Tsamaaniyatu

1.1K 38 0
                                    

~Happy Reading ~

Akhirnya mereka tiba di halaman alun-alun kota.

Davi segera memarkirkan ninja kesayangannya ke area parkir.

"Mau ngapain sih ?" tanya Diva.

Davi hanya diam membisu dan terus menggandeng tangan Diva mesra.

"Dah lo duduk dulu, gue mau pesen jagung bakar dulu." kata Davi menunjuk bangku kosong.

Diva sibuk dengan ponselnya hingga tak menyadari bahwa Davi telah duduk di sampingnya, Davi mengambil ponsel dari sakunya ia mengambil foto Diva beberapa kali , Diva pun belum menyadari akan kehadiran Davi disampingnya.

"Mas ini jagungnya." kata wanita separuh baya itu.

Diva tersentak, " sejak kapan lo di sini?"

Bukannya menjawab tapi malah memakan lahap jagung bakar itu. Diva menghempuskan nafas kasar, entah kenapa ia cepat marah bila bersama Davi.

"Lo mau kemana lagi?"

"Yang ngajakin keluar siapa? Serah lo aja asal gue selamat."

"Ye kalau lo sama gue lo pasti selamat deh."

🌴🌴

Mereka memasuki Bioskop dan duduk bersebelahan layaknya orang pacaran, entah kerasukan apa hari ini Diva mengikuti ajakan Davi walau sedikit menggerutu.

"Ini film apa sih Dav?"

"Udah lo lihat aja."

"Dav kalo hororr gue gamau, gue pulang aja ya."

"Elah takut amat sih lo."

"Ih bener gue ga mau lihat film hororr, gue mau pulang Davi." rengek Diva.

"Ssssttt diam dulu Div, ini udah mulai."

"Gue mau pulang Davi." pekik Diva lalu lari keluar.

Davi hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum samar, ternyata ini kelemahan Diva.

Davi mencari Diva di sekeliling mal ia belum bertemu juga, mungkin Diva di toilet pikirnya, ia memulai langkah menuju toilet wanita tak begitu lama ia menunggu akhirnya Diva keluar.

"Lah lo nangis Div?"

"Ahh lo sengaja ya ngajak gue nonton film hororr."

"Ih kagak Div sumpah, gue pikir lo juga suka film hororr."

"Udah gue mau pulang."

"Yaelah masih jam segini juga, kita ke pasar malem gulubya Div."

"Enggak gue mau pulang" katanya penuh penekanan.

🌴🌴

Setelah memarkirkan ninja kesayangannya Davi menggandeng tangan Diva mesra.

"Kan gue udah bilang, gue mau pulang!"

"Lo penakut banget sih." ejek Davi

Diva memonyongkan bibirnya tadi dia kesal dengan ejekan Davi.

"Lo mau gue cium bilang aja kali gak usah ngode."

"Hih dasar cowok mesum." kata Diva memukul lengan Davi.

Davi tertawa berbahak-bahak.

"Gue mau arumanis dong Dav, sana yuk."

"Yaudah ayo."

🌴🌴

Kabut menyelimuti hari ini membuat orang-orang enggan membuka mata karena hawa dingin begitu menusuk tulang mereka.

Diva telah selesai mandi, sebenarnya ia sangat malas.

"Div buruan turun." teriak mama nya.

"Iya ma."

Menu sarapan kesukaannya begitu menggugah selera makan Diva pagi ini.

Nasi goreng keju dengan irisan sosis berbentuk bunga terlihat begitu lezat.

"Mau minum susu atau air putih." tanya sang mama.

"Air putih hangat ya ma."

"Ok."

Tak membutuhkan waktu lama makanan itu sirna tak tersisa.

"Ma Diva berangkat dulu ya." kata Diva sembari mencium pipi mamanya.

"Hati-hati ya Div."

Diva berlari ke arah abangnya.

"Bang buruan udah lebih 15 menit ini."

"Ambilin tas abang di sana." menunjuk meja ruang tamu.

Diva bergegas mengambil tas Rehan lalu masuk ke dalam mobil.

🌴🌴

"Bye bang, hati-hati." kata Diva sambil melambaikan tangan.

Setelah abangnya berlalu ia segera melangkahkan kaki ke kelas.

Mata menangkap sesosok Davi yang tengah berduaan dengan seorang cewek di dekat tangga.

Ia memutar jalannya mengarah ke tangga barat agar cepat sampai di kelasnya.

"Hih dasar cowok."

"Nyebelin banget."

"Maunya apa sih."

"Pagi-pagi udah mojok aja."

Sepanjang jalan ia terus terusan ngedumel. Entah kenapa ia kesal, atau ia cemburu?
.
.
.
.
.
.TBC

Thanks for all, terima kasih karena kalian tulisanku berarti, tetap ikuti terus ya.

Jangan lupa Vomment ya.

Mau tau tentang author?
Ig: Rhinna6_
Email:rinasetyaningsih3@gmail.com

~See you~

DIVA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang