Hari ini adalah hari kedua Nadira sebagai murid baru di nusa bangsa, nadira baru memiliki satu teman yaitu yasmin, karena memang nadira yang sekarang adalah nadira yang pendiam, dia tidak akan memulai memperkenalkan dirinya jika orang lain tidak memulainya, ya itu semua karena seseorang dari masa lalunya, yang membuat nadira berubah 180 derajat dari sikapnya yang dulu.
****
"Ra, gue boleh nanya sesuatu gak sama lo"tanya yasmin tiba-tiba kepada nadira yang saat ini tengah asik membaca novel kesayangannya
"Tanya aja yas"jawab nadira lalu kembali membaca novelnya lagi, dan tiba-tiba yasmin merebut novel dari tangan nadira."kenapa?"tanya nadira bingung.
"ra, gue lagi ngomong, perhatiin dong, bisakan bacanya nanti aja" kata yasmin kesal, nadira tidak menjawabnya namun nadira tersenyum dan mengangguk tanda dirinya siap mendengarkan apapun yang akan dikatakan yasmin."lo..kenapa pindah sekolah ra?"tanya yasmin sangat hati-hati karena takut menyinggung perasaan nadira, nadira tersenyum simpul, nadira mengambil nafas panjang sebelum berbicara "karena penyemangatku udah ngga ada di sekolah itu lagi" jawab nadira sambil menahan air matanya agar tidak terjatuh
"Pacar lo?" Tebak yasmin dan di jawab dengan anggukan oleh nadira.Yasmin tidak ingin bertanya lagi, karena takut terlalu jauh dan akan membuat nadira sedih akan masa lalunya "yaudah, kantin yuk ra?"ajaknya tiba-tiba sambil merangkul pundak nadira "kamu duluan aja yas, nanti aku nyusul, aku mau beresin buku dulu" kata nadira dengan lembut "yaudah deh, tapi janji nyusul yaa awas loh kalau engga"ancam yasmin yang membuat nadira terkekeh pelan
****
Nadira sedang berjalan menuju kantin namun langkah nya terhenti karena merasa tangannya ditarik
"Apa-apaansih"kata nadira cukup kesal, tidak dijawab oleh seseorang yang menariknya namun seseorang itu langsung mengulurkan tangannya pada nadira."Adrian"katanya sambil tersenyum, tampan, bahkan sangat tampan dan nadira pun mengakuinya walau dia hanya membatin dalam hati.
"kamu ngajakin aku kenalan?" Tanya nadira dengan wajah polosnya. adrian berdecak
"ck, yaiyalah gue ngajakin lo kenalan, lo pikir gue lagi mempromosikan sesuatu kaya spg spg gitu" kata adrian sambil tertawa yang entah mengapa itu tidak lucu untuk nadira. "ohh"jawab nadira dengan entengnya
"Apaan? Nama lo ohh?" Celetuk adrian sambil mengeluarkan tatapan elangnya.
"nadira" jawabnya sambil meninggalkan lelaki itu, belum sempat adrian menahannya namun gadis itu sudah berjalan jauh darinya"lo bikin gue penasaran, dan gue pastiin nama lo akan tercantum dalam kamus sejarah hidup seorang adrian revanno"gumamnya sambil tersenyum dengan manisnya, saking manisnya sampai-sampai para wanita rela bertekuk lutut hanya untuk berkenalan dengan seorang adrian revanno
****
Nadira memperhatikan seisi kantin dan mencari dimana yasmin berada, sampai matanya tertuju pada meja paling pojok, dimana yasmin sedang duduk.
"Eh elo ra, lama banget sih dari mana aja lo" tanya yasmin yang membuat nadira terlamun kembali mengingat kejadian tadi saat lelaki tampan itu mengajaknya berkenalan.
"woy ra, ngelamun mulu idup lo, awas kesambet" celetuk yasmin yang berhasil membuat nadira terkejut dan tersadar dari lamunan nya.
