10

197 24 54
                                    

Baiklah, bolehkah aku jujur?

Nafasnya membuat naluriku sebagai seorang pria hampir runtuh.

Yisoo POV

Pria dingin itu membawa pundakku kedalam pelukannya.

Rasanya aku ingin berteriak disituasi seperti ini. Maksudku dia benar benar memelukku.

Ini nyata bukan?

Aku nyaris tak pernah melihatnya bertingkah sangat perhatian seperti.

Tangan Yoongi masih beraba pundakku, sebenarnya itu geli, dan beberapa kali aku semakin masuk kedalam curuk lehernya.

Dia harum.

Dia benar benar tipeku, kkk.

Aku semakin merintih kesakitan begitu Yoongi semakin dekat dengan titik kesakitan yg kurasakan.

"Iya disitu, apa ada luka. Perih sekali"pekikku begitu tangan Yoongi sudah menemukan sesuatu.

"Benar, punggungmu sedikit sobek"

"Benarkah? Ah pantas sakit!"

"Kita tidak bisa seperti ini. Kalau aku tidak melihat lukanya langsung mana mungkin bisa kuobati"

Jujur aku malu kalau jika harus memperlihatkan punggungku, ya walaupun aku adiknya. Tapi tetap saja dia laki laki dan aku perempuan.

"Kau masih bisa malu dengan keadaan seperti ini?" tanyanya seolah membaca pikiranku.

Kata kata Yoongi mebuatku semakin mendalam dipelukannya. Bahkan tanpa sadar kedua tanganku merengkuh tubuh hangatnya.

Aku malu, benar benar malu. Aku tidak mau memunggunginya dan memperlihatkan punggungku.

Aku mendengar helaan nafasnya, mungkin dia kesal.

Yoongi POV

Hei, dia mendekapku?

Wah.

Astaga.

Aku bisa merasakan sesuatu yg berdegub dengan kecang disana.

Bisakah AC kamarku tidak berulah disaat seperti ini? Panas sekali disini.

Aku menghela napas saat dia mengalungkan tangannya di badanku.

Jangan sampai dia mendengar detakan jantungku yg berderum dengan kencang, tidak boleh.

Tiba tiba saja dia menutup mataku dengan telapak tangan kirinya, "aku akan mempermudahmu, tapi aku tak mau memunggungimu"

Mungkinkah dia sedang membuka semua kacingnya?

Astaga Min Yoongi, sadarlah. Kenapa kau memperkeruh pikiranmu sendiri! Jangan jadi byuntae dihadapannya!

Dia melepaskan tangannya lalu kembali memelukku.

Tanpa banyak bicara aku segera mencari luka itu dan membersihkannya dengan hati hati.

Kurasa aku mengobati ditempat yg benar karena dia merintih tepat ditelingaku.

Berulang kali Yisoo mempererat pelukannya membuatku tidak bisa bernapas, "yaa! Kau mau aku mati!"kataku mencubit lengannya yg masih saja mengalung erat.

"Yaa! Paliiwa!!"

"Kau membentakku?"

"Palliwa Min Yoongi-ssi"katanya mengalus.

Aku suka itu. Aku mengelus elus rambutnya seperti mengelus elus anjing pintar.

Aku memberinya obat lalu segera memplesternya, selesai.

SO FAR AWAY ●jjk ●myg ●pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang