🍬Naura Kesya Zahra

7.2K 352 9
                                    

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"...Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa."

[Al-Furqaan : 74]

____________________

Warna jingga itu mulai menyebar kesemua sudut. Aku suka sunrise. Sunrise menurutku adalah awal dari kehidupan, dan senja adalah akhir dari kehidupan.

Tak terasa usia kandunganku akan memasuki 7 bulan, perut akupun sudah membuncit lumayan besar. Ah sepertinya Allah memberikan rasa khawatir yang luar biasa pada mas Imam.

Kalian tau? Tentu tidak, karena aku belum Kasih tau. Hehe..

Mas Imam menjelma menjadi caba alias calon bapak yang hiperaktif, ontime menanyakan aku sudah sholat? Jangan lupa ngaji surah Yusuf dan Maryam! Jangan takut makan yang, ntar anak kita ileran! Jangan lupa minum susu ibu hamil dan vitamin juga. Bahkan panggilannya kini telah berubah menjadi sayang. Oh suamiku.

"Mas coba deh pegang, kayaknya debay lagi nendang-nendang nih"

"Oh ya?"

Mas Imam langsung meningglakn berkas-berkas kantor yang ia periksa. Selalu seperti itu, sekarang kantor kalah sama debay. Horee kita menang nak.

"Yang.. Masih belum mau USG?"

Mas Imam adalah typekal orang yang gak sabaran. Saking penasaran sama jenis kelamin si debay, sampe-sampe bujuk aku buat pergi USG, kan aku maunya surprise.

Bagiku, laki-laki maupun perempuan sama aja. Sama-sama anak aku, dan hasil kerja keras kami berdua. Eaaa kalimat terakhir gak usah dibacalah.

"Kan zahra udah bilang, zahra maunya surprise. Ih gak sabaran banget sih. Zahra ngambek ya?"

"Ngambek kok izin sih yang?"

"Kan kalo diizinin suami gak dapet dosa"

Mas Imam mengangkat tangannya seperti ingin memukulku, aku sontak memejamkan mata.

"Uuuu istriku yang cantik, makin hari tambah sayang deh"

Apaan? Dia mengusap-usap lembut rambutku. Aku membuka mataku sebelah, aku melihat wajah mas imam yang ternyata ah manis.
Tidak ada yang salah memuji yang sudah halal bukan?

"Ih kirain mau mukul"

"Mana tega abang mukul eneng yang cantik ini"

Mas imam mencubit ujung hidungku.

***
"Bi, abi gak capek dari tadi mondar mandir, duduk lagi berdiri lagi?"

"Kamu gak peka benget, yaa Abi gak sabar pengen liat cucu abi"

"Serahin semuanya sama Allah bi, inshaaAllah zahra sama debay bakal kuat dan berjuang bersama"

"Hmm aaamin. Semoga saja"

Hari ini memang hari yang kami semua tunggu-tunggu. Bunda, umi sedang menemani dan menyaksikan perjuangan zahra didalam sana. Allah permudahlah istriku.

Mengenai abi ? heran saja aku saja yang suaminya seseorang yang akan melahirkan tidak sepanik abi. Ah rasanya impian abi sebentar lagi akan bisa kami wujudkan.

Ayah mertuaku? Beliau sedang dalam perjalanan kesini, karena katanya beliau jalan agak macet dan padat jadi kemungkinan agak telat sampai rumah sakit.

Jodoh NextdoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang