Other Network

88 6 0
                                    

Kepalaku pusing sekali.

Jungkook mengoyak kausnya kasar. Entahlah, mengapa ia memilih untuk mengusak kausnya sementara kepalanya yang bermasalah.

Ia melihat jam dinding yang telah memeringatinya tiap detik.

Apa yang kau lakukan semalaman, Jeon?

Buruknya, pukul tiga dini hari tidaklah cukup untuk tertidur sementara dirinya yang sudah kacau balau.

Tugas ini menyiksaku.

Hati Jungkook kembali menjerit sendu.

Klik. Klik.

Dengan emosi, Jungkook hanya bisa terus menekan tombol yang tak memberi reaksi.

Ia tidak berpikir atau tidak punya otak? Web mana yang mau terbuka tanpa koneksi? Sedangkan dirinya yang sudah tahu koneksinya hilang, terus menuntut agar webnya terus berjalan.

Jeon-Bodoh-Jungkook itu memang terkadang suka pintar.

"Shyd! Padahal aku baru mengisinya tadi, ya Tuhan..."

Erang Jungkook ke sekian kali.

Dipandangnya nanar tugas dengan hati teriris. Masih butuh dua puluh slide untuk bisa dikumpulkan pagi nanti.

Buku? Tidak bisa diandalkan. Jarinya akan patah jika mengetiknya dengan gamblang. Walaupun ia sudah patut bersyukur untuk tiga puluh slide sebelum yang sudah berhasil ia kerjakan.

Lalu bagaimana dengan sisanya?!

Tahan dirimu untuk tidak membantingnya, Kook.

Mata Jungkook terpejam. Berpose seolah sedang berpikir walaupun ia tahu tak akan ada harapan.

Tiga dini hari. Bahkan Hoseok si penjual pulsa itupun tak akan rela terbangun demi melayaninya.

Terlebih Jungkook sendiri sebenarnya belum membayar tagihan sebelumnya. Parah.

Bagaimana dengan Namjoon?

Ah... Tidak mungkin. Mana mungkin matanya masih terbuka.

Punggung yang sempat menegak kembali bersandar lesu.

Pria itu kelewat genius, ia pasti bisa mengerjakannya dalam lima puluh detik saja.

Jangan tanyakan bagaimana caranya. Karena kalian yang bahkan tidak dapat memecahkan teori BigHit tidak mungkin sampai pemikirannya.

Mungkinkah...

Oh tidak, jangan Suga.

Beruang kutub itu tidak tahu yang namanya tugas.

Lalu ia harus bagaimana?

Baru matanya terpejam -hampir tertidur-, cahaya laptopnya membuat ia membuka matanya kembali.

Layarnya berkedip sekilas untuk beralih ke mode sleep.

Jangan... Jangan...

Jungkook terpaksa kembali menegakkan tubuhnya dan berusaha menyalakan kembali laptopnya.

Ia harus tetap lanjut bagaimanapun juga.

Setelah kursornya ingin menunjuk aplikasi yang hanya di minimize itu, mata Jungkook teralihkan pada sibol koneksi.

Matanya melebar, Jungshook.

Terdapat bintang kuning di icon WiFi menggantikan silang merah di sana.

Bagaikan menemukan jarum di tumpukan jerami... Ah, atau menemukan air di tengah gurun pasir?

Jungkook berteriak dalam hati seraya membuka koneksinya.

Bukan, bukan. Itu bukan koneksi WiFinya tadi. Terdapat satu sinyal baru yang membuat Jungkook terdiam sejenak.

"Hm..." Jungkook bertopang dagu.

Entah mengapa keantusiasannha tadi sedikit surut melihat nama jaringan tersebut.

Other Network.

Apa maksudnya? Apakah itu hanya jaringan yang dibuat sebuah sistem penguat sinyal di sekitar pekarangan rumahnya?

Jungkook sempat menengok ke luar jendela. Tak ada kamar yang masih hidup selain lampu remang miliknya.

Woah, jaringan dari mana ini?

Mengapa hampir dini hari ini ia baru menemukannya?

Penasaran, Jungkook tak mau kembali berpikir.

Dengan santai sekaligus ingin tahu, Jungkook hanya mencoba menyambungkan laptopnya dengan koneksi tersebut.

Iconnya berputar. Memproses.

Tik. Tik.

Jungkook berdecak.

Berhasil.

Secara spontan Jungkook langsung membuka browsernya.

Tak ada yang berbeda. Loading seperti biasa.

Hingga sebuah suara notifikasi menggema dari laptopnya.

Sepersekian detik dan hampir membuat Jungkook terjungkal.

Login ke jaringan.

Mata Jungkook meredup.

Login?

Diamatinya layar di hadapannya.

Username.

Password.

Sebentar, password?

Apakah jaringan ini tidak gratis??

Ia kembali mengamati jam di atas kepalanya. Tiga puluh menit sudah habis untuknya menyesali kuota.

Ia tidak bisa membuang lebih banyak waktu.

Mengarang.

Username: Jungkookieunch

Pasword: *********

Persetan. Tekan Login saja lah.

Web itu kembali berputar.

Dan Jungkook patut berteriak untuk ke sekian kali karena tulisan yang muncul pertama kali adalah, "Anda berhasil Login"

Dengan senang hati, Jungkook berselancar bebas di internet tanpa menggubris satu hal.

Di ujung kanan bawah dengan font yang tersamarkan warna background yang merah...

Tertulis dengan sederhana.





Cari jalan keluar anda sendiri 🙂














Jeon Jungkook.
18 Tahun.
SMA Seondan, Busan, Korea Selatan.
03.36
(Accepted)

Seseorang tersenyum miring di sudut ruangan.

Love Affair [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang