(17)

141 16 2
                                    

"Yoongi a.... Saranghae" tiba tiba bayangan hyejin datang menyadarkanku untuk yg kedua kalinya. shitt, apa yg sedang aku lakukan sekarang ini.

Ku dorong tubuh Nammi dari hadapanku hingga dia terjatuh di atas spring bed nya.

"Apa yg kau lakukan min yoongi..." Tanya Nammi tidak percaya akan perbuatan ku

" tidur lah, seperti nya kau tengah mabuk saat ini." Aku pun bergegas meninggalkan kamar itu namun Nammi tiba-tiba memelukku dari belakang.

"Apa karna wanita murahan itu..?"

"Shitt ..jaga ucapanmu itu,dia tidak semurah yg kau pikiran, bahkan dia lebih berharga daripada kau Nammi. Jaga ucapanmu baik-baik...!!!" Bentakku seraya melepaskan pekukannya.

"Aniya...kau bohong, aku tau kau hanya mencintai diriku seorang..."dia pun mencoba memungkiri kenyataan.

"Itu dulu, sekarang tidak lagi. ingat itu..!!!"

"Braaaakkk" aku pun membanting pintu dan pergi begitu saja.

Mianhae hyejin a... seharusnya aku lebih memikirkanmu,maafkan aku yg bodoh ini meninggalkanmu begitu saja demi orang yg telah menyakitiku dulu, aku merasa menyesal sekali.hyejin a.. ku mohon tunggu aku..

Hyejin pov~~

"Yaaaa..... sttooopp" Teriakku kepada 2 orang Brengsek itu. namun bukan copet namanya kalau aku bilang stop mereka akan stop.

"Bruuuuukkkk"

Karna mereka tidak mendengarkan perintahku akhirnya aku lempar mereka dengan sapatu hak ku dan assa... tepat mengenai kepalanya dan membuat salah satu copet itu tersungkur di tepi jalan.
Ku dekati bajingan yg sedang menggenggam erat tas hasil copetannya itu lalu ku jambak rambut pendeknya hingga wajah nya menatap ke arahku.
Saat hendak menggambil kembali tas milik wanita paruh baya itu tiba-tiba temannya sesama copet menendangku dari belakang hingga aku tersungkur.

"Yaa.... jugeoso...!!!" Aku pun menatapnya sadis seakan akan ingin membunuhnya secara brutal. Saat ini hatiku sedang tidak dalam keadaan yg baik akibat ulah kim Nammi dan sekarang kalian malah menambahkan masalah. heol... seperti nya mereka memang benar-benar cari mati.

"Hei nona, kau terlihat sangat cantik dan sexy sekali.. mau kah kau menemaniku hari ini...?" Ucap namja yg tadi mendorong ku sambil menempelkan jemarinya di daguku membuatku makin naik pitan.

"Ya.... beraninya kau merendahkan diriku ....Brengsek sekali kau...."aku pun mengebaskan tangannya seperti yg aku lakukan terhadap Rapmon waktu itu. namun karna aku sedang dalam keadaan emosi tingkat dewa akhirnya aku memberi pelajaran yg lebih dari itu.
Ku plintir tangannya hingga membuat si empunya meringis kesakitan. ku lihat brandalan yg tadi ku lempar kepalanya menggunakan sepatu hak ku itu berdiri seakan akan ingin memukulku. namun sayang aku keburu menendangnya duluan hingga dia tersungkur lagi. kali ini gilirian namja satunya yg berhasil terlepas dari genggamanku berhasil menjambak rambutku,membalik badanku lalu menamparku bolak balik hingga tak terasa mengeluarkan sedikit darah dari arah bibirku.

"Fuuucckkk...!!!!" Teriakku kesal sambil meludah ke sembarang arah.

Aku tak akan menjamin nyawa kalian akan selamat malam ini.

"Hhyaaatttttt....."
"Plaaaakk..."
"Bruuuuukkkk..."
"Ddeeeeessskkkk..."

Dalam waktu beberapa menit 2 namja itu berhasil terkapar tak berdaya di tepi jalan.dari kecil aku sudah belajar karate dan Taekwondo jadi urusan berkelahi aku jagonya. bukannya sombong nih ya 😁😁

perlahan-lahan orang yg melewati jalanan pun datang untuk melihat apa yg terjadi barusan.

"Terima kasih nak..." Ucap wanita paruh baya itu setelah mendapatkan tas nya kembali. aku pun lega kalau begitu.karna tugasku sudah selesai.

Lalu aku pun membalikan badan, samar-samar aku melihat sosok min yoongi di kerumunan orang-orang yg mengerubungi ku karna hal tadi.
Namun aku tak memperdulikan dan hanya melewatinya saja karna hatiku masih sakit.

"Hyejin a...." Yoongi pun memanggil ku namun aku terus berjalan.dan akhirnya namja itu berlari mengejarku dan memelukku dari belakang.
"Mianhae... Jallmeottaeseoyo " bisiknya lirih tepat di telingaku.

"Pergilah bersama wanita itu min yoongi, jangan perdulikan aku.." ucapku sambil menahan air mataku agar tidak mudah jatuh.

"Tidak... aku hanya menginginkanmu" jawabnya tegas semabari membalikan badanku agar berhadapan dengannya.

Aku hanya bisa terdiam di tempat tanpa berani menatap kedua bola matanya.

"Sayang Gweunchanayo.. kau terluka dan berdarah..." Ucapnya seraya mendekap erat pipiku mengunakan kedua telapak tangannya,Dia pun mulai kawatir akan keadaanku.

"Aku.... ak----" ketika hendak menjawab pertanyaanya tiba-tiba kepalaku menjadi agak pusing. mungkin karna pengaruh alkohol yg aku minum tadi.

"Kau terlihat pucat sekarang" ucapnya lalu memapahku pergi untuk mencari taxi dan membawaku ke apartment nya.

Di apartment yoongi~~

"Pip.. pip... pip...." Terdengar suara tombol pintu di pencet.
Namja yg sedang memapahku ini membawaku ke dalamnya dan mendudukan ku di atas sofa berwarna coklat miliknya.

"Duduklah, aku akan mengambil kotak obat dulu" ucapnya lalu meninggalkanku pergi menuju dapur.

Beberapa menit kemudian dia datang membawa sebuah kotak berwarna putih menghampiriku dan mengobati luka memar di area pipiku.
Aku masih diam saja, walaupun agak sedikit perih namun aku bisa menahannya.

"Mianhae" entah sudah berapa kali namja bersurai hitam ini mengatakannya. aku menatapnya dalam-dalam penuh dengan berbagai tanda tanya. apakah dia benar-benar melakukannya,apakah dia telah bercinta dengan wanita itu. ya Tuhan bibirku ini tak kuat untuk membuka suara sedikit pun sekarang.
Ku lihat wajah namja ini semakin mendekat dan mendekat, aku segera melengoskan wajahku agar kami tidak berciuman karna aku tidak sengaja melihat ada warna lipstick di kerah kemeja nya yg membuat hatiku semakin panas kembali. aku sudah tahu jawaban nya tanpa dia mengatakan sepatah kata apapun.

"Mandilah, aku ingin beristirahat sebentar setelah agak baikan aku akan pergi secepatnya" aku pun membaringkan diri di atas sofa yg lembut itu dan membelakanginya.
Bagaimana mungkin dia melakukannya,apakah dia benar-benar tidak menganggapku sebagai kekasihnya. dan memilih cinta pertamanya, entahlah. aku hanya bisa menagis sambil membungkam bibirku menggunakan telapak tanganku.agar namja yg tengah mandi itu tidak mendengar isak tangisku.






The Bad's MaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang