"-Suami adalah ladang bagi istri menuju surga-Nya. Kewajiban suami melindungi bukan menyakiti-"
_________________
Aku berjalan lunglai dianak tangga rumah. Mas imam sepertinya juga belum pulang. Aku memutuskan pulang jam 6 sore dan mengirimi pesan pada mas imam untuk tidak menjemputku dirumah zia.
Hati aku kalut, bimbang tak menentu. Akankah aku katakan pada mas imam bahwa Gio cinta ku telah kembali dan diapun masih mencintaiku.
Flashback On
"Apa kabar cantik? Long time no see"
"Hey..kamu kenapa bengong?"
Gio mencolek dagu ku dan aku menepis tangannya.
"Ups..sorry. Kamu takut nanti suami kamu marah?"
Aku hanya terdiam mendengar pertanyaan gio.
"Hahaha ayolah. Kamu gak usah pura-pura bodoh dev. Aku tau kamu nikah sama dia bukan atas dasar cinta, tapi cuma gara-gara wasiat nenek kamu yang tolol itu"
"Stop! Kamu boleh ngehina aku semau kamu, tapi jangan hina nenek aku."
"Oh..jadi kamu udah jinak yaa kayak suami kamu. Aku tahu kamu masih mencintaiku hingga sekarang"
"Trus, kamu mau apa?"
Aku hampir menangis mengatakan ini. Gio yang dulu benar-benar berubah. Aku memanggil mas imam berkali-kali dalam hatiku. Allah kuatkan lah aku. Tapi tetap saja bagaimanapun Gio aku akan tetap mencintainya.
"Urus surat cerai sama dia, dan nikah sama aku?"
"Whaaatttt!! Kamu gila?"
Aku syok dengan pernyataannya. Apa-apaan dia, main perintah seenaknya.
"Kamu yang udah buat aku gila. Kamu menghianatiku dev. Menghianati aku."
Gio semakin mengeraskan suaranya padaku. Untung saja suasana orang-orang di kedai ini tidak terlalu ramai.
Flashback Off
Aku akui, aku masih mencintai gio, tapi bukan begini juga caranya.
❄❄❄
"Mas zahra mau kita cerai"
Uhuk..
Uhukk..Mas imam tersedak dengan perkataanku. Salah aku sendiri tidak memilih waktu yang tepat untuk membicarakan ini, aku malah memilih saat sedang sarapan bersama.
"Zahra mau kita cerai. Zahra udah nemuin cinta zahra yang dulu. Dan zahra juga yakin, mas imam gak pernah bisa cinta sama zahra"
Mas imam tidak menghiraukan perkataan aku sama sekali. Dia tetap melanjutkan ritual sarapannya.
"Kalo mas gak mau cerain zahra, biar zahra yang ngajuin sebagai pihak pertama"
"Zahra!"
Aku kaget sampai-sampi sendok makan yang aku pegang melayang entah kemana. Seumur hidup, baru kali ini mas imam berbicara sangat keras padaku.
"Saya tidak akan pernah menceraikan kamu sampai kapanpun. Karena saya mencintai kamu."
Mas imam bangkit dan meninggalkan aku sendiri dimejak makan. Apa katanya tadi, mencintaiku? Sejak kapan?
Oh ya Allah aku benar-benar gila dengan semua ini. Ketika bayangan mas imam mengilang dari balik pintu, aku berlari mengejarnya.
Aku lihat mas imam mengemudikan mobil dengan kasar. "Selamatkanlah suamiku diperjalanan yaAllah" batinku.
Sambil melambai-lambaikan tangan kosong.Dia tidak mungkin melihat tangan ku melambai-lambai. Mobilnya sudah hilang sama sekali dari jangkauanku. Kali ini aku benar-benar bersalah pada mas imam. Aku harus menemui gio dan berbicara padanya.
.
.
.
.
.Kira-kira apa yang akan dilakukan adev dan gio?
Vote dan comment😆
Ig : yuliasakina
Disana kalian bisa nanya-nanya tentang cerita aku kok. Hehe😆
Kayaknya ini updatean terakhir hari ini. Soalnya nanti malem aku harus buat proposal penelitian tugas dari sekolah😄
Curhat dikit ih😂
🍃Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Nextdoor
Espiritual[T A M A T] Menikah dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita, lalu menggapai apa yang namanya sakinah adalah impian semua orang. Namun itu adalah hal yang mungkin saja terjadi atau mungkin saja tidak. Namun mencintai orang yang sudah kita n...