5-Menjenguk.

65 8 0
                                    

.
.
.
.
.
Berlari tanpa kaki - GAC.
***

Mereka, ya Fariz, Nanda, Difa, Sinta, Kean, dan Bagas melewati lorong rumah sakit bersama sama sambil mengobrol sedikit. Tetapi ada yang beda, Bagas. Bagas hanya diam seperti memikirkan sesuatu.

" Woy gas udara, bangun udah siang!" kata Kean mengagetkan Bagas.

"Anjer si Keong ini" Kata Bagas sambil menempeleng pala Kean.

" lo kenapa dah gas, diem aja kek patung, jan jangan lo kesambet lagi!" kata Fariz.

" Aku gapapa, gausa khawatir in aku." kata Bagas sambil mengelus dadanya dan mengedip ngedipkan matanya kepada Fariz.

"Bagas, lo menjijikan" Kata Fariz sambil mendahului mereka berjalan.

"Anjir whahhaha" Ketawa mereka bersama sama.

Berbeda dengan apa yang saat ini terjadi, Bagas takut dan gelisah. Mereka pasti akan marah tentang ini, iya tentang Bagas dan juga Rizal.

"Woy seandainya diantara kita ada yang punya rahasia sendiri, kalian bakal apa?" tanya Bagas tiba tiba.

"Kalo gua, gua maklumin, semua orang punya rahasia tersendiri yang gak akan bisa dibagi sama siapa siapa, walaupun itu orang terpercaya" Jawab Nanda.

"Sip gua setuju sama Nanda!" kata Sinta dan Difa.

"Dan kita juga gak bisa maksa, kalo memang itu urusan dia yang sangat pribadi, kita bisa diam aja. Dan orang itu akan bercerita ketika dia sudah gak kuat nampung rahasia itu" Fariz angkat bicara. Dan Kean hanya menganggukkan kepalanya.

"Emang kenapa dah Gas, biasanya lo gak pernah seserius ini?" Kata Adifa kepada Bagas yang sekarang sedang berjalan bersampingan bersama Difa.

"Ya gak papa juga sih" kata Bagas.

"Ini nih ruangannya, masuk yuk" kata Nanda dan ia membuka pintu Ruangan itu.

"Assalamualaikum tante Rina" kata Nanda sambil mencium tangan ibu Rizal.

"Waalaikumsalam, Nanda" kata Ibu Rizal.

Mereka memasuki ruangan itu bersama sama. Dan lamgsung mencium tangan ibu Rizal, didalam yang mereka lihat adalah ibu Rizal, sedangkan rizal tidur.

"Sebentar ya tante bangunin dulu Rizalnya" kata ibu Rizal sambil beranjak dari duduknya ke ranjang Rizal untuk membangunkan Rizal.

"Rizal bangun ada temen teman kamu" begitu tante Rina membangunkan, Rizal langsung membuka matanya.

"Eh kalo masi ngantuk mah tidur aja gak apa apa" kata Adifa.

"Enggak kok. Udah kenyang tidurnya hehe" kata Rizal.

"Oh tante, ini Nanda beliin ini tadi di jalan" kata Nanda sambil mengasih buah yang tadi ia dengan rizal beli saat di depan rumah sakit.

"Wahh, repot repot kamu Nan, makasih ya" kata Tante Rina sambil menaruh buah itu ke meja.

"Rizal, kamu sakit apa?" Tanya Nanda.

"Aku kecapean aja, besok atau lusa geh pasti aku pulang" kata Rizal sambil beranjak ingin duduk dari tidurannya.

Lagu dari justin bieber yang berjudul 2U berbunyi di iphone milik Nanda.

Nanda melihat nama yang tertera di iphone miliknya, mamanya.

"Halo, assalamualaikum ma"

"Walaikumsalam, Nanda jadi nemenin mama gak?"

"Astagfirullah ma, Nanda lupa. Nanda lagi jenguk Rizal"

"Yaudah deh, Rizal di rumah sakit mana?"

"Kasih permata ma, mama jadi ke rumah sakit sama siapa?"

"Mama sendiri aja, besok bisa gak Nanda?"

"Gak tau ma, yaudah ya ma assalamualaikum"

"Walaikumsalam nan"

Lagi dan lagi, kejadian itu, kejadian yang membuat mamanya menyadari sesuatu. Tidak terungkap.

***

Selepas dari tadi mereka menjenguk Rizal, Nanda pulang bersama Fariz lagi. Tetapi, Kali ini Fariz meminta Nanda untuk menemaninya untuk membeli buku novel terdahulu.

Setelah sampai di toko buku itu, Fariz berjalan dengan Nanda memasuki toko buku itu bersama sama.

"Nanda gua kesana dulu ya, kalo lo mau beli gak papa, ntar gua yang bayar" Kata Fariz sambil menunjuk arah jalan yang menunjukan tempat novel yang sedang ia cari.

"Yauda gua kesana ya nyari novel tere liye, thanks" Kata Nanda sambil berlalu meninggalkan Fariz yang tiba tiba sedang tersenyum.

***

"Makasih Fariz novelnyaa" Kata Nanda saat sudah sampai di depan rumahnya bersama Fariz.

"Mau masuk dulu gakk?" Tanya Nanda kepada Fariz.

"Gak usah deh Nan, udah mah maghrib juga, yaudah jangan lupa mandi terus makan ya. Bau lo" Kata Faris sambil memakai lagi helmnya.

"Tae la lo Riz, Byee" kata Nanda kepada Fariz yang lalu melambaikan tangannya kepada Fariz yang tengah membelah jalan unruk sampai ke rumahnya.

Tanpa Nanda sadari Nanda tersenyum melihat novel yang telah dibelikan Fariz. Dan Nanda yang telah menyadari pun, langsung masuk ke dalam rumahnya dengan sapaan hangat dari bibi yang membukakan pintu rumahnya.

"Neng, mau langsung mandi apa makan?" Tanya bibi itu yang langsung dijawab Nanda.

"Nanda mau mandi dulu aja bi" setelah Nanda mengatakan itu yang langsung dijawab anggukan Bibi.

Nanda berjalan ke arah kamarnya dengan masih memakai kaos kaki, dia melihat kamar abangnya yang terbuka, ya Ali.

Nanda heran mengapa kamar abangnya terbuka. Seingat Nanda, Ali tidak akan pernah membuka pintunya dan memperbolehkan orang lain masuk ke kamar nya kecuali Adik adiknya.

Nanda yang telah lelah tidak terlalu memikirkannya dan ia langsung berjalan lagi ke kamarnya yang sudah hampir sampai.

Nanda membuka pintu lalu langsung mencharge iphone nya lalu menaruh tasnya di meja belajar. Nanda langsung berjalan ke kamar mandi untuk mandi.

***

MAAPIN GUA YAAA😭😭😝
SEBENERNYA PENGEN BANGET CEPET CEPET SELESAIIN CERITA INIII

TAPI NAMBAH LAPTOP GUA RUSAKK😭

Maafffffff bangettt😝

Lovyu -nndh💘

SchmerzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang