berjongkok didepannya. "naik na, mobil gue agak jauh" ujarku pada sana.

ia tidak menolak dan langsung saja melingkarkan tangannya di leherku. kuangkat tubuh sana. kuraskan nafas hangatnya yang tersenggal-senggal pada tengkukku. badannya benar-benar lemas sekarang.

"Makasih banget ya kak Mark" bisik sana pelan "Maaf gue ngerepotin elo".

aku tersenyum simpul mendengar perkataannya. "Lo gak perlu minta maaf Na. lo udah ngelarang gue tapi gue gak bisa berhenti buat khawatir sama lo. jangan ngilang lagi ya, entah kenapa gue ngerasa nyesel banget ngebiarin lo lari tadi" 

Sana mengangguk pelan lalu menyandarkan kepalanya pada pundakku. "jangan terlalu baik sama gue. gue takut bakal nyelakain lo" ujar sana pelan.

-

-

-

cayla balik lagi..

maaf kalo ceritanya kurang so sweet. cayla masih berusaha untuk bisa membuat cerita romance.

kalo ada usulan bisa disampaikan di comment. cayla sangat menerima segala jenis masukan.

thanks buat comment dan votenya.. cayla bakal berusaha lagi buat ceritanya makin seru.

see you..

May I? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang