SO FAR AWAY ●jjk ●myg ●pjm

23

"Jungkook-ah"

"Eoh?"

"Apa kau yakin...
"..kau mencintaiku?"

Jungkook POV

Pertanyaan yg sangat mengerikan sepanjang hidupku telah ditanyakannya dengan nada lesunya.

Leherku rasanya seperti tercekik, tenggorokanku buntu, napasku menjadi tak teratur.

"Kenapa kau menanyakan hal yg kau sendiri tau jawabannya?" tanyaku hati hati.

Dia diam sebentar lalu menunduk sambil memainkan kukunya.

"Aku takut kau-"

"Apa yg kau takutkan? Kau percaya padaku bukan? Aku menyayangimu. Aku sudah bilang aku akan terus bersamamu, melewati semua-"

"Aku takut kau hanya menatapku sebelah mata"

Aku terdiam.

Aku tidak paham maksud bicara Yisoo. Dia bahkan mulai menitihkan air matanya dihadapanku.

"Aku tau kau tidak sepenuhnya mencintaiku"

Dia mulai menangis sambil menutup wajahnya.

Aku lemah didepan wanita yg menangis, apalagi dia Min Yisoo, gadisku sekarang. Gadis yg telah membuka hatiku sejauh ini.

"Uljima"

Aku menyeka airmatanya lalu membawanya dalam pelukanku menenangkannya.

Berulang kali aku mendengar sesegukannya, kucium puncak kepalanya.

Ini semua memberatkanku.

Disisi lain aku benar benar menyayanginya dan ingin memiliki dia seutuhnya namun di sisi satunya aku takut perasaanku ini hanya jadi tambahan luka baginya.

"Saranghae soo-ah, kau milikku"

___

Siang ini aku berniat mengantarnya pulang kerumah. Aku sudah mengatur napasku setenang mungkin saat interview dengan Yoongi hyung -karena membawa adiknya tanpa ijin.

"Kau pulanglah"

"Eoh? Tapi aku harus menjelaskannya pada oppamu. Aku tidak mau dicap pecundang olehnya"

"Tidak perlu, itu urusanku. Kalau oppa melihatmu bisa bisa dia menggundulimu! Sebaiknya kau pulang kook"

Baiklah aku belum siap digunduli, sebaiknya aku pulang. Aku tidak mau wajib militerku dipercepat, hehe.

Akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkannha begitu dia masuk kedalam rumah.

Hari ini melelahkan, namun aku senang karena dia ternyata percaya padaku dan benar benar mencintaiku.

Yoongi POV

"Kkamjagiya"

Entah dia datang dari mana dan kapan dia pulang rasanya aku ingin menghantam kepalanya dengan balok kayu.