"e-ehh enggak ko yas, anu tadi aku ke toilet dulu sebentar" bohong nadira karena tidak ingin yasmin tau kejadian tadi, karena menurut nadira itu hal yang tidak penting untuk diceritakan.Saat nadira dan yasmin tangah asik memakan baksonya tiba-tiba nadira berhenti memakan baksonya dan menatap lelaki yang tengah berjalan memasuki kantin bersama teman-temannya, tatapan keduanya pun bertemu sampai ahirnya nadira memalingkan muka dan kembali memakan baksonya tapi tiba-tiba.
"hai"sapa seorang lelaki tampan dengan senyum menawan nya siapa lagi kalau bukan adrian, yasmin dan nadira pun terkejut karena hal itu apalagi yasmin, dia hanya bisa melotot tak percaya bahwa seorang adrian yg terkenal jutek, itu tiba-tiba menyapanya ya walaupun yasmin tau bahwa sepertinya nadira lah yang disapa oleh adrian
"boleh gabungkan"katanya lagi dan masih tidak ada jawaban
"gue ngajak ngomong manusia kan?" Celetuk adrian dan membuat yasmin dan nadira tersadar.
"e-eh iya yan, boleh ko duduk aja" jawab yasmin gugup karena memang ini pertama kalinya ia berbicara dengan adrian.
keadaan menjadi canggung sampai ahirnya adrian membuka suara "ra, nanti pulang sekolah mau gak jalan-jalan sama gue" tanya adrian tiba-tiba dan membuat nadira tersedak.
"mmmb anu gak bisa" kata nadira gugup "sebentar aja ko" pinta adrian dengan senyum menawannya.
nadira tidak menjawabnya namun yasmin yang membuka suara "nadira masih beradaptasi yan, jadi dia butuh waktu sama lingkungan barunya" celetuk yasmin asal yang membuat nadira terkejut "ehh mmbb iya" jawab nadira gugup sekali, entah mengapa dia bisa menjadi orang segerogi ini bila berbicara dengan orang lain, padahal dulu dirinya sangat supel.
"Yaudah gapapa, tapi gue bakalan terus ajak lo sampe lo mau" kata adrian tersenyum lalu meninggalkan yasmin dan nadira.
"Ra sumpah ya demi apapun lo udah nyianyiain kesempatan emas yang mungkin datang satu kali buat semua cewe-cewe disini" celetuk yasmin dengan mulut cemprengnya, nadira hanya bisa mendengarkan yasmin yang kini tengah menceramahi dirinya karena hal yg sepele, untunglah bel masuk berbunyi dan menyelamatkan nadira dari ocehan-ocehan yasmin yang sebenarnya tidak berfaedah itu.
****
Di jam terahir guru tidak masuk karena sakit, beruntung sekali karena sekarang seharusnya pelajaran sejarah yang sangat membosankan untuk hampir semua murid ya termasuk nadira.
Saat nadira tengah membaca novelnya, rombongan cewe-cewe belakang menghampiri nadira
"Ra, tadi lo di samperin adrian ya" celetuk mira yang sebelas duabelas suaranya dengan yasmin yang bisa membuat gendang telinga orang pecah. belum sempat nadira menjawab disusul dengan celetukan dari yang lain"sumpah demi apa lo diajakin jalan sama cogan, ya allah gue gereget sendiri" kata sindy dengan semangatnya dan masih banyak lagi celetukan-celetukan dari yang lain yang membuat nadira tidak nyaman.
"emang sebegitu pentingnya kah seorang adrian itu"gumam nadira dalam hati, bersyukurlah nadira tidak mendengarkan ocehan teman-temannya itu karena bel pulang sudah berbunyi, nadira langsung lari keluar kelas tanpa pamit dengan yasmin.
kini nadira sedang berjalan menuju parkiran sampai tiba-tiba dia terkejut melihat seseorang sedang berdiri di dekat mobilnya
"A..adrian" kata nadira gugup serta tak bisa melanjutkan langkahnya.
"hai ra" sapa adrian dengan senyum andalannyaWaduhh meleleh adek bang adriannn
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Teen FictionWaktu membawaku pada kehidupan baru yang mampu membuatku sedikit melupakan masa lalu. Waktu yang mampu menyembuhkan luka hatiku, namun waktu juga mampu membuat luka baru dalam diriku. Sampai Takdir membawaku kembali, kembali pada sosok cahaya teran...