Itsnaani

2.1K 89 14
                                    

Halo ? Gimana kabar nya? Baik kan.

Maaf baru sempet update lagi, insya allah aku akan update terus walau pembacanya sedikit.

~Happy Reading~

"Pede banget lo, bisa gila gue ngobrol terus sama lo." kata Diva pergi meninggalkan Davi.

"Boleh juga tu cewek." ucap Davi pelan.

Diva memutuskan pergi dari Kedai L 99, entah kenapa hari ini ia sial terus bertemu dengan Davi, ia mengandarai sepeda diatas rata-rata.

Diva tak menyadari kalau Davi mengikutinya, Davi mengetahui rumah Diva, dan ia segera memutuskan pergi dari area itu karena takut Diva mengetahuinya.

Etah kenapa Davi menaruh hati pada Diva, hatinya begitu damai ketika di dekat Diva.

Menurut Davi, Diva hatinya begitu baik dan Davi bisa merasakan itu saat pertama kali bertatapan dengannya, tapi ia berusaha cuek ke semua cowok termasuk ke Davi.

🌴🌴

Malam ini Diva enggan untuk makan malam bersama keluarganya, padahal jarang momen seperti ini, papa dan abangnya selalu mengurusi bisnis mereka, tak jarang mamanya pun juga pergi menemani papanya.

Lebam di jidat sudah mulai menghilang, tapi tangan Diva yang kesiram masih nampak jelas tapi sudah tidak sakit, hanya tinggal mengobati bekas lukanya, dan kini badanya merasa sakit semua.

Siapa juga yang tidak sakit ditabrak orang semacam Davi, yang tubuhnya begitu atletis.

"Dek, nih abang bawain makan malam." kata Rehan-abang Diva sambil mengetuk pintu kamar Diva.

"Masuk bang, kagak dikunci."

Diva masih tiduran ditempat tidurnya. Rasanya ia males ngapa-ngapain.

"Napa tangan lo dek, lo habis jatoh? Terus muka lo kucel ke gitu."

"Ceritanya panjang bang, intinya ada cowok yang nabrak gue di Kedai L 99, terus minuman gue tumpah kena tangan." kata Diva sambil menyendok makanya dengan tangan kiri.

"Lo kenal sama tu cowok dek? Issh sini abang suapin, makan tuh kagak boleh pake tangan kiri pinter, terus lo udah berdoa belum tadi dek?"

"Kenal lah bang, orang tu cowok nabrak gue di sekolahan juga, dia termasuk most wanted sekolah bang, hehe udah dong bang, makasih ya bang." kata Diva mencium pipi abangnya.

"Gak sengaja kali dek, hati-hati kalau deket dia dek, habis ini lo persiapin jadwal sekolah besok."

"Siap bang, besok gue berangkat bareng lo bang."

"Gue berangkat jam 6 lho dek, mau?"

"Kagak papa bang."

🌴🌴

"Diva!"

Merasa namanya dipanggil, Diva segera menoleh ke sumber suara, namun tak ada seorangpun di sekitarnya.

"Tumben Div lo udah berangkat?" tanya Kesya heran.

"Gue nebeng abang gue Sya." jawab Diva sambil duduk di samping Kesya.

Seperti biasa, Diva mendengar cerita-cerita Kesya.

"Diva!"

Suara itu sama dengan suara yang memanggil Diva di dekat parkiran tadi.

DIVA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang