Aku melihatnya.
Aku.
Berlari menikmati bayang mimpi.
Sekalipun dalam gelap itu aku melihat sesuatu.
Penghuni malam penidur gelap.
Terlalu akrab hingga membuatku mendekat.
Sekaligus mengerti tentang apa yang sebenarnya aku hadapi.
Aku terjebak
dalam kebohonganku sendiri.
***
Dalam sebuah kotak hitam di mana tak ada satupun yang berani membukanya, aku justru terjebak di dalamnya.
Saat mataku tertidur, sebuah pintu justru terbuka. Mengundang untuk dihampiri dan membuaiku lebih jauh lagi.
Segaris cahaya telah hilang saat pintu itu terbuka.
Dalam langkah yang tenang, aku memasuki sebuah ruang.
Gelap.
Tak ada yang dapat dilihat. Bahkan saat aku menengok ke belakang, aku tak mengerti apakah pintu telah tertutup kembali.
Semakin tertarik, tubuhku terbawa lebih menuju mimpi.
Mimpi?
Aku harap begitu.
Karena bahkan aku tidak dapat mendengar langkahku sendiri.
Saat langkahku semakin jauh, justru semakin tak ada yang bisa ku raih.
Mataku bagai menghilang ditelan kegelapan. Detak jantungku bahkan ikut tertelan dengan ketakutan.
Tidak, tubuhku tidak gemetar.
Hanya saja, semakin lama semakin aku tahu.
Aku terjebak dalam kebohongan.
Ya, karena nyatanya aku bahkan tak bisa merasakan tubuhku. Seluruhnya luluh tanpa daya.
Inilah kotak itu.
Kotak pandora.
Bahkan saat kau di dalamnya pun, kau tak akan pernah tahu apa yang sedang berada di hadapanmu.
Tidak ada yang tahu. Siapapun.
Gelap.
Terkaan tanpa henti hanya akan memaksamu berdiri di pinggir jurang. Aku bahkan tengah berada di dalamnya.
Kalut.
Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan.
Cahaya merah datang seolah mengabarkan sesuatu.
Tentang kegelapan yang lebih pekat atau hanya sekedar kabar kematian.
Tidak. Itu terlalu menakutkan.
Dapatkah aku bangun sekarang?
Karena perasaanku mendadak buyar dan aku tak dapat berpikir apapun.
Kebohongan ini menelanku hidup-hidup bahkan dalam anganku sendiri.
Aku mati, benarkah?
Tetapi aku tidak bisa begini. Mungkinkah aku bangun sekarang?
Dalam hati aku hanya menggeleng lemah.
Dalam getaran yang sudah membawaku hanyut dalam ketakutan.
Aku tidak bisa terbangun.
Sebuah penimbangan spontan terjadi dalam dunia kegelapan.
Tidak.
Karena menurutku, kau justru tak akan pernah tahu tentang apa yang akan terjadi ketika kau bangun dari sebuah mimpi.
Tak ada. Satupun.
Mungkin saja ia justru menunggu di sudut ruangmu.
Memastikan bahwa kau benar-benar sadar untuk menyaksikan ketakutanmu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair [BTS Fanfiction]
Fanfiction"And there just something about him I can't live without." [Bangtan Trash] Kimgysm_ present.