Di kelas XII-Ipa 2 sekarang adalah pelajaran yang dibenci oleh hampir seluruh siswa, apalagi kalo bukan si master 'Matematika'.
Bu inggrid sudah memasuki kelas, seperti biasa bu inggrid langsung saja menulis soal untuk murid-muridnya, bu inggrid termasuk ke dalam salah satu gurru killer di nusa bangsa.
"Eh si anjir emang, kebiasaan banget baru dateng, udah ngasih tugas aja, belom juga ngejelasin, parah emang tuh guru" kesal yasmin.
"Sttt, jangan berisik yas, nanti kalo kedengaran kan gawat" kata nadira berbisik.
"Ya abisan gue kesel ra, nih ya liat aja bentar lagi dia ngambil buku absen terus nyuruh siapa pun, random buat ngerjain soal kedepan, liat aja kalo sampe gue-" belum selesai yasmin berbicara, bu inggrid memotong nya.
"Yasmin salsabila, kamu kerjakan soal no satu di depan" kata bu inggrid tegas.
Yasmin menegang ditempat.
" mampus, kan gue yg kena, mana gue gak ngerti" gerutu yasmin kesal.
"Cepat yasmin, maju kedepan" kata bu inggrid lagi.
"I-iya bu" kaya yasmin gemetar.
Yasmin sudah di depan, dia hanya bisa diam, karena tidak bisa menjawab soal itu.
"Mmbbb maaf bu, saya, saya ngga bisa bu" kata yasmin pelan.
"Kamu itu, masa begini saja tidak bisa, kamu tidak boleh duduk sampai kamu bisa mengerjakan soal ini" jawab bu inggrid dengan tatapan tajam ke arah yasmin.
"Yasudah karena yasmin tidak bisa, siapa yang mau membantu yasmin mengerjakan soalnya, kalo tidak ada yang bisa kalian tidak boleh istirahat" ancam bu inggrid.
"Dasar si voldemort tuh kampret" bisik salah satu murid.
" gila,ada ya guru kek gitu, gue tendang juga tuh guru biar nyungsep di atap monas" celetuk murid yg lainnya.
Tidak ada murid yang mengacungkan tangannya, karena memang tidak bisa. Sampai ahirnya nadira lah yang mengacungkan tangannya, tanda dia siap mengerjakan soal itu dan membantu yasmin.
"Saya bu, saya mau" kata nadira gugup.
"Baiklah nadira, kamu kerjakan soal ini" kata bu inggrid.
Nadira pun berhasil memjawab soal itu.
"Bagus nadira, kamu boleh duduk" kata bu inggrid sambil senyum.
" makasih bu" kata nadira
" kamu juga yasmin, kamu boleh duduk" kata bu inggrid lagi
"Makasih ya bu" kata yasmin ceria.
****
"Huh, untung ada elo ra, selamet deh kita, kalo gak ada elo mungkin gue bakal kelaperan karena gak makan" celetuk yasmin sambil mengunyah baksonya.
"Kalo lagi makan tuh jangan ngomong yas, nanti keselek" kata nadira menasehati.
Baru saja nadira ingin meminum minumannya, tiba-tiba suara seorang lelaki menghentikannya.
"Hai sayang" sapa lelaki itu sambil tersenyum.
"Hai" jawab nadira kikuk
"Yas, lo dipanggil aldo noh" kata adrian sambil menunjuk ke arah aldo duduk.
"Ngapain si penunggu got manggil gue" kata yasmin sinis
"Gak tau, coba aja samperin" kata adrian sambil menaikkan bahunya
"Samperin aja yas, siapa tau penting kan" tambah nadira meyakinkan
"Ishh yaudah deh iya gue samperin" kata yasmin dengan wajah yang ditekuk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Teen FictionWaktu membawaku pada kehidupan baru yang mampu membuatku sedikit melupakan masa lalu. Waktu yang mampu menyembuhkan luka hatiku, namun waktu juga mampu membuat luka baru dalam diriku. Sampai Takdir membawaku kembali, kembali pada sosok cahaya teran...