#23

840 62 3
                                    

Mark P. O. V

"Kak mark..?" Panggil seseorang. Dengan cepat aku langsung mematikan panggilan mina dan memasukkan handphoneku ke kantong celanaku.

Kutatap eunha yang baru saja kembali dari kamar mandi. Kenapa aku sepanik tadi?. Pasti Mina sedang bingung disana.

"Gimana? Lo udah enakan belum?" Tanyaku pada eunha.

Ya, dia baru saja kembali dari kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Tadi dia sempat menangis saat menceritakan apa yang terjadi padanya. Dan kebetulan sekali saat dia sedang di kamar mandi. Mina menelponku.

"Udah mendingan kok. Thanks ya kak. Sekarang gue tau kenapa sana milih lo. Lo jelas jauh lebih baik dari cowok itu" sahut eunha.

Sana.. bagaimana kabar anak itu sekarang. Tadi mina bilang dia sudah kembali ke dorm sendirian dan dia menangis disana. Setelah ini aku harus menjenguknya.

"Eunha ayo balik, gue anter ke dorm lo" ajakku.

Eunha mengangguk. Kami berjalan keluar toko itu dan menuju mobilku. Sepanjang perjalanan aku dan eunha sama-sama terdiam sampai mobilku akhirnya terparkir di halaman dorm gfriend.

"Thanks ya kak" ujar eunha dengan senyumnya.

Aku mengangguk sebagai jawaban. Dikepalaku sekarang penuh dengan pemikiran bagaimana cara menghadapi member twice. Sepertinya aku akan di introgasi disana. Dan juga bagaimana keadaan sana sekarang??

*****

Aku memarkirkan mobilku di depan dorm twice. Kulihat dorm twice yang sangat sepi dari luar. Apa tidak ada orang?

Kupakai topiku dan maskerku lalu berjalan menuju dorm twice.

TOK... TOK..

Pintu dorm terbuka. Jungyeon dengan tatapan dinginnya muncul di balik pintu itu.

"Yeon keadaan Sana gimana??" Tanyaku pada jungyeon dengan nada khawtir.

"Masih peduli lo sama adek gue?. Gue kira udah ada yg baru" sindir jungyeon.

Aku mengernyitkan dahiku bingung saat mendengar sindirannya.

"Lo apaan sih? Ada yang baru? Gk bakal lah. Orang gue cuma cinta sama sana" balasku.

BRUGH!

1 pukulan tepat mendarat pada perutku.

Aku meringis saat merasakan pukulan itu. Pukulannya benar-benar tidak bisa diremehkan.

"Lo apa-apaan sih?!" Ujarku tak terima. Bagaimana mungkin aku menerima dipukul begitu saja tanpa alasan yang jelas.

"LO YANG APA-APAAN?!. LO NGAJAK SANA JALAN TAPI KENAPA NAYEON MALAH LIAT LO SAMA CEWEK LAIN?!" bentak jungyeon dengan marah.

Aku tertegun mendengar ucapannya. Nayeon?. Kapan dia melihatku dan eunha? Dia pasti salah paham.

"Yeon, ini gak kayak yang kalian fikirin. Gue gak pernah punya niatan buat nyakitin sana. Kalian gak tau apa-apa jadi gak usah ikut campur urusan gue sama sana" sahutku.

"Kak yeon tenang dulu. Kita omongin di dalam aja. Gak enak sama tetangga" ujar jihyo pada junyeon sambil mengelus pundak jungyeon berusaha meredakan sedikit emosi jungyeon.

May I? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang