Move On

303 22 0
                                    

Setelah selesai solat magrib, nadira kembali membaca novelnya, namun ponselnya bergetar, nadira langsung membukanya dan melihat ada satu pesan masuk yang membuat nadira terkejut, pesan itu dari adrian

Adrian Revanno : setengah jam lagi gue sampe, siap-siap buru:)

Nadira tidak membalas pesan itu, karena dia tidak tau harus membalas apa, nadira bingung sendiri.

"Duh kirain tadi becanda ngajak jalannya, taunya beneran" kesal nadira.

Kini nadira tengah memilih baju apa yang harus ia kenakan, sampai ahirnya pilihannya jatuh pada baju putih berlengan panjang dengan jeans biru dan tak lupa flatshoesnya.

Nadira tetap terlihat cantik meski dengan pakaian yang sederhana.
Setelah beberapa menit nadira akan turun kebawah.

Nadira merasakan benda yang ada disakunya bergetar, ia langsung membukanya, satu pesan masuk dan ternyata dari adrian.

Adrian Revanno : gue di depan pintu, bukain dong;)

Mata nadira menyipit membaca pesan itu, ternyata adrian sudah sampai.

Dengan gugup nadira membuka pintunya perlahan, dan tak lama matanya bertemu dengan sosok lelaki tampan dengan kaos hitam dan celana selutut plus sepatu sneakersnya, lelaki itu terlihat tampan meski dengan pakaian cassualnya.

"Hai, udah siap" kata lelaki itu sambil tersenyum.
"Ehh iyaa, udah" kata sang perempuan dengan tersenyum

****

"Ko kita kesini?" Tanya sang perempuan.

"Ya pengen aja, gapapa kan? Lo keberatan gak? Kalo lo gak mau, kita cari tempat lain aja" kata lelaki itu dengan lembut.

"E-ehh ngga usah, ngga usah, disini aja" kata perempuan itu, membuat sang lelaki tersenyum.

"Lo cantik"celetuk adrian tiba-tiba
Mendengar itu membuat nadira tertunduk dan merasa sedikit malu.

"M-makasih" kata nadira gugup.
"Gak usah gerogi sama gue, gue gak gigit ko" timpah adrian dengan cengirannya, dan berhasil membuat nadira terkekeh

****

Keadan hening, membuat keduanya merasa canggung, sampai ahirnya adrian memberanikan diri untuk membuka suara.

"Ra, mmmbb.." ada jeda, adrian menarik nafas panjang sebelum melanjutkan " elo..pernah jatuh cinta?" Tanya adrian dengan lembut namun masih bisa terdengar oleh nadira, dan membuat nadira terkejut.
"Pernah" jawabnya dengan pelan.

Adrian tidak melanjutkan pembicaraanya, dia takut nadira merasa kalo adrian itu kepo, walaupun sebenarnya memang iyah, adrian sangat penasaran, lelaki seperti apa yg bisa membuat nadira jatuh cinta???? Adrian hanyut dalam fikirannya, sampai suara seseorang menyadarkannya.

"Mmmb, yan aku mau ke toko buku dulu" kata nadira dengan lembut.
"Ayok gue anterin" kata adrian sambil tersenyum dengan tulus.

****
"Lo suka banget baca novel ya?" Tanya adrian tiba-tiba.
"Yagitu deh" jawab nadira santai

"Ya tuhan sungguh indah ciptaan-Mu" gumam adrian dalam hati karena terpesona oleh semua yang ada didalam diri perempuan yg kini disampingnya.

"Yan, udah" kata nadira sambil menepuk pundak lelaki dihadapannya itu yang sepertinya sedang 'ngelamun'.

Merasa ada yang menepuk pundaknya adrian refleks dan terkejut tentu saja.
"E-eh, udah ra?" Tanya nya gugup
"Iya udah, pulang yuk udah malem" jawabnya sambil tersenyum.

****

"Makasih buat malem ini ya ra" kata adrian dengan senyum manisnya, bahkan sangat manis.
"Iya sama-sama, aku masuk ya" jawab nadira dengan senyum tulusnya.

Nadira membuka pintu rumahnya lalu masuk dan betapa terkejut nya nadira melihat kedua orang tuanya kini ada di ruang tamu tengah bersenda gurau.

"Yaampun, mamah sama papah udah pulang" kata nadira senang
"Iya sayang, baru aja sampe" kata nadia(mamah nadira)
"Kamu dari mana?" Tambah nadia
Mendengar mamanya bertanya seperti itu, nadira menegang, apa ia harus berkata jujur kalo ia habis jalan bersama seorang lelaki???

Nadia menarik nafas panjang "aku abis jalan sama temen mah" kata nadira gugup.

"Cowo yaaa" goda reza (papanya nadira)

"Ih apasih pah" kata nadira malu.

"Gapapa sayang, ini waktunya kamu buka hati buat yg lain" kata nadia sambil senyum.

"Iyaah sayang, your life must go on, oke" timpah reza sambil mengusap puncak kepala puterinya itu.

Dengan ragu nadira pun menjawab "aku akan coba" kata nadira sambil tersenyum kepada kedua orang tuanya itu.

Nadira merebahkan dirinya dikasur, dia masih memikirkan kejadian tadi, ia masih terhanyut oleh sosok adrian.
" ternyata adrian baik orangnya" gumamnya dan tanpa disadarinya gadis itu senyum-senyum sendiri.

Nadira mengambil ponselnya yang bergetar dan satu pesan masuk dari orang yang dari tadi memenuhi fikirannya.

Adrian Revanno : udah tidur ra?

Hanya tiga kata namun membuat nadira merasakan hal aneh dalam dirinya, tak lama nadira pun membalas pesan itu.

Nadira Anzelia : belum

Tak lama dari situ, pesan masuk kembali terlihat di ponsel nadira

Adrian Revanno : boleh nanya lagi apa gak?

Melihat pesan itu membuat nadira terkekeh, terlihat konyol memang.

Nadira Anzelia : boleh

Adrian Revanno : lagi apa ra?

Nadira Anzelia : tiduran

Adrian Revanno : oh gitu, eh ra, udahan dulu ya, gue mau main ps duluwkwk

Belum sempat nadira membalas, pesan dari adrian kembali masuk.

Adrian Revanno : tidurnya jangan malem-malem ya, see you tomorrow nadira:)

Melihat pesan terahir adrian, nadira tidak bisa lagi menahan senyum, entah mengapa hanya dengan chatt sesederhana itu bisa membuat nadira bahagia.

Nadira Anzelia : iyah, see you juga

Setelah itu nadira kembali terhanyut oleh fikiran tentang laki-laki itu yang sedari tadi memenuhi otaknya, entah kenapa, tapi nadira merasakan ada yang berbeda pada dirinya jika bersama dengan laki-laki itu, meski baru sekali mereka jalan bersama.

Tak lama nadira beranjak dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju nakas, disana terletak figura seorang laki-laki tampan yang selama satu tahun ini membuat nadira selalu murung.

Nadira mengambil figura itu,dan mengusapnya.

"I'll moving forward like you want, ndu" gumam nadira.

"Aku udah mutusin buat movo on, dan seperti yg kamu bilang, bahwa hidup ngga boleh stuck di satu titik" ada jeda.
" aku gak tau gimana kabar kamu sekarang, tapi aku harap kamu baik-baik aja, doain aku supaya aku bisa kaya dulu lagi, jadi nadira yg ceria seperti yg kamu mau" tambahnya sambil mencium figura itu.

Nadira menarik nafas panjang.

"Oke!! Aku harus bisa" gumamnya dengan semangat.

Yeayy ahirnya Nadira bisa move on juga, gitu dong raa, harus bangkit, semangat ya ra:)

#Tbc

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang