#14

1.4K 111 10
                                    

Sana P. O. V

kuamati sekelilingku mencari momo dan mina. tega-tegannya ia meninggalkanku disini berdua dengan orang yang paling ingin kuhindari untuk saat ini. pasti mereka sedang asik ngedate dengan pasangan masing-masing. momo dengan bambam dan mina dengan jackson. andai saja aku tau jadinya begini. aku akan berfikir beribu-ribu kali untuk ikut dengan mereka.

tadi mina dan momo mengajakku untuk shopping. dengan semangat aku langsung setuju dan bersiap-siap. apalagi setelah diiming-imingi oleh diskon. entah takdir macam apa yang mempertemukan kami bertiga dengan Bambam, Jackson, dan orang yang paling ingin kuhindari saat ini a.k.a Mark. dan entah bagaimana ceritanya kami berubah haluan dan tiba-tiba saja aku sudah tinggal berdua dengan mark di kedai es krim ini.

"kok gak lo makan?. kalo gak suka pesen yang lain aja" ujar mark yang duduk dihadapanku.

aku menggeleng. kupandangi es krim yang ada di hadapanku. sejak tadi aku bahkan belum menyentuh es krim itu. bentuknya terlalu imut sehingga aku rasanya tak tega merusaknya.

"es krimnya imut banget. gue gak tega ngancurinnya" terangku.

tiba-tiba mark dengan teganya menyendok es krimku lalu memakannya.

"Kak Mark!" kesalku. kugembungkan pipiku kesal sambil memandangi es krimku yang sudah hancur karena ulah mark. 

"Gak usah ngambek gitu. nih.." mark menyodorkan sendoknya yang berisi es krimnya.

kutatap mark dan sendoknya heran.

"aaa..." ujar mark sambil membuka mulutnya. 

apa dia ingin membunuhku saat ini juga?!. kenapa ia harus melakukan hal seperti ini?. bisa-bisa lama-lama aku benar-benar terkena serangan jantung. dengan ragu aku membuka mulutku lalu menerima suapan es krim dari mark.

"Oishi (bahasa jepang :enak).." ucapku tanpa sadar.

mark memandangku heran. tanpa sadar aku mengatakan sesuatu dalam bahasa jepang. aku menggeleng lalu tersenyum.

kami kembali sama-sama terdiam. aku tidak tau bagaimana harus memulai pembicaraan akhirnya hanya menaruh fokusku penuh pada es krimku.

"Na, entar lo pulang bareng gue. bambam ngechat gue katanya dia sama momo masih jalan-jalan. mina sama jackson juga kayaknya gitu" ujar mark.

tawaku nyaris meledak saat melihat wajah mark. ada sisa es krim di sudut bibirnya. ia terlihat seperti anak kecil jika begini. benar-benar menggemaskan.

"kak umur lo berapa sih?. makan es krim aja celemotan" ujarku sambil menahan tawa.

mark terkejut dan mulai mengelap wajahnya dengan tissue yang disediakan. tapi ia sama sekali tak menyentuh sisa es krim itu

"Bukan disitu.."ujarku lalu menunjuk tempat dimana sisa es krim itu berada. mark kembali mengarahkan tangannya namun masih tidak dapat membersihkan sisa es krim itu.

"ih.. bukan disitu.."ujarku gemas lalu mengambil tissue lain. kumajukan tubuhku lalu mengarahkan tanganku kesisa es krim disudut bibirnya itu.

"mana sih na? masih ada?" ujar mark menatapku heran.

"bahkan dari tadi belom ilang" ujarku sambil terkekeh.

tangaku berhenti bergerak saat mata mark tepat menatap kedalam mataku. dengan reflek aku menarik tubuhku namun sebuah tangan menahan pergelangan tanganku. kutatap mark terkejut.

"tolong bersihin dong na" pinta mark.

jatungku tiba-tiba mengadakan lomba lari marathon saat mendengar permintaan dengan nada lembutnya. selalu saja seperti ini. wajahku mulai terasa panas. 

May I? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang