Nabi SAW bersabda yang bermaksud“Sesungguhnya yang termasuk golongan mukmin yang paling sempuma imannya ialah mereka yang baik budi pekertinya dan mereka yang lebih halus dalam mempergauli keluarganya (isteri anak-anak dan kaum kerabatnya).
_________________
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Aku berlari menyambar jilbab pasmina warna cream kesukaanku.
Nasib jadi istrii yaa harus begini, bagaimanpun khusuknya tidur kalian ketika suami pulang kerja dan belum dibukakan pintu rumah, bersegeralah membukakannya. Percayalah, jika kalian ikhlas, surga yang jadi jaminan. Karena janji Allah mutlak.
"Mabruk Alal Milad Raa.."
Jam 11:47 malam mas imam pulang dengan membawa kue mini berwarna biru dilengkapi dengan lilin yang berbentuk angka 23 serta sebuket bunga mawar.
Aku menganga seribu bahasa dengan perlakuannya. Bahagia, terkejut, sedih layaknya nasi goreng dicampur.
"Kenapa bengong, tiup lilinnya gih!"
"Oh"
Aku langsung meniup lilin itu dan mas imam menyerahkan sebuket bunga mawar itu ke tangan ku.
"Gimana kado tadi siang?"
"Gimana apanya?" Tanyaku kembali.
"Suka nggak?"
"Suka"
"Jangan lupa baca setiap hari yaa"
"InshaaAllah"
"Maaf tidak bisa memberikan secara langsung soalnya.."
"Udah tau"
"Hehe..kamu udah makan?"
"Belum"
"Yaudah malem ini kita makan di luar yuk!"
"Yuk! 11:54 bentar lagi jam 00:00. Tapi restaurat mana yang masih buka?"
Nada suaraku mulai aku lembutkan. Biasalah orang kalo udah dikasih hadiah pasti baik sama yang ngasi. Walaupun biasanya kasar.
"Di hotel kantor saya aja, disana buka 24 jam kok. Bagaimana?"
"Golden Tulip?"
Dia hanya menjawab pertanyaanku dengan anggukan. Aku pun menyetujuinya. Dan kami siap meluncur ke hotel Golden Tulip.
Setelah sampai disana, aku mulai muak dengan tatapan cabe cabe genit yang masih berada di restaurant hotel. Para pegawai juga menunduk hormat pada mas imam, padahal malam ini mas imam hanya mengenakan kaus biasa berlengan panjang.
Tapi yah..reskio punya suami ganteng yaa gini. Bahkan tak jarang mereka mengedipkan mata ke arah mas imam.
Hey..daebak kalian tidak melihat aku yang berjalan disampingnya.
Harusnya kalian menghargaiku.
Mau gandeng juga maless ih..
Tapi kalo gak digandeng yaa gini, ah cabe cabe genit menyebalkan.Setelah pesanan kami datang, aku melihat wajah mas imam. Terlihat lelah sekali, namun dia menguatkan diri untuk menemaniku.
"Hadep sini dong mas aku foto" aku menghapkan kamera ke arah wajahnya.
Dia menatap ke arah ku, dan aku tidak menyia-nyiakan moment itu. Langsung saja aku ambil gambarnya dan taraaaa hasilnya seperti ini. Kasiaaaan yaa suamiku..
.
.
.
.gimanah?
Hehe jadwal update aku gak tentu nih. Maaf yaa..
Soalnya ide kadang lancar kadang nggak. Aku usahain tiep jum'atlah. Soalnya biarpun aku anak kos aku juga sekolahnya di pondok pesantren. Jadi liburnya hari jum'at. Ahad tetep masuk. Aku juga udah kelas XII jadi yah..taulah..Salam manis dari adev dan imam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Nextdoor
Spiritual[T A M A T] Menikah dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita, lalu menggapai apa yang namanya sakinah adalah impian semua orang. Namun itu adalah hal yang mungkin saja terjadi atau mungkin saja tidak. Namun mencintai orang yang sudah kita n...