🍬Debay

6.8K 426 31
                                    


"Artinya : Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugrahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendakiNya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia dikehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa"

[Asy-Syura : 49-50]

________________________

Imam pov

Jam 04:54 pihak kantor kembali menghubungi ku. Pagi ini aku harus menghadiri rapat yang sempat tertunda kemarin.

Aku menatap zahra yang mulai membuka matanya dilengkapi selimut yang masih tertempel di tubuhnya.

"Mau ke kantor lagi?"

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban padanya.

"Trus kenapa masih berdiri disana?"
Zahra bersandar di sandaran kasur sambil menatap kearahku.

"Raaaaa.."

Aku melangkah kearah kasur dan memeluknya. Mengecup keningnya. Sebenarnya aku tidak tega meninggalkan zahra dalam keadaan yang lumayan berantakan dengan hal yang kami lakukan tadi malam.

"I'm fine, zahra gak bakal ngambek lagi kayak kemarin"

"Makasih yaa sayang"

"Hmm" zahra tersenyum manis sekali kearahku. Aku hampir salfok dibuatnya.

"Aku pergi yaa raa.."

Zahra hanya mengangguk sambil tersenyum. Aku melangkah kearah pintu.

Sebelum aku benar-benar sampai di depan pintu aku berbalik lagi dan berlari kearahnya.

Aku memeluknya kembali, dengan lebih erat seolah-olah hanya aku yang boleh memilikinya.

"Raa.. Terima Kasih telah bersedia menjadi istri saya, menjadi pelengkap separuh dari iman saya. Saya mencintaimu dengan izin-Nya"

Zahra membalas pelukanku dengan erat pula, dia bahkan menangis dipundaku.

"Zahra juga makasih mas Imam udah mau jadi suami zahra. Kita sama-sama bersyukur sama Allah mas. Zahra bangga jadi istri mas Imam, Zahra juga mencintai mas Imam dengan izin-Nya"

Air mata ku menetes, merenungkan bagaimana Allah terlalu baik pada hamba sepertiku. Padahal dengan tidak tahu malunya, aku sering melalaikan perintah-Nya dan mengerjakan larangannya.

See? Allah bahkan selalu membalas semua kedurhakaanku pada-Nya dengan beribu-ribu kebaikan.

"Jadi gak nih ke kantornya?"

Zahra mulai melonggarkan pelukannya padaku.

"Kalo boleh milih sih nggak. Hehe" kataku sambil tetap memeluknya.

"Ih..pemalas ih"

Zahra mulai menggelitik pinggangku, ini memang kelemahan ku sama sekali. Aku langsung melepaskan pelukanku padanya.

"Oke..oke.. Ini juga mau berangkat, jaga diri baik-baik yaa istriku sayang"

"Iya.. Bawel ih.. Pergi sana!"

Zahra mendorong tubuhku dengan pelan. Akhirnya aku memutuskan benar-benar berangkat ke kantor.

Imam end pov

***

Adev Pov

"Mas aku pengen makan kwetiau seafood"

"Tadi rendang sekarang kwetiau"

Jodoh NextdoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang