(6)

269 21 0
                                    

Setelah sampai di Seoul Hospital aku pun langsung berlari menuju tempat administrasi untuk mencari temlat kedua orang tuaku di rawat tanpa menutup pintu mobil aku langsung keluar. setelah suster memberitahuku kamar yg aku maksud aku pun segera mengambil langkah seribu, tak peduli apa kata orang yg sedang melihatku berlari sambil menangis seperti orang gila.intinya aku hanya fokus sama orangtuaku saja.

"Ceklek..." Aku membuka pintu kamar dan kulihat Eommaku tengah terbaring disana.

"Apakah anda keluarganya.?" Tanya seorang suster yg sedang mengecek keadaan Eomma ku tadi.

"Aku anaknya sus... bagaimana keadaan Eomma saya.. dan di mana appaku sekarang...?" Aku mendekatkan diri ke arah Eomma ku sambil sesekali sesenggukan

"Tolong ikuti saya" suster itu pun keluar ruangan yg di ikuti aku dari belakang nya

Tak butuh waktu yg lama untuk sampai di tempat tujuan.
Tiba tiba suster itu menyuruhku membuka kain berwarna putih yg tepat berada di depanku itu .
Aku gemeteran, tak tahu harus gimana lagi... pikiran ku sudah kacau balau, dgn perlahan aku bukan kain itu dan.....

"Appa ...hua... huaa.... huaaa......" Tangisku tak bisa di bendung lagi. bagaimana tidak saat aku membuka kain itu aku melihat appaku terbujur kaku di sana.
"Appa.... bangun.. maafkan hyejin yg bandel ini, hyejin janji ga akan berantem dan nakal lagi.. jadi ku mohon appa bangun..."
Aku terus terusan menggoyak goyakan tubuh kaku appaku itu sambil merengek ,memohon dan sebagainya agar appa membuka matanya.tapi apa daya, appa ku sudah di panggil oleh yg Kuasa. kepalaku terasa pusing karna tidak terima kenyataan ini dan akhirnya... gelap~~~

Yoongi pov~~

Aku mengikuti arah kaki hyejin hingga aku tiba di sebuah ruangan "Kamar jenazah" itu tulisannya, dan aku mengerti Maksudnya itu.
aku hanya melihatnya dari balik pintu,aku shock karna melihat appa nya hyejin terbaring kaku di ruangan itu. Ini salahku..tidak seharusnya aku melempar tasnya dan membuat ponsel nya rusak.. ini salahku... Aish... aku pun frustasi menyalahkan diriku sendiri.

Tiba tiba aku lihat tubuh hyejin merosot kebawah dan aku pun langsung berlari kearahnya dan menangkapnya. hyejin pingsan lalu aku segera membawanya ke ruangan pasien dan memanggil dokter.

"Gimana keadaannya Dok..??" Tanyaku kuatir

"Dia baik baik saja. hanya kelelahan dan shock akibat barita tadi" ucapnya setelah memberikan suntikan kepada yeoja yg tengah terkapar di tempat tidur itu.

"Sebaik nya Jangan biarkan dia melakukan hal hal yg membuatnya frustasi dan membuatnya stress, itu akan lebih baik" Sambungnya ketika akan meninggalkan ruangan.

"Ne.. gomawo dokter" aku pun membungkukan badanku memberi hormat. setelah itu aku pergi ke ruangan yg pertama kali hyejin masukin, ruangan Eomma nya itu.

Aku melihat banyak selang selang infus di sana. Aku yakin dia tidak sedang baik baik saja. atau mungkin~~ah... lupakan lah.. positive thinking yoongi... jangan ikut ikutan berfikir yg aneh aneh. aku meyakinkan diriku sendiri

"Eommoni" aku membulatkan mataku ketika kulihat mata hyejin Eomma terbuka.
"Aku akan panggilkan dokter.. tunggu sebentar" aku hampir berlari namun seperti nya dia akan mengucapkan sesuatu.
"Jaga hyejin baik baik,jangan sakiti dia dan jangan buat dia menagis, dia kelihatannya kuat tapi dalam hatinya dia sangat rapuh, aku percaya padamu nak...." Ucapnya dan tiba tiba

"Ttiiiiiiitttt......"

Kulihat garis lurus tiba tiba muncul dari arah layar.

"Eommoni.... Eommoni....." Teriakku dan segera bergegas memanggil dokter untuk menyelamatkan nyawa nya.

Hyejin pov~

Aku tersadar dari pingsanku dan meyakinkan diri bahwa semua ini akan baik baik saja.
Aku pun segera keluar ruangan dan menuju ruangan Eomma ku untuk menemaninya. alangkah kaget nya ketika aku melihat dokter dan suster di sana sedang bergelut dgn alat rumah sakit untuk mengambil nyawa eomma ku kembali dan tidak butuh waktu lama aku mendengar suara aneh dan melihat layar di sana berubah menjadi garis panjang... aku segera berlari menuju eomma ku.memeluknya dan menciumi tangan dan wajahnya agar dia kembali lagi ke sisiku.

"Maaf... pasien sudah tidak dapat tertolong lagi." Dokter itu tertunduk memberi bela sungkawa sambil menepuk pundaku lalu pergi ke luar ruangan.

"Min yoongi... ini semua bohongan kan.. ini tidak nyata bukan" aku stress seperti orang gila membanting segala benda yg ada di sini.

"Hyejin a.... calm down...."

Aku pun terus meronta ronta seperti orang gila. dan tiba tiba yoongi memelukku erat dan semankin erat

"Mianhae.... Jallmeottaeseoyo"(maaf,ini semua salahku)

Aku trus memukul mukul dadanya karna masih belum menerima keadaan ini.

"Mianhae.. aku berjanji,aku akan merawat hyejin dgn baik Eommoni"ucap yoongi lirih sambil menatap ke arah jenazah Eomma nya hyejin.

      *****

2 minggu kemudian aku masih mengumpatkan diri di dalam kamar. tidak masuk sekolah dan tidak keluar rumah. aku tak menyangka kalau orangtuaku akan pergi meninggalkanku secepat itu. seharusnya aku berbuat lebih baik dari dulu.
"Nasi sudah menjadi bubur"
Hanya itu yg bisa aku ucapkan sekarang. Tak ingin berlama lama mengalami keterpurukan akhirnya aku yakinkan diri untuk pergi ke sekolah dan menjalankan aktifitasku seperti biasa.

"Hyejin a... gweunchanayo.. kau pucat sekali, apakah kamu makan dgn teratur" sahut Taehyung yg ketika melihatku langsung lari menghampiriku

"Naneun gweunchana" aku pun membuat senyum paksa.

Sudah 2 minggu aku tidak berangkat sekolah .aku yakin banyak mata Pelajaran yg sudah banyak tertinggal.
hari ini pasti akan sangat melelahkan. setidaknya itu lebih baik dari pada aku tidak mempunyai pekerjaan sama sekali.
Ngomong ngomong soal pekerjaan sepertinya aku harus mencari pekerjaan mulai sekarang. karna orangtua ku sudah tidak ada jadi mungkin pemasukan akan berkurang. karna selain kedua orangtuaku aku tidak memiliki siapa siapa lagi.

Sepulang sekolah aku mampir ke 7-eleven untuk sekedar membeli koran bukan untuk di baca melainkan untuk mencari pekerjaan.

Augh.... Sepertinya tidak ada pekerjaan yg cocok dgn ku.. semuanya full time,aku kan masih sekolah bagaimana bisa aku melakukannya.

"Kkamjagiya..."

Tiba tiba saat aku sedang melemaskan pundaku dan mendongakan kepalaku ke atas aku di kagetkan oleh seseosok namja yg sepertinya tidak asing lagi.

"Apakah kita pernah bertemu?" Tanya namja itu sambil mendudukan pantatnya tepat di kursi depanku.

" sepertinya begitu..." Aku mencoba mengingat ngingat siapa namja yg ada di hadapanku ini.

Setelah beberapa lama berfikir aku pun menyadarinya

"Kamu kan...."

"Rumah sakit..."

Ucap kami bebarengan.

Ah... ternyata namja itu yg pernah aku temui saat mengantarkan yoongi ke rumah sakit beberapa minggu lalu

"Kenalkan nama ku Kim SeokJin,panggil aja aku Jin oppa" kenalnya ramah sambil menyodorkan kartu nama kepadaku

"Aku hyejin.. Park Hyejin... Bangawoyo" aku berdiri dan membungkukan badan. bagaimana pun umur dia lebih tua dariku. jadi aku wajib untuk menghormatinya.

The Bad's MaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang