Assalamu'alaikum....
Halo halo apa kabar semuanya :)
Masih dalam suasana lebaran nih, mohon maaf lahir dan batin ya teman-teman. Maafkan atas segalai typo yang bertebaran, maafkan atas cerita ini yang semakin tidak jelas, tidan menarik dan yang paling utama maafkan atas update nya yang sangat amat lama wkwk
Terimakasih atas vote dan komennya.
Selamat membaca....
Jangan lupa untuk tinggalkan bintang dan kritik sarannya ya,
Lophyou...
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku menatap pak Wirga yang sekarang berda di depanku dengan tidak percaya. Sedangkan dirinya menatapku dengan pandangan yang menyorotkan kepanikan. Ku topang tubuhku di tepi meja belakangku. Rasanya aku seperti tidak memiliki tenaga kali ini bahkan ku pikir tulangku telah menghilang sehingga aku tidak mampu untuk berdiri dengan tegap.
Apakah wanita yang ada di foto tersebut adalah istri pak Wirga? Lalu kenapa wajahnya mirip sekali denganku? Apakah itu aku? Atau seseorang yang mirip denganku?
"Khai' panggil pak Wirga dengan pelan.
"Bisa tolong jelaskan siapa wanita di foto tersebut pak?" ku pandang pak Wirga dengan begitu serius. Pak wirga berdehem sebentar sebelum memberikan senyum yang begitu lebar.
Ku kerutkan dahiku melihat tingkahnya. Kenapa dengan dirinya yang malah tersenyum dengan begitu santai dan apa itu dengan tatapan matanya yang memancarkan tatapan menggoda? Mengejek? Ah entahlah!
"Apa kau cemburu dengan wanita itu?" ucapnya di akhiri dengan senyum miring.
"Apa-apaan itu!" aku segera bangkit menatapnya dengan tidak percaya "kenapa aku harus cemburu?! Aku sedang serius dan ada apa dengan bapak yang berpikir ini adalah waktu yang tepat untuk melucu? Apa bapak gila!" kataku dengan marah.
Apa memang pak Wirga tidak pernah berpikir atau memikirkan kapan waktu yang tepat untuk bercanda dan serius? Ku tundukkan kepalaku, ku pegang keningku yang terasa berdenyut.
"Apa kamu sepenasaran itu dengan wanita yang ada di foto tersebut?" ucapnya yang membuatku mendongak menatap kembali pak Wirga.
Tatapannya yang sangat menyebalkan tadi telah berganti dengan serius. Ada apa dengan orang ini kenapa ia cepat sekali mengubah-ubah ekspresinya?
"Ya!" balasku dengan mantap penuh keyakinan. Aku rasa ini akan menjawab semua pertanyaanku selama ini.
Mungkin saja.
"Wanita di foto itu...." Katanya menggantung. Aku tatap pak Wirga dengan tataoan yang semakin intens.
"Wanita di foto itu...." Ucapnya lagi setelah beberapa menit ia menggantungkan ucapannya yang pertama.
"Wanita di foto itu...." Ucapnya lagi yang langsung aku potong tanpa rasa hormat sama sekali kepadanya.
"Ini bukan sinetron ya pak! Tidak bisakah langsung saja bapak mengatakan siapa wanita itu?!"
"Dia calon istriku" balasnya langsung setelah aku menyelesaikan ucapanku.
Mataku mengerjap mencoba menangkap ucapan pak Wirga. Apakah aku tadi salah dengar?
"Wanita di foto itu adalah calon istriku" ulangnya lagi memperjelas perkataannya tadi. Ku teguk ludahku dengan susah payah untuk bertanya dan semakin meyakinkan diriku sendiri bahwa wanita di foto tersebut adalah calon istri pak Wirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Widower
RomanceIni berawal dari sahabatku yang mengancam tidak akan mengundangku ke pernikahannya tanpa membawa pasangan yang PAS. Entah apa maksudnya dengan kata PAS, akhirnya dengan terpaksa dan keengganan aku meminta bosku untuk menemaniku ke acara pernikahan s...