Assalamu'alaikum......
Apa kabar teman-teman semuanya? Baik kan ya?
Yah, mengenai pertanyaan saya kemarin tentang kelanjutan cerita ini dan banyak yang komen lanjut maka saya mencoba kembali untuk menulis, kaku rasanya udah lupa juga daku ceritanya wkwkwk
Ah ini lanjutannya ya, saya mau lihat respon kalian dahulu gimana dengan kelanjutannya ini. takutnya ini membosankan banget dan kalian males bacanya.
Sebelumnya terimakasih atas semangatnya, atas vote dan komennya
Jangan lupa tinggalkan bintang dan kritik sarannya
Lophyou :*
=======================================================================
Author POV
Sudah dari tiga hari Khaira terbaring koma diruang VIP ditemani oleh sosok laki-laki yang tidak pernah meninggalkannya. Meskipun terlihat tegar namun berbeda dengan hatinya yang begitu resah menanti Khaira yang tak kunjung membuka matanya. Laki-laki itu menggenggam tangan Khaira dengan lembut, mengecup punggung tangannya dengan penuh kasih sayang.
Tuhan, kuharap wanita di depanku ini segera membuka mata. Aku tidak memaksa untuk dirinya mengingatku dengan cepat. Meskipun ia tidak mengingatku aku akan tetap berusaha melindunginya. Sekarang yang aku inginkan ia segera membuka matanya dan baik-baik saja.
Wirga menghembuskan nafasnya setelah berdoa dalam hati. Berbeda dengan suasana di dalam yang terkesan tenang, di luar ruang rawat Khaira suasana terasa begitu tegang.
"Lihat apa yang mama lakuin? Lihat tidak? Hah" Ucap Aldi sengit dengan Nania yang tengah melihat dua insan di dalam ruangan dengan pandangan datar.
"Mama tau? Seharusnya mama ga perlu lagi kembali kesini dengan alasan apapun itu! Tidak perlu bertemu dengan kami lagi kalau hanya ingin membuat orang yang kami sayang terluka!" Aldi mengatakannya dengan penekanan yang penuh emosi.
"Aldi cukup!" bentak papanya yang sedari tadi duduk tidak jauh dari ruangan Khaira. Aldi menatap papanya dengan pandangan 'apa papa membela wanita ini?' yang membuat papanya menghela nafas.
"Aku harus pergi" pamit mamanya yang membuat Aldi menganga tidak habis pikir. Bagaimana seorang ibu dapat bersikap seperti itu kepada anaknya yang tengah terbaring di rumah sakit? Lebih sadisnya dia yang membuat itu terjadi.
"Ada apa dengan wanita itu?!" desis Aldi sambil memukul tembok di dekatnya.
"Aldi, papa harap kamu menjaga sikap dengan mamamu. Bagaimanapun dia tetep mamamu" ucap papanya dengan tegas. Aldi merasa terheran-heran dengan apa yang baru saja ia dengar. Setelah membela mamanya, papanya kemudian pergi meninggalkan dirinya yang masih tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan papanya.
"apakah cinta bisa membuat orang ga bisa bedain mana yang bener mana yang salah? ck!"
#
Lilian terusik dengan suara ponselnya yang bordering. Tanpa melihat siapa yang menelponnya ia mengangkat panggilan tersebut. Fokusnya masih ke laporan yang tengah di bacanya ketika sapaan "Hallo" muncul pertama kali dari mulut Lilian.
"Hai Lilian" Sapa suara yang ada di seberang. Lilian membelalakkan matanya kemudian menjauhkan ponselnya dari telinga untuk melihat id orang yang meneleponnya.
Astaga batinnya tak suka.
"Kenapa?" tanya Lilian dingin.
"ckck, Lilian kenapa kamu sedingin itu kepadaku? Ah iya, aku hanya membertahu kalau Khaira sekarang tengah koma" ucap suara diseberang membuat Lilian kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Widower
RomansaIni berawal dari sahabatku yang mengancam tidak akan mengundangku ke pernikahannya tanpa membawa pasangan yang PAS. Entah apa maksudnya dengan kata PAS, akhirnya dengan terpaksa dan keengganan aku meminta bosku untuk menemaniku ke acara pernikahan s...