Nadira tengah berbaring di atas kasurnya, sambil mendengarkan lagu by shawn mendes favoritnya.
Sampai suara ketukan menyadarkannya.Tok tok tok
"Masuk mah" kata nadira masih dengan posisi tidurnya.
Krek
Suara pintu pun terdengar, wanita paruh baya itu berjalan mendekat ke arah tempat tidur puterinya."Ngga mau cerita nih sama mamah, siapa yg tadi nganterin" goda nadia sambil mencolek pipi puterinya itu.
Pipi nadira berubah menjadi seperti kepiting rebus.
Nadira bangkit dari posisi tidurnya, dan kini berhadapan dengan wanita disampingnya itu."Apasih mah" katanya malu-malu.
"Pacar yaa" goda nadia lagi
"Mbbb iya mah" kata nadira sambil menunduk.Nadia menarik tangan puterinya itu dan menggenggamnya.
"Dengerin mamah ya sayang, mamah seneng kamu udah bisa buka hati kamu buat orang lain, keputusan kamu bener untuk bangkit, dan kamu harus yakin sama semuanya, percaya satu hal sama mamah, kalo mamah sama papah akan selalu di belakang kamu, dukung apapun keputusan kamu" ada jeda.
" mamah, papah, cuma mau liat kamu bahagia sayang" papar nadia dengan senyum yang hangat.Nadira tersenyum, lalu dia menarik tangan mamanya dan menciumnya.
" thank you for all you've done for me, mah" kata nadira sambil tersenyum.
"It's okay darling, If you're happy, then I'm happy" jawab nadia sambil mencium kening puterinya itu.****
Adrian Revanno : makan ra, udah itu minum obatnya biar cepet sembuh:)
Nadira tersenyum melihat pesan dari kekasihnya itu.
Nadira Anzelia : udah ko, kamu?
Adrian Revanno : gue telfon ya
Mata nadira menyipit melihat pesan terahir dari adrian.
Adrian Revanno is calling...
Nadira masih belum mengangkat telfon dari adrian karena deg degan, sampai ahirnya ia memberanikan diri untuk mengangkatnya.
"H-halo"
"Lagi apa?" Tanya seseorang dari telfon itu.
"Lagi tiduran aja" jawab nadira masih dengan nafas yang tidak teratur.
"Udah mendingan?" Tanyanya lagi di balik telfon
"Udah ko"jawabnya halus.
Hening tidak ada percakapan lagi diantara mereka, sampai ahirnya nadira memberanikan diri membuka suara.
"K-kamu lagi apa?" Tanya nadira gugup.
"Lagi nonton tv" jawab adrian
"Ohh, yaudah deh, mmmb aku tidur dulu ya" kata nadira pelan
"Ohgitu, yaudah gapapa, have a nice dream ra, good night" kata adrian
"Iya, good night too yan" jawab nadira lembut.
Meski hanya sebentar, tapi obrolan singkat mereka membuat tubuh nadira memanas.
****
"Morning mah, pah" sapa nadira ceria.
Melihat puterinya begitu, nadia dan reza senang karena perlahan, puteri mereka kembali seperti dulu, ceria.
"Morning tuan puteri" kata reza sambil megelus puncak kepala puterinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Teen FictionWaktu membawaku pada kehidupan baru yang mampu membuatku sedikit melupakan masa lalu. Waktu yang mampu menyembuhkan luka hatiku, namun waktu juga mampu membuat luka baru dalam diriku. Sampai Takdir membawaku kembali, kembali pada sosok cahaya teran...