pergi

209 23 0
                                    

****

Nadira sedang duduk di kamarnya, tatapannya kosong, semesta seolah merenggut cahaya yang selama ini menerangi kegelapannya.

"Raaa" panggil seseorang dari dekat pintu kamar

Nadira tidak menghiraukannya.

Seseorang dari dekat pintu itu mendekat ke arah nadira, dia yasmin

"Raa" panggil yasmin

Nadira masih tidak menjawab

Yasmin bingung, mengapa nadira menjadi seperti ini, namun yasmin tau dari tatapan nadira, bahwa nadira kini sedang terluka.

Yasmin langsung memeluk erat sahabatnya itu.

"Ada apa ra? Cerita sama gue" kata yasmin

Nadira tidak menjawab, dia menangis di pelukan yasmin

"Ra cerita sama gue" kata yasmin lagi

Nadira melepas pelukannya, kini dia dan yasmin duduk berhadapan

"Adrian sama perempuan lain yas" kata nadira sambil menangis

"Apa? Lo seriusss?" Tanya yasmin panik

"Aku ngeliat sendiri yas, pas waktu aku tau adrian selingkuh di belakang aku, aku kaget, aku gak nyangka, jadi aku bawa mobilnya ngebut sampe aku kecelakaan, adrian tega sama aku yas, dia udah janji sama aku yas, dia udah janji" kata nadira frustasi

Mendengar penjelasan nadira, yasmin tidak bisa berkata apa-apa lagi, air matanya menetes melihat sahabat yang sangat ia sayangi ini terluka untuk ke dua kalinya. Yasmin kembali memeluk nadira.

****

Adrian menghempaskan tubuhnya di atas kasur empuknya, terlihat sekali raut frustasi di wajah tampannya.

Ponselnya bergetar, adrian melihat siapa yang mengirimnya pesan

Kanaya Shesa : ad, kamu lagi apa?

Adrian tidak membalas pesan itu, untuk pertama kalinya adrian mengabaikan kanaya.

"Seandainya lo gak dateng ke hidup gue nay" kata adrian frustasi

Adrian kembali mengambil ponselnya, ia mencoba menghubungi nadira, namun tidak dapat tersambung. Ahirnya adrian mengirim pesan pada nadira.

Adrian Revanno : i need to talk something to you Nadira, pleaseeee

Tidak ada balasan pesan dari nadira, nadira tak ingin bicara lagi pada adrian

Namun tak lama, ada pesan masuk dari ponsel adrian

Nadira Anzelia : aku butuh waktu, maaf

Adrian menghela nafas panjang membaca balasan pesan dari nadira. Ini salahnya, dia yang membuat jarak antara nadira dan dirinya, dia menghancurkan semua pengharapan yang nadira beri, dia menghancurkan semuanya.

"Maafin guee raa, gue sayang sama lo, dan gue gak mau lo pergi dari hidup gue" kata adrian lirih

Sementara di tempat lain, nadira sangat ingin berteriak, melepaskan semua beban yang ada di fikirannya, nadira lelah, sangat lelah. Ingin rasanya nadira menumpahkan semua kesedihan ini bersama adrian, adrian adalah rumah bagi nadira setelah pandu pergi, adrian adalah cahaya terang yang menerangi kegelapannya selama ini. Namun, adrian jugalah yang membuat nadira kembali dalam masa kegelapannya.

"Aku butuh kamu adrian" bisik nadira lirih

****

Esoknya nadira pergi untuk bertemu dengan seseorang yang telah membuat jarak diantara dirinya dan adrian, nadira masih hafal sekali dimana tempat perempuan itu tinggal.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang