Assalamu'alaikum......
Aku kembali wkwkwk
Sebelumnya ngga nyangka banget, aku terlalu shock sekaligus excited karena banyak sekali yang suka sama cerita ini. Ya ampun aku terharu T.T
Terimakasih banyak ya atas segala dukungannya baik vote maupun komennya. Maaf ngga bisa balas komennya karena dunia nyataku membuatku terlalu sibuk sampai membuatku pula tak berdaya *lebay.
Berhubung aku udah aktif kuliah lagi jadi cerita ini mungkin slow update tergantung ide cerita juga keadaan. Aku pulang jam 5 mulu itu capek banget lho T.T
Sedikit curhat wkwkwk
Semoga suka dengan kelanjutannya ya, jangan lupa tinggalkan bintangnya dan kalau bisa kasih kritik dan sarannya. Terimakasih
Lophyuh :*
--------------------------------
Author POV
Khaira dan Arsya berjalan berdampingan menuju sebuah mobil sport yang berada beberapa meter di depan mereka. Seorang lelaki dengan lengan kemeja yang telah di gulung dan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya tersenyum lebar melihat orang yang dinantinya.
"Nunggu kelamaan ngga Dit?" Tanya Khaira ketika dia sudah ada di depan Dito. Dito membukakan pintu Khaira dan Arsya dengan begitu gantlenya.
"Santai saja Khai. Ngga ada yang lama kalau yang di tunggu seorang bidadari" gombalnya yang membuat Khaira terang-terangan memutar kedua bola matanya. Dito tertawa kemudian menutup pintu penumpang dan memutari mobil menuju pintu kemudi.
"Ok Sya, kamu mau makan apa?" Tanya Dito sembari menyalakan mesin mobilnya. Arsya mengetuk dagunya yang membuatnya terlihat begitu menggemaskan.
"Arsya mau makan ramen boleh bunda?" Tanya Arsya meminta pendapat Khaira.
"Tentu sayang" Khaira mengusap rambut Arsya penuh rasa sayang.
"Ramen ya om!" pinta Arsya semangat
"Ay ay kapten!" Dito menjalankan mobilnya keluar dari kantor Khaira. Di dalam mobil Dito dan Arsya terlibat pembicaraan yang cukup tidak jelas asalkan apa yang di tanya Dito di jawab mau benar ataupun tidak itu sudah cukup membuat suasana mobil menjadi ramai.
Bagi Khaira pergi bersama Dito dan Arsya adalah pilihan yang tepat. Sejenak dengan kebersamaan mereka ia dapat sedikit melupakan Wirga yang sudah beberapa hari selalu bersama dengan Lilian.
Beberapa hari inipunKhaira berpikir bahwa selama ini Wirga hanyalah memberi harapan kosong untuknya dan bodohnya Khaira terlalu menanggapi itu dengan perasaan. Namun tetap saja Khaira sudah terlanjur mencintai Wirga jadi untuk saat ini wajar kalau ia galau. Move on pun butuh waktu bukan?
Mereka menyantap pesanan yang telah di hidangkan. Arsya makan sendiri dengan hati-hati, Khaira memperingatinya agar bajunya tidak kotor karena Khaira tidak memiliki baju ganti untuk Arsya. Dengan patuh Arsya menuruti segala perkataan bundanya itu.
Suara ponsel yang bergetar di atas meja mengalihkan perhatian Khaira. Dito hanya melirik tanpa bertanya. Jantung Khaira berdegup begitu cepatnya melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
Ia begitu gugup untuk mengangkat panggilan tersebut. "Khai, angkat" teguran Dito membuyarkan segala pikirannya. Dito mengernyit melihat tingkah aneh Khaira sedangkan Khaira sendiri berdehem sebentar sebelum mengangkat panggilan di ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Widower
RomanceIni berawal dari sahabatku yang mengancam tidak akan mengundangku ke pernikahannya tanpa membawa pasangan yang PAS. Entah apa maksudnya dengan kata PAS, akhirnya dengan terpaksa dan keengganan aku meminta bosku untuk menemaniku ke acara pernikahan s...