Sampai kapan? Ini sudah malam...
Mungkin Yoongi hanya akan menyimpan kata itu untuknya nanti. Telinganya terlampau nakal sehingga dibiarkannya menuli.
Dalam gelap menyelimuti, wajah Yoongi masih saja mengeras tak peduli.
Kau lupa menyalakan lampunya dan ini sudah gelap...
Batasannya ada, tetapi rasanya sungguh nyata. Ia mendengar walaupun seolah ada tembok tinggi di antaranya.
Masa bodoh.
Matanya masih terjaga dan layarnya tak redup juga.
Kau merasakannya? Hening itu. Tidakkah kau tahu ini sudah tengah malam?
Yoongi menghela. Tubuhnya telah menyandar pada kursi kerjanya. Kosong. Di sisi lain ia tak mengerti mengapa hal itu terus membuatnya hingga merasa terganggu.
Ini, sudah malam, Min...
Brak!!
Tangannya menggebrak meja secara ringan. Napasnya memburu membuat wajahnya makin mengeras dan memerah.
"HENTIKAN, BODOH!"
Teriak Yoongi. Lantang dengan gemuruhan suara yang tak henti membuat hatinya ikut bergetar.
Tanpa sadar pintunya terbuka secara tergesa-gesa sedetik gebrakan dan teriakan itu terdengar, menampilkan wajah panik sahabat sekaligus teman seperjuangannya yang masuk membawa sesuatu.
Seolah ia begitu mengerti apa yang terjadi.
Park Jimin masuk dengan tatapan membulat dan telah mengisi penuh gelasnya. Mendapatkan tengkuk Min Yoongi dan membantunya menelan sesuatu.
"Kau melupakan sesuatu. Selalu saja..."
Yoongi menerima gelas penuh lalu menghabiskannya dengan sekali minum.
Jimin tak ingin ambil repot untuk menunggu. Setelah gelas itu ditaruh pada meja, ia berusaha membawa tubuh yang terlihat lemah itu berdiri, menjauh dari meja kerjanya.
Jimin tak lagi salah menggunakan matanya. Memang benar, yang terlihat sekarang layar itu sedang memutar sesuatu.
Lagi...
Seperti biasa... Secara ajaib dan tanpa sadar Yoongi mendengarkannya.
Lagu yang sama dengan malam itu. Malam kemarin. Atau yang lalu.
Jika kau mendengar lagu ini, kembalilah padaku. Aku menunggumu...
Setahun yang lalu, sebelum keduanya tak mengerti siapa yang sedang menunggu di sini.
Atau sekedar tahu.
Yoongi yang pergi? Atau dia yang berlari,
—dari dunia ini.
N.a: Depresi, depresi lah kau, Min...
Aku tak tau mengapa tb2 terpikirkan hal ini.
9Oktober.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair [BTS Fanfiction]
Fanfic"And there just something about him I can't live without." [Bangtan Trash] Kimgysm_ present.