EPILOG

14.5K 313 11
                                    

Beberapa tahun kemudian..

Dylan tersenyum melihat Polaroid yang tergantung. Setiap gambar membuat nya mengingat kenangan dimana dia membuat Grace tersenyum bahkan tertawa.

"Apa kamu akan terus berada di ruangan ini? Aku pikir masalah kita lebih penting." Grace bersandar melihat suami nya yang marah karna cemburu.

Dylan berbalik bersandar di meja "Bukankah sudah berapa kali aku mengatakan jika aku tidak suka kamu terlalu dekat dengan pria itu." Dylan mengatakan dengan jelas jika dia tidak suka Grace dekat dengan pria asing yang selalu di temui nya di sekolah putri nya.

"Mr. Tyoris? Dia hanya pria yang selalu mengantar jemput anak nya." Jelas Grace berjalan menuju Dylan.

Dylan langsung menarik Grace dan melingkarkan tangan nya di pingang Grace "Kamu pun tahu jika dia pria lajang yang memiliki anak satu. Dan dari yang kulihat dia sangat tertarik padamu walau aku berdiri di sampingmu waktu itu." Ucap Dylan.

Grace terdiam.

"Aku hanya tidak suka kamu menyapa balik saat dia memanggil nama mu." Ucap Dylan dan pergi meninggalkan Grace.

••••••

"Dad? Kemari lah." Ajak Anak kecil yang berusia sembilan tahun itu.

Dylan pun menghampiri putri kecil nya yang duduk di sofa "Ada apa sayang?" Tanya Dylan yang melihat putri nya cemberut.

"Apa yang membuat Daddy menyukai Mommy?" Gracie bertanya pada Dylan secara tiba tiba.

Dylan terlihat bingung saat putri nya bertanya secara tiba tiba.

"Karna Mom cantik." Jawab singkat Dylan.

Gracie langsung berdiri di depan Dylan "Lalu bagaimana dengan Gracie? Apa Gracie tidak cantik Dad?" Gracie bertanya dan merapikan rambut nya.

"Tentu saja cantik, kamu sangat cantik di mata Daddy atau siapapun yang melihat nya sayang." Puji Dylan melihat putri nya yang memang sangat cantik.

Grecie menghela nafas "Gracie cantik lalu kenapa dia tidak menyukai Gracie?" Dia menunjukkan raut wajah sedih nya.

Dylan yang melihat itupun baru menyadari jika putri nya telah dilukai.

"Dia pria tidak beruntung karna tidak melihat kebaikan mu sayang." Dylan mengendong putri nya ke pangkuan nya.

"Jangan bersedih hanya karna pria seperti nya sayang. Air mata mu terlalu berharga untuk pria seperti nya." Dylan menghapus air mata putri kecil nya yang sedang bersedih.

Gracie langsung menghapus air mata nya "Lihat saja nanti Dad, dia akan menyukai Gracie saat Gracie menyukai pria lain." Balas Gracie yang menjadi kesal.

Dylan hanya terkekeh mendengar jawaban yang keluar dari bibir munyil putri nya.

Gracie pun berpikir untuk pergi ke perpus menemui saudara nya.

Gracie bersandar melihat wanita yang sibuk dengan buku yang selalu di tangan nya.

"Nara, ayo bermain." Ajak Gracie.

Nara menoleh menatap Gracie teman sekaligus saudara nya itu "Aku tidak bisa sekarang." Jawab Nara menolak ajakan Gracie.

"Kau sudah terlalu lama menatap buku, jadi ayo sekarang bermain. Papi Nick maupun Mami Davina tidak akan marah jika kau bermain."

Nara pun tahu jika orang tua nya tidak akan melarang nya untuk bermain. Hanya saja sudah menjadi hobi nya berada di ruang perpus pribadi di rumah nya.

THREE DEVIL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang