Dan untuk kasus yang sama dengan orang yang berbeda, kamu membuatku luka.
Dua bulan lagi murid-murid kelas dua belas akan menghadapi ujian nasional, itu artinya hanya tinggal dua bulan lagi untuk berjuang di nusa bangsa.
"Eh kalian mau pada kuliah dimana?" Tanya yasmin
"Papaku sih maunya aku di amrik, tapi mamaku maunya di negeri sendiri aja, gak tau sih aku masih bingung"jawab aldo
"Hmmm, kalo elo ra, lo mau nerusin kuliah dimana?" Tanya yasmin lagi
"Mimpi aku sih kuliah di oxford, tapi gak tau sih dapet miliknya dimana" jawab nadira
"Gue doain semoga lo bisa kuliah di oxford" kata yasmin sambil tersenyum
"Aminnn, terus kamu sendiri mau nerusin dimana?" Tanya nadira
"Gue sih maunya di london, tapi ya gue juga gak tau dapet miliknya dimana" jawab yasmin
"Aku doain juga supaya kamu keterima di universitas yg kamu mau" kata nadira sambil tersenyum
"Amin, amin, amin" kata yasmin semangat
"Kalo kamu, mau nerusin kemana yan?" Tanya nadira pada adrian
Adrian tidak menjawabnya, ya ahir-ahir ini entah mengapa adrian suka sekali bermain gadget, sampai melupakan teman-temannya, walaupun sekarang adrian asik dengan ponselnya, namun tetap ahir-ahir ini juga adrian jarang mengabari nadira.
"Woy adrian revanno, bengong mulu lo, kesambet entar" celetuk aldo
Adrian pun terkejut mendengar suara aldo yang seperti teriak.
"E-eh, iya apa ra?" Tanya adrian langsung
"Kamu mau nerusin kuliah dimana?" Tanya nadira
"Belum tau sih ra, ya gue mah ngikutin alurnya aja" jawab adrian santai, nadirapun hanya tersenyum.
"Mmm yan, nanti abis pulang sekolah, mau gak anterin aku ke toko buku" kata nadira
"Bisa ko ra" jawab adrian sambil tersenyum
****
"Mau nyari buku apa ra?" Tanya adrian
"Nyari buku-buku buat UN" jawab nadira
"Duh, rajinnya pacar gue" kata adrian sambil mengacak rambut nadira
"Harus dong, kalo buat masa depan harus rajin yan" jawab nadira
"Kamu juga yg rajin belajarnya, jangan main-main lagi, un tinggal dua bulan lagi" kata nadira lagi
"Iya iyaa tuan puteriku yang cantik" kata adrian sambil mencubit pipi nadira gemas
Mereka telah selesai mencari buku dan membayarnya ke kasir.
"Ra, lo laper gak?" Tanya adrian
"Mmm sedikit" jawab nadira
"Yaudah yuk cari makan" ajak adrian dan langsung menggandeng tangan nadira
Mereka telah sampai di warung pinggir jalan, nadira lah yang meminta untuk makan disitu.
"Lo yakin ra mau makan disini?" Tanya adrian
"Yakin ko, kenapa? kamu gak mau?" Tanya nadira balik
"Mau ko, yaudah yuk duduk" ajak adrian
Saat mereka sedang makan, tiba-tiba ponsel adrian bergetar, ada satu pesan masuk.
Kanaya Shesa : adrian ini tante, tante cuma mau kasih tau kalo sekarang naya lagi di rumah sakit, dia sakit lagi
Membaca pesan itu, mata adrian membelalak, dia panik bukan main, dia langsung menyambar kunci mobilnya dan pergi, sampai-sampai dia lupa bahwa dia kesini bersama nadira. Adrian meninggalkan nadira di warung makan itu sendirian, tanpa pamit.
Nadira mencoba memanggil-manggil adrian, namun tak didengar, mobil adrian langsung melesat.
Sakit, itulah yang saat ini dirasakan nadira, nadira sedih, kenapa adrian meninggalkannya sendirian.
Nadira pun langsung berdiri dan membayar makanannya, lalu ia pergi untuk menunggu angkutan umum, namun tak ada satupun angkutan umum yang lewat, karena hari sudah sore, dan awan pun menjadi gelap, sepertinya sang hujan akan turun.
Tes
Rintikan air hujan mulai membasahi nadira, nadira berjalan menorobos hujan, pandangannya kosong, hatinya kecewa, bersama hujan dia menumpahkan kekecewaannya.
Tubuh nadira mulai menggigil karena kedinginan, tak ada tempat berteduh, nadira masih berjalan bagai tak tau arah saja.
Pandangannya mulai kabur karena hujan, tubuhnya terus menggigil, dia kedinginan hebat, sampai ahirnya semua menjadi gelap.
Sesaat itu, ada mobil yang mendekat ke arah nadira, dua orang turun dari mobil itu, mereka adalah yasmin dan aldo.
"Ya ampun dira, lo kenapa" panik yasmin
"Do, kita harus bawa nadira pulang" kata yasmin
Aldo pun langsung membopong tubuh nadira kedalam mobil.
Merekapun tiba di pekarangan rumah nadira, mereka langsung membawa nadira masuk.
Nadia panik karena melihat puteri semata wayangnya ini pingsan dan basah kuyup.
"Ya allah dira, kamu kenapa sayang" panik nadia
****
Nadira membuka matanya pelan-pelan, dan melihat ruangan yang tak asing untuknya, ini adalah kamarnya.
"Raa" panggil yasmin
" ko aku ada disini?" Tanya nadira bingung
"Tadi lo pingsan dijalan ra, gue sama aldo yang nemuin lo, ko bisa sih lo ujan-ujanan kaya gini, bukannya tadi lo pergi sama adrian?" Tanya yasmin balik
Nadira baru ingat, ya adrian meninggalkannya sendiri di warung makan.
Nadira melihat nadia masih khawatir
"Mah, dira gapapa, mamah bisa ga tinggalin kita bertiga dulu" pinta nadira
"Yaudah, tapi kalo kamu butuh sesuatu kamu panggil mamah ya sayang" jawab nadia
"Iya mah" kata nadira
Nadiapun keluar dari kamar nadira
"Gimana ceritanya sih ra?" Tanya yasmin
"Tadi aku sama adrian pergi ke toko buku, terus abis dari sana kita makan di warung pinggir jalan, pas kita lagi makan, tiba-tiba hapenya adrian bunyi, adrian langsung liat hapenya, dan dia ninggalin aku sendiri disana tanpa pamit yas, seolah-olah dia lupa kalo ada aku disitu, aku manggilin dia, tapi dia gak denger, dia langsung pergi gitu aja" papar nadira sambil terisak
Yasmin pun langsung memeluk nadira.
"Brengsek adrian" geram aldo
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Teen FictionWaktu membawaku pada kehidupan baru yang mampu membuatku sedikit melupakan masa lalu. Waktu yang mampu menyembuhkan luka hatiku, namun waktu juga mampu membuat luka baru dalam diriku. Sampai Takdir membawaku kembali, kembali pada sosok cahaya teran...