"Satu hal yang nggak boleh kalian lepas adalah topeng kalian. Apapun alasannya!"
Suara teriakan masing-masing orang berhambur layaknya menyatu pada udara ruangan. Riuh. Taehyung hampir menutup telinganya karena Jimin yang mendadak berteriak,
"TRUS GUE MAKANNYA GIMANA GEB, PAKE TOPENG TELETABIS GINI?!"
Helaan jengan ditarik tanpa minat seraya memandang Jimin iba. Sebenarnya, konsep promnight mereka sangat sempurna dan lucu, menggunakan setelan untuk pria dan gaun untuk wanita disertai topeng cartoon.
Antimainstream, pikir Taehyung. Ketimbang bertahan lama dengan Jimin yang masih mengoceh soal caranya makan, ia hanya mencoba berkeliling dan menikmati interior yang didesain teman-temannya dengan sangat apik.
Ia berjalan keluar ruangan dan bertemu dengan tumpukan muffin dan gelas wine berisi sirup. Orang-orang yang melingkar —bisa Taehyung sebut mereka adalah orang yang gigih— rela repot memakan cupcake yang telah dipotong kecil lalu memakannya dengan perlahan tanpa membuka topengnya.
Di pintu masuk, ada panitia yang memakai dress code sama seperti yang lain sedang membagikan korsase untuk puncak acara nanti.
Seketika, korsasenya yang masih berada di genggaman ia angkat, "Gila, kenapa harus repot-repot pake ginian, coba..."
"Biar lulus gak jomblo juga."
Taehyung melengos, tubuhnya berputar secara spontan dalam hitungan detik. Bahas jomblo dia.
"Lah orang pake topeng lucu-lucu elu malah pake yang lebih ganteng daripada mukalu, sih?"
"Ini topeng thomas and friend5 btw..."
Ia terkekeh, mengesampingkan fakta bahwa Taehyung sudah siap memasang ekspresi membunuh kapan saja.
Berkali-kali orang di hadapan Taehyung berkedip guna menghindari kontak mata yang berlebihan. Sedangkan pemilik manik legam milik Taehyung tak ada hentinya mengamati gadis itu.
Suara dari dalam menginterupsi, yang memakai dress terlihat berputar kikuk, menimbang apakah ia hanya akan pergi masuk atau melanjutkan untuk tetap berdiri canggung seperti ini.
"Dance time. Acaranya udah dimulai."
Taehyung ingin membuka sesi lain dalam percakapannya, namun gadis itu lebih cepat melesat pergi daripada luncuran katanya.
Ia belum sempat berbicara banyak, mungkin karena mereka berangkat secara terpisah dan saling terkejut satu sama lain. Subjeknya familiar, namun suasananya gagal diurai dari rasa canggung.
Dan Taehyung hanya dapat terdiam seraya mengamati langkah kecil yang semakin mejauh itu,
I never tell her before, dia kelihatan beda walau wajahnya ketutup topeng— with that dress.
Mereka berpisah. Begitu masuk ke dalam, Taehyung tidak dapat benar-benar menyusul ke mana gadis itu berlari. Ia hanya berdiri di sisi lain, yang kemudian menyadari bahwa ia dapat melihat sahabat perempuannya dari kejauhan.
Mengamati, tanpa ada yang mampu mengalihkan.
Satu dua kali dalam lima menit dia lihat ke sini, tapi sepatunya sama sekali gak bergerak. Taehyung tersadar akan senggolan pada dadanya sepersekian detik yang lalu.
Ia tidak sadar seberapa lama ia memerhatikan.
Gadis itu berkedip sambil terus berusaha mengikuti musik, "Gue gak bilang ini dari dulu, tapi lo boleh ngiket korsase punya lo di tangan gue di ujung acara nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair [BTS Fanfiction]
Fanfiction"And there just something about him I can't live without." [Bangtan Trash] Kimgysm_ present.