8. Back

24K 614 13
                                        

Happy reading:*
Vote and Comment:)


GRACE POV

Aku berlari tanpa tujuan, bertemu pria itu adalah salah satu mimpi burukku tapi sialnya itu bukan mimpi. Aku mengahapus air mataku dengan kasar. Aku berhenti dan terduduk di sebuah kursi panjang di taman.

"No! No! No! Why? Kenapa aku harus melihatnya lagi?" Aku mengigit bibir bawahku dan kedua tanganku bergetar.

Pria itu? Pria itu yang membuatku terbang sampai kelangit ketujuh lalu dengan mudahnya dalam sedetik dia menusukku sampai aku benar benar terjatuh kelantai dasar bumi.

Pria yang menjelma seperti dewa bagi kaum hawa itu membuatku hancur berkeping keping. Bagaimana tidak? Dia memperkosaku saat aku masih berumur 10 tahun. Dia tetangga baruku, aku baru pindah dari mansionku dan aku bertemu dengan nya, aku menyukainya dan aku pikir dia juga menyukaiku dengan mendekatiku, tapi aku salah! Dia memperkosaku demi pertaruhan nya dengan temannya. Bayangkan saja! Aku kehilangan virgin ku untuk taruhan gilanya bahkan diusia mudaku.

Saat itu aku aku menangis karna kesakitan tapi dia malah pergi tanpa sepata katapun keluar dari mulutnya. Rasa nyeri di selengkangan ku dulu tidak sesakit didalam hatiku. Benar benar sakit. Aku mencoba untuk mengabari kedua orang tuaku waktu itu tapi tuhan benar benar sedang mengujiku saat itu apalagi saat ayah jeremi mengatakan bahwa kedua orang tuaku meninggal karna sebuah kecelakan tragis.

Dalam sekejap dua yang beharga didalam kehidupanku hilang! Pertama Virgin yang kujaga dengan baik dan direngut dengan tidak baik, kedua orang tuaku!

Disaat itulah aku benar benar runtuh. Menangis saja tidak akan mengubah keadaanku dulu. Terpuruk? Aku benar benar terpuruk. Aku pikir itu akhir dari kehidupanku tapi tuhan masih menyayangiku dengan mempertemukan ku dengan Dylan dan Nick. Mereka membawaku dan meyakinkanku bahwa mereka pria yang baik dan aku mencoba mempercayai mereka. Hanya Dylan dan Nick yang membuatku sedikit membaik sebelum bertemu nya lagi.

Aku benci dengan mansionku! Karna di situlah membuat ku kehilangan harta berhargaku, jadi kuputuskan ikut tinggal bersama Dylan dan Nick. Mereka mengubah neraka ku dulu menjadi surga bersama mereka.


DYLAN POV

Melihat grace menampar pria itu membuatku terkejut! Bahkan bukan hanya aku saja tetapi Nick juga.

Aku menghampiri pria yang sudah di tampar oleh grace "KAU SIAPA? KENAPA GRACE MENANGIS?" Aku berteriak di depan pria itu.

"Kenapa grace menamparmu? Apa yang membuat nya hingga menamparmu? Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Nick yang berdiri di hadapan pria itu.

Aku mulai geram sekarang. Pria itu hanya menatapku dan Nick dengan wajah datarnya bukannya menjawab "Jawab aku sialan." Aku menarik tuxedo hitam nya.

"Kalian siapa? Kenapa harus ikut campur urusanku dan Grace?" Akhirnya dia menjawab tapi bukan itu yang ingin kudengar. Dia malah bertanya balik.

"Urusan Grace urusan kami. Siapa saja yang membuat Grace merasa sedih percaya lah orang itu akan tahu akibatnya." Nick menekankan perkataan nya.

Dia membantik tanganku yang berada di tuxedo hitamnya "Minggirlah." Dia pergi begitu saja.

"Siapa dia? Hah sial kita seperti orang bodoh yang tidak tahu apa apa. Sekarang kita Grace?" Nick mengumpati seribu kata untuk pria yang di tabrak grace tadi.

"Benar." Ucapku.

Aku dan Nick menaikki mobil dan berharap menemukan Grace. Aku menuruni Nick di perempatan jalan. Kami harus berpisah dan memencar mencari keberadaan Grace dan berharap Grace akan baik baik saja. Sebelumnya Nick sudah menghubungi jeremi untuk mengirimkan mobil. Jeremi juga mencoba membantu melacak keberadaan Grace.

THREE DEVIL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang