كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ اْلمـَوْتِ
Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.
[QS. Ali Imran/3: 185]
__________________
"Salwa..kemarin pas di Post Satu kamu kenapa nangis?"
"Kan aku udah kasi tau kamu kemarin Ri.."
"Oh ayolah princes salwa, kita udah temenan berapa lama sih sampe2 aku nggak bisa bedain, kamu yang boong sama yang jujur"
Hm kalau seperti ini, mau tidak mau aku harus jujur sama Uri. Uri benar, kita udah berteman semenjak kelas 1 SMA, satu bangku malah. Aku sama uri juga kuliah di universitas yang sama, cuma fakultas aja yang beda. Aku jurusan ekonomi, dan Uri jurusan Fisika.
"Hm..tapi janji yaa nggak usah kasih tau siapa-siapa"
"Hey..kapan sih aku menjelma jadi emak-emak bermulut ember hah..?"
"Hehe iya2..ceritanya gini.."
Aku menceritakan semuanya tanpa terlewati sedikitpun pada Uri. Uri juga mendengarnya dengan khusuk sambil menganga. Sampai-sampai dia tidak sadar puluhan lalat masuk kegerbang mulutnya.
Setelah semua ceritaku selesai aku ceritakan pada uri, kami berdua masuk ke tenda yang sudah disipakan untuk para putri oleh mas Ari.
Zia dan Ara hanya sibuk sendiri. Sibuk melakukan berbagai macam pose berfoto dengan background danau segara anak. Karena sebelum kembali, mas Ari mengajak kita semua bermalam ditepi danau segara anak.
Danai Segara Anak
22:15 Malam"Waa..Salwaa banguuunn!"
"Apaan sih Rii..ngantuk nih udah malem"
Uri membangunkan ku dari tidur yang cukup hangat dengan selimut tebal yang Mas Imam berikan tadi setelah Isya padaku.
"Ini malem terakhir kita"
Uri terus saja mengguncang tubuh ku. Dia tidak menyerah dengan usahanya.
"Iya aku tahu ini memang malam terakhir kita, dan sekarang waktunya isti--"
"Istirahat? Salwa aku ingin mengahbiskan malam aku bersamamu, untuk kali ini saja"
Uri memotong perkataan ku dan memohon dengan wajah yang sangat memelas. Baru kali ini aku melihat wajah gempal uri sepucat itu, dia juga tumben pake baju dengan bawahan serta atasan serba putih.
"Oke fine aku tmenin sebentar. Abis itu balik lagi ke tenda"
"Siap princess"
Aku memenuhi permintaan uri, menemaninya jalan-jalan menikmati suasana malam rinjani, dengan hiasan bintang yang bertabur indah diatas langit hitam.
"Emangnya kamu mau jalan-jalan kemana sih rii?"
"Mandi"
"What!! Mandi? Aku nggak salah denger? Mandi dimana?"
"Yaa..mandi danau inilah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Nextdoor
Spiritual[T A M A T] Menikah dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita, lalu menggapai apa yang namanya sakinah adalah impian semua orang. Namun itu adalah hal yang mungkin saja terjadi atau mungkin saja tidak. Namun mencintai orang yang sudah kita n...