#36#End#

1.2K 76 11
                                    

Sana P.O.V.

aku menatap makam papa. aku masih sedikit papa sudah pergi. tapi apalah kata jika takdir sudah berbicara. terkadang takdir sangat kejam. dia mungkin ingin mengajariku sesuatu tapi dengan cara yang sangat menyakitkan seperti ini. aku tau pasti ada hal baik di balik semua ini.

aku sudah mengikhlaskan papa. bukankah itu yang papa mau?. papa melarangku untuk menangis bukan?.

aku sudah tidak menangis lagi papa..

Sana akan terus berusaha untuk menjadi perempuan yang tidak cengeng lagi..

papa tenang saja. istirahatlah dengan baik disana.

Tidak banyak yang datang hari ini. Hanya keluarga kami, teman papa, member twice, jungkook, pd-nim, dan member got7 kec. Mark.

ku lihat Mama yang sedang ditenangkan oleh Papi -Papa tiriku-. sejak papa meninggal mama masih saja menangis. mama pasti sangat sayang pada papa.

"Ma.. mama gak usah sedih. papa pasti gak seneng kalo kita sedih.." bujukku pada Mama agar mama berhenti menangis. jinyoung ikut duduk disampingku juga membantu menguatkan mama.

"Sana, jinyoung.. malam ini papi sama mama kamu akan kembali ke jepang. apa kalian mau ikut?" tanya Papi pada kami.

"maaf Pi, bukannya sana nolak. sana masih harus disini. tahun ini tahun yang sibuk buat sana dan anak twice. sana titip tolong jaga Mama ya Pi" jawabku yang dibalas anggukan mengerti dari papi.

"Jinyoung juga lagi banyak kerjaan. maaf ya ma, jinyoung gak bisa nemenin mama" ujar jinyoung.

mama menghapus air matanya lalu memeluk kami berdua.

"Kalian anak-anak mama dan papa yang paling hebat. Mama gapapa sayang. kejar mimpi kalian.. buat mama sama papa bangga.." ujar mama lalu melepaskan pelukannya.

"Jinyoung, mulai sekarang kamu gak usah ragu-ragu lagi kalau mau cerita sesuatu ke mama. maaf mama gak bisa dampingin kamu selama ini. kamu masih mau maafin mama kan?" 

mama mengeggam tangan jinyoung erat. jinyoung mengangguk lalu langsung memeluk Mama. 

"ayo kita pulang. udah sore. kapan-kapan kita kesini lagi.." ajak Papi.

jadi sekarang aku benar-benar harus berpisah dengan papa?.

aku masih belum rela. masih banyak yang belum ku ceritakan padanya. terutama tentang mark.

aku belum menceritakannya pada papa. 

kira-kira papa akan berkata apa ya jika aku menceritakannya?.

"Kak Na, ayo balik.." ajak jungkook sambil menepuk pundakku. 

aku mengangguk lalu ikut dengan jungkook. aku berhenti sebentar lalu kembali menengok menatap makam Papa. 

"Sayonara Papa..." gumamku lalu kembali melanjutkan jalanku.

jungkook merentangkan tangannya dihadapanku. sepertinya dia menyadari saat aku berhenti tadi. tanpa ragu aku langsung menenggelamkan diriku dalam pelukannya.

"Mau makan es krim?" tanya jungkook.

aku menggeleng dalam pelukannya.

"Gue cuma butuh pelukan sekarang.." Lirihku pelan namun masih terdengar oleh jungkook.

jungkook mengangguk lalu mengeratkan pelukannya. hangat. aku merasa sedikit lebih baik. mungkin akan lebih baik lagi jika Mark ada disini. Apa dia benar-benar tidak akan datang?. walaupun keadaannya seperti ini?.

apa dia sudah tidak mencintaiku lagi?

*****

"Kak sana..giliran lo rekaman.." panggil Tzuyu yang baru memasuki ruang latihan kami.

May I? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang