7. Queen? Yes!

29.1K 577 6
                                    

Happy reading:*
Vote and Comment:)

GRACE POV

Dylan dan Nick menghampiri ku yang sedang duduk santai di rerumputan hijau "Kau jahat honey. Bagaimana mungkin hanya aku dan Nick yang di hukum oleh dosen baru itu." Grace langsung mengingat bagaimana kami membuat heboh kembali di kampus dan membuat dosen kesal.

"Apa yang kau lakukan dengan dosen baru itu sampai hukuman mu hilang dalam sekejap?" Nick bertanya padaku.

Dylan dan nick menatapku dengan curiga "Apa?" Tanyaku dengan menebak tatapan dylan dan nick.

"Kau tidak bercinta dengan dosen itu kan?" Aku terkejut! Menurutku tebakan Dylan itu berlebihan. Kenapa aku harus membuka celana dalamku jika dengan mulutku saja bisa membuatnya luluh!

"Kau berlebihan honey." Serkasku.

Nick menatapku "Lalu apa yang kau lakukan?" Baiklah kedua sahabatku ini benar benar penasaran. Karna aku baik. Aku tidak ingin sahabatku mati hanya karna rasa penasarannya!

"Blow job."

"What the fuck grace! Lain kali jangan lakukan itu." Aku terkejut saat Dylan terlihat marah di depanku.

"Oh honey, apa yang salah dari itu?"

"Aku tidak ingin kau memuaskan pria itu seperti wanita murahan. Dan aku tidak ingin mendengar lagi kau memuaskan pria sesukamu Grace." Ucap dylan dengan menekankan perkataan nya padaku.

"Hidupku adalah hidupku dan aku tidak suka dengan sikapmu tadi dylan! Aku masih punya harga diri. Perkataanmu tadi seakan aku wanita murahan yang sering memuaskan pria didunia ini. Lagi pula kurasa kau tidak harus terkejut seakan ini pertama kali nya kau dengar." Aku menatap dylan tajam dan pergi dari hadapan dylan dan nick.

"Dosen itu pembunuh dan aku baru mengetahui nya tadi." Kaki ku terhenti, benarkah? Sial! Apa aku baru saja memuaskan pria brengsek? Bodoh.

"Benar babe. Aku dan Dylan mendengar percakapan nya di telepon tadi. Kau salah jika memuaskan pria sepertinya." Aku terdiam mencerna ucapan Nick.

Aku menyesal bersikap kasar dengan dylan. Aku menghampiri Dylan dan memeluknya "Maafkan aku honey. Aku menyesal dengan sikapku tadi." Dylan tersenyum.

"Aku salah. Hidupku adalah kalian berdua dan aku tidak bisa hidup tanpa kalian." Ucapku menatap dylan dan beralih menatap Nick.

"Kami tahu itu."

Aku mengajak Dylan dan Nick pergi jalan jalan setelah pulang dari kampus. Aku tahu mereka pasti butuh hiburan karna mereka pasti sangat kelelahan di hukum karna mereka bercinta di perpustakaan. Gila? Mereka memang rajanya membuat kegilaan dan juga membuat semua dosen ikut gila harus berhadapan dengan mahasiswa seperti Dylan dan Nick.

"Baiklah film apa yang akan kita tonton kali ini?" Tanyaku saat menyuruh Dylan dan Nick memilih.

"Action." Jawab Nick.

"Romance." Jawab dylan.

"Comedy." Ucapku memutuskan film comedy untuk di tonton kali ini.

THREE DEVIL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang