The corner of my memory,A brown piano settled on one side.
In the corner of my childhood house,
A brown piano settled on one side.
Dan sekarang aku mengerti bagaimana kenangan berputar secara spiral.
Aku tak dapat meninggalkannya.
Dan teori terulang kembali.
Malam itu,
Aku bangkit bersama nadaku sendiri.
***
Ruangnya gelap, pengap, dan tanpa cahaya. Pekatnya berdebu menghalangi mata mendapatkan indera.
Saat itu bulan bersinar terang. Entah keajaiban dari mana, ia melihatnya bersinar.
Sebuah piano yang berdiri tegak membelakangi jendela besarnya.
Sebuah piano dengan nada tak tersentuh yang siap menjemput siapa saja.
Dari lubang kunci, mataku hanya bisa mengamati secuil dari isi ruangan itu.
Sebelum akhirnya aku memilih untuk tersentak mundur.
Dalam bayangan muntin dan beberapa cahaya malam yang lolos dari kaca, sebuah nada terdengar dari piano itu.
Tempo lambat dengan dinamika yang tenang.
Lagu itu terus mengalun sejalan waktu.
Percaya atau tidak, aku melihat sebuah punggung menutupi tubuh piano cokelat tersebut.
Bergerak pelan dan membina suara agar menjadi harmoni sempurna.
Tubuhku ikut teriring mengikuti suaranya.
Mataku hampir tertutup—
Namun aku harus kembali tersentak.
Tidak.
Kau tidak akan pernah tau apa yang terjadi ketika kau menutup matamu.
Tidak ada. Satupun.
Tak ada yang menjamin tubuhmu akan utuh saat cahaya tertutup kelopak matamu sendiri.
Tidak ada yang tahu.
Dan suara piano itu...
mendadak tersentak kala aku berhasil mencapai kesadaranku.
Detik berikutnya. Tak ada suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair [BTS Fanfiction]
Fanfiction"And there just something about him I can't live without." [Bangtan Trash] Kimgysm_ present